Formasi 11 Terbaik Pemain Sepak Bola Kelahiran Jawa Timur versi 1
INDOSPORT.COM - Jawa Timur sudah lama dikenal sebagai barometer sepak bola nasional. Banyak pesepakbola yang lahir dan besar di Jatim, dan mampu memberi kontribusi penting bagi klub-klub peserta kompetisi, hingga tim nasional.
Berikut ini susunan formasi 11 terbaik Pesepakbola Kelahiran Jawa Timur. Klasifikasi penilaian yang disusun pun beragam dan rasional.
Lahir dan besar di Jawa Timur, menjadi syarat utama. Selanjutnya, sang pemain dinilai dari performanya yang tengah dalam level puncak saat ini, beserta jejak karir dan prestasinya.
Berikut pemaparannya redaksi berita olahraga INDOSPORT sajikan:
Pelatih : Joko Susilo
Joko Susilo dipandang layak menangani tim ini dengan berbagai sudut pandang. Kemampuannya meramu tim dengan materi pemain senior-junior juga sudah terbukti, meski Gaga do tengah jalan bersama Arema FC pada musim 2018 lalu.
Kendati demikian, pemegang lisensi AFC Pro jelas menjadi nilai plus bagi pelatih kelahiran Cepu, Jawa Tengah berusia 49 tahun tersebut. Ditambah lagi, kemampuan Joko menyerap berbagai ilmu kepelatihan pelatih ternama selama menjadi asisten pelatih di Arema.
Karier Klub :
Akademi Arema (2004-2006) Asisten Pelatih Arema (2007-2017) Arema FC (2018) Asisten Timnas Indonesia (2019) Persik Kediri (2020)
Prestasi :
- Babak 8 Besar Ligina 2007/2008
- Babak Kualifikasi Liga Champions Asia 2007, 2011
- Juara ISL 2009/2010
- Runner-up ISL 2010/2011 dan 2013
- Semifinal ISL, Babak 16 Besar AFC Cup 2014
- Runner-up Indonesian Soccer Championship A 2016
1. Utam Rusdiana
Kiper 25 tahun kelahiran Sidoarjo ini menjadi unggulan pertama di sektor penjaga gawang. Menempa diri di kompetisi internal Persebaya, namun kariernya justru melesat kala hijrah ke Malang.
Layaknya Dendi Santoso, Utam pun berpeluang menjadi the next one man one club di Arema FC. Sejak tidak menjadi bemper Kurnia Meiga Hermansyah, performanya mulai mengkilap pada Liga 1 musim 2018, 2019 hingga 2020 saat ini.
Karier Klub :
Arema FC (2014-2020)
Prestasi :
- Semifinal ISL, Babak 16 Besar AFC Cup 2014
- Runner-up Indonesian Soccer Championship A 2016
2. Munhar
Munhar lebih dulu dikenal sepak terjangnya saat menjadi penggawa lini pertahanan Persema Malang, mulai di tingkat junior. Alumni PON Jawa Timur 2008 itu semakin mengkilap saat memutuskan hijrah ke Arema hingga Madura United.
Di Persik Kediri saat ini, Munhar menjadi andalan pertahanan setelah nyaris tak mendapat kesempatan tampil di PSM Makassar. Namun demikian, postur menjulang dan kuat duel udara, bakal menjadi nilai plus bagi defender 33 tahun kelahiran Sidoarjo ini.
Karier Klub :
Persema Malang (2009-2011) Arema Cronus (2012-2014) Persebaya United (2015) Madura United (2016-2018) PSM Makassar (2019) Persik Kediri (2020)
Prestasi :
- Runner-up Ligina Divisi Utama 2008/2009 (Persema)
- Runner-up Liga Primer Indonesia 2011 (Persema)
- Runner-up Indonesia Super League 2013 (Arema)
- Semifinal ISL, Babak 16 Besar AFC cup 2014 (Arema)
- Tiga Besar TSC 2016, Empat Besar Liga 1 2017 (Madura United)
- Juara Piala Indonesia 2019 (PSM)
1. 3. Muhammad Chairul Rifan
Rifan mungkin menjadi satu-satunya nama yang tidak mentereng dibanding 10 rekan setimnya. Namun dengan pengalaman, defender 30 tahun kelahiran Lumajang ini cukup mumpuni mengisi satu posisi benteng pertahanan.
Meski sering berkutat di Liga 2, namun Rifan tidak bisa ditepikan untuk urusan jam terbang. Anak asuh Dejan Antonic sudah mengikuti pelatih Serbia itu di Pelita Bandung Raya hingga tampi di AFC Cup bersama Arema Indonesia musim 2012 silam.
Karier klub :
Persija Jakarta IPL (2011) Arema Indonesia (2012) Pelita Bandung Raya (2014-2015) Persepam Madura (2015-2016) Persegres Gresik United, Persepam Madura (2017) Madura FC (2018) PSCS Cilacap (2019-2020)
Prestasi :
- Babak 8 Besar AFC Cup 2012 (Arema Indonesia)
- Babak 8 Besar Liga 2 2018 (Madura FC)
4. Vava Mario Yagalo
Vava akan menjadi sosok penyempurna di barisan sisi kanan pertahanan, dengan kemampuannya saat ini. Lahir di Kediri dan masih 26 tahun, membuat masa depannya cukup cerah sebagai pesepakbola tanah air.
Dan sebagaimana anak muda, semangat juangnya tentu tinggi bagi tim. Hal itu lah yang membuatnya mengenyam pengalaman matang, seperti di Persija hingga tim nasional.
Karier Klub :
Deportivo Indonesia (2011-2013) Persebaya Surabaya (2014) Persija Jakarta (2015-2018) Tira Persikabo (2019) Persik Kediri (2020)
Prestasi :
- Juara Liga 1 2018 (Persija)
5. Johan Ahmat Farisi
Farisi menjadi pemain yang berada dalam unggulan pertama menempati Fullback kiri. Pemain kelahiran Malang, 29 tahun silam ini masih menjadi pemain yang tengah berada dalam performa topnya saat ini.
Menjalani debut di Arema pada awal musim kompetisi 2009, perannya di sektor bek kiri tidak tergantikan. Meski pada pertengahan musim 2013, dia sempat menempuh opsi peminjaman ke Persija Jakarta semata-mata untuk mengejar jam terbang.
Karier Klub :
Arema FC (2009-2020), Persija Jakarta (2013)
Prestasi :
- Juara Indonesia Super League 2009/2010
- Runner-up Indonesia Super League 2010/2011 dan 2013
- Babak Kualifikasi Liga Champions Asia 2011
- Babak 16 Besar AFC Cup 2014
- Runner-up Indonesian Soccer Championship A 2016
6. Hendro Siswanto
Pemain kelahiran Tuban, 30 tahun ini bisa dibilang sebagai gelandang terbaik saat ini. Level kebugarannya nyaris sempurna, setelah hampir tak tergantