Starting XI Dream Team Pesepak Bola Asal Jawa Barat
INDOSPORT - Jawa Barat menjadi salah satu provinsi yang memiliki banyak pemain sepak bola potensial, yang tersebar di beberapa klub peserta kompetisi Liga 1 dan Liga 2 2020, bahkan tak sedikit yang menjadi langganan Timnas Indonesia.
Banyak legenda sepak bola nasional yang berasal dari Jawa Barat, diantaranya Aang Witarsa yang bergabung dengan Timnas untuk Asian Games 1950 dan bersama Ade Dana berlaga di Olimpiade Melbourne 1956.
Kemudian di era 1960-an muncul, Emen Suwarman, dan dilanjutkan Risnandar Soendoro, Adeng Hudaya, Encas Tonif, Djadjang Nurdjaman, Robby Darwis serta beberapa nama lainnya.
Saat ini hadir Febri Hariyadi Alftah Father serta Beckham Putra Nugraha yang sering menjadi langganan Timnas Indonesia.
Selain itu, saat era kompetisi perserikatan salah satu tim dari Jawa Barat, Persib mengandalkan pemain lokal yang mayoritas berasal dari Jawa Barat.
Meski dihuni pemain lokal, skuat Maung Bandung mampu meraih gelar juara Perserikatan musim terakhir 1993/1994 dan Liga Indonesia I 1994/1995.
INDOSPORT mencoba merangkum 11 pemain asal Jawa Barat yang saat ini masih aktif bermain di kompetisi sepak bola Indonesia dan bisa disatukan dalam satu tim.
Kiper
Jawa Barat memiliki stok kiper yang cukup banyak, salah satunya Shahar Ginanjar yang saat ini bermain untuk Persija Jakarta di kompetisi Liga 1 2020.
Sebelum bergabung dengan tim Macan Kemayoran, kiper asal Purwakarta ini sempat bermain untuk Pelita Jaya, Persib Bandung, Mitra Kukar, Barito Putera dan PSM Makassar.
Shahar juga merasakan dua kali gelar juara bersama tim yang berbeda, yakni Persib di kompetisi Indonesia Super League (ISL) 2014 dan Persija di Liga 1 2018.
Belakang
Pada posisi bek, Jawa Barat memiliki pemain bertahan yang cukup berpengalaman seperti Dias Angga Putra (Bali United), Saepulloh Maulana (Badak Lampung), Wildansyah (Borneo FC) dan Alfath Fathier (Persija Jakarta).
Dias Angga Putra merupakan pemain jebolan Persib U-21 dan turut membawa Maung Ngora meraih gelar juara Liga Super Indonesia (LSI) U-21 2009/2010. Pada musim 2010, ia mulai mendapat kesempatan untuk bergabung dengan Persib.
Penampilan gemilang bersama Persib Bandung membuatnya beberapa kali dipanggil membela Timnas Indonesia U-23. Dan musim 2011/2012, ia bersama Persisam Putra Samarinda sekaligus menjadi musim keduanya bermain di kompetisi profesional.
Setelah itu, Dias direkrut Pelita Bandung Raya untuk mengarungi musim ISL tahun 2014. Pada bursa transfer 2014-2015, Dias resmi lembali ke Persib dan turut bermain di AFC Cup 2015 serta meraih gelar juara turneman Piala Presiden 2015.
Pada musim 2017 Dias direkrut oleh Bali United FC, bersama tim berjuluk Serdaru Tridatu ia merasakan gelar juara Liga 1 2019 dan bermain di AFC Cup 2020. Saepulloh dan Wildansyah biasa dipasang sebagai bek tengah dan sudah malang melintang di sepak bola Indonesia.
Saepulloh pernah bermain untuk Persikabo Bogor, Semen Padang, Mitra Kukar, dan Persib. Bersama Semen Padang, Saepulloh merasakan atmosfer pertandingan di level Asia, tepatnya AFC Cup 2013.
Sedangkan, Wildansyah memiliki kelebihan bisa bermain di beberapa posisi seperti stopper, atau bek kiri dan kanan, ia sebelumnya memperkuat Persib, Persisam, Sriwijaya FC dan saat ini bermain untuk Borneo FC.
Alfath Fathier sebelum memperkuat Persija Jakarta di kompetisi Liga 1 2020, bermain di Persib U-21 dan turut membawa tim sepak bola Jawa Barat meraih mendali emas PON Jawa Barat 2016, setelah itu trial di tim Persib.
Usianya yang masih muda dan potensial, membuat Persiba Balikpapan merekturnya di musim 2017. Setelah itu, Alfath memperkuat Madura United dan mendapat kesempatan bergabung dengan Timnas Indonesia serta menyumbangkan gol pada Piala AFF 2018 saat menghadapi Timor Leste.
