Padania, Timnas Sepak Bola Antah-Berantah Tersukses di Piala Dunia non-FIFA
INDOSPORT.COM - Mengenal negara Padania, salah satu timnas sepak bola antah-berantah yang paling sukses dalam kejuaraan Piala Dunia non-FIFA.
Padania sendiri merupakan negara bagian di wilayah Italia Utara. Sejatinya masih menjadi bagian keseluruhan negara Republik Italia, baik secara De Facto maupun De Jure.
Namun karena beberapa hal, masyarakat di wilayah Padania ingin lepas dari Italia sehingga beberapa kali kerap terjadi demonstrasi untuk menuntut kemerdekaan mereka.
Menurut Deklarasi Kemerdekaan dan Kedaulatan Lega Nord, Padania terdiri dari 14 suku bangsa, yakni Lombardy, Veneto, Piedmont, Tuscany, Emilia, Liguria, Marche, Romagna, Umbria, Friuli, Trentino, Tyrol Selatan, Venezia Giulia, dan Aosta Valley.
Dengan luas wilayah mencapai 161,076 km2 dan total populasi sebanyak 33.9 juta orang, negara bagian Padania mampu menciptakan skuat sepak bola yang cukup kuat.
Terbukti mereka beberapa kali mampu menjuarai turnamen di Eropa, bahkan memegang status sebagai negara tersukses di gelaran Piala Dunia hingga saat ini.
Namun bukan gelaran Piala Dunia versi FIFA, melainkan turnamen sepak bola antar negara yang statusnya tidak atau belum diakui oleh FIFA bernama VIVA World Cup.
VIVA World Cup adalah turnamen di bawah naungan CONIFA, yakni Konfederasi Asosiasi Sepak Bola Independen sekaligus badan pengelola internasional untuk mengasosiasi tim sepak bola yang tidak berafiliasi dengan FIFA.
CONIFA sendiri terbentuk pada Agustus 2013, dan sampai kini telah memiliki 59 anggota dari berbagai negara kecil dan juga sub konfederasi.
Padania yang menjadi anggota organisasi tersebut, telah tampil di sejumlah turnamen bentukan CONIFA seperti VIVA World Cup (Piala Dunia tandingan) serta ConIFA European Football Cup (tandingan Piala Eropa).
Dalam dua turnamen tersebut, Padania menjadi peserta paling sukses ketimbang negara-negara anggota CONIFA lain dengan meraih total lima gelar juara.
Timnas Padania sendiri terbentuk sejak 1998, dan melakukan pertandingan pertama mereka kontra Ausonia (negara bagian di wilayah Italia Selatan). Mereka kalah dengan skor 0-2.
Kembali ke gelaran VIVA World Cup dan ConiFA European Football, Padania menjadi raja di dua turnamen tersebut dengan raihan gelar terbanyak.
Pada ajang VIVA World Cup, timnas Padania berhasil meraih hattrick juara secara beruntun dari 2008, 2009, dan terakhir 2010. Sedangkan di turnamen ConIFA European Football Cup, Padania meraih juara edisi 2015 dan 2017.
Sepanjang berdirinya timnas Padania, sosok penyerang Matteo Prandelli menjadi top skor. Mantan pemain Como 1907 tersebut telah mencetak 10 gol dari 19 penampilan.