1. Tengah
Selanjutnya di posisi gelandang, ada nama Dedi Kusnandar, Asep Berlian, Erwin Ramdani. Ketiga pemain ini sering menjadi andalan di timnya masing-masing dan sudah memiliki pengalaman di sepak bola Indonesia.
Dedi Kusnandar saat ini bermain untuk Persib, sebelumnya ia sempat menjadi pemain terbaik ISL U-21 2008 dan membawa Pelita Jaya U-21. Dado sapaan akrabnya, bergabung dengan Pelita Jaya, Arema Indonesia, Persebaya Surabaya, Persib Bandung.
Selain tim lokal, Dado sempat merasakan atmosfer sepak bola Malaysia di musim 2016 dengan memperkuat Sabah FA. Ia juga sempat berkostum Timnas U-18 dan di Timnas U-23 sempat menjabat sebagai kapten, pada Asian Games 2014.
Asep Berlian sempat memperkuat tim sepak bola Jawa Barat pada PON 2012, kemudian bermain untuk Persik Kediri, Persebaya dan saat ini pemain asal Bogor ini menjadi salah satu gelandang andalan Madura United serta mendapat kesempatan TC bersama Timnas Indonesia di bawah asuhan Shin Tae-young.
Erwin Ramdani merupakan pemain Persib, sebelumnya ia menimba ilmu sepak bola di SSB UNI kemudian memperkuat Persib U-21. Pria yang juga prajurit aktif TNI, melanjutkan karirnya di PSGC Ciamis pada 2014 setahun berikutnya begabung dengan PS TNI, PSMS Medan dan memperkuat Maung Bandung sejak musim 2019.
Depan
Febri Haryadi memulai kiprahnya bersama Persib di turnamen Piala Jenderal Sudirman pada tahun 2015. Penampilan perdana Febri bersama Persib sangat memukau. Febri langsung mencetak gol di laga perdananya melawan Persela Lamongan.
Hingga saat ini, Febri sudah lima musim membela Persib Bandung. Meski pelatih terus berganti, Febri tetap dapat kepercayaan starting eleven Maung Bandung dan sudah bermain sebanyak 5.651 menit.
Bow sapaan akrabnya sudah mencetak total 14 gol bagi Persib, gol terbanyak dicetak pada musim 2019 dengan 9 gol dan 5 assist. Selian itu, ia juga sering dipanggil memperkuat Timnas Indonesia.
Atep saat ini bermain untuk tim Liga 2 2020 PSKC Cimahi, sebelumnya pemain asal Cianjur ini menimba ilmu sepak bola di SSB UNI (PS UNI) dan bergabung di Persib U-18 serta sempat memperkuat Timnas.
Meski sudah tidak muda lagi, pemain yang lahir 34 tahun silam ini penuh pengalaman di sepak bola Indonesia. Ia sempat memperkuat tim ibukota, Persija Jakarta selama empat tahun.
Setelah itu, Atep kembali ke Bandung dan memperkuat Maung Bandung selama kurang lebih sepuluh tahun, terhitung mulai dari tahun 2008 sampai 2018 serta berhasil mempersembahkan gelar juara ISL 2014 dan Piala Presiden 2015.
Memasuki musim 2019, manajemen Persib tidak memperpanjang kontrak mantan kapten tim Maung Bandung ini, sehingga ia memutuskan bergabung dengan Mitra Kukar di Liga 2 2019.
Jajang Mulyana, merupakan pemain Bhayangkara FC dan sering dipasang sebagai bek. Namun, sang pemain merupakan seorang stiker sejak mengawali karirnya di sepak bola.
Sebelum memperkuat Bhayangkara FC, pemain berusia 31 tahun ini menimba ilmu di SSB UNI dan lanjut gabung Persib U-18, Pelita Jaya, dipinjamkan ke tim asal Brasil Boavista. Kemudian Siriwija FC, Mitra Kukar mengoleksi 22 gol, Borneo FC dan Bhayangkara FC.
Bersama Bhayangkara FC, ia sering dipasang sebagai bek. Meski begitu, selama di Bhayangkara Jamul sudah mengoleksi 3 gol dan turut mempersembahkan gelar juara Liga 1 2017. Sedangkan di timnas, Jajang Mulyana mulai masuk skuad timnas Indonesia U-21 dan U-23 sejak tahun 2006-2011.
Selain 11 pemain tersebut, masih banyak pilar asal Jawa Barat yang potensial. Sehingga, Jawa Barat tidak akan kehabisan stok pemain berkualitas untuk tim yang berlaga di Liga 1 maupun Liga 2 serta Timnas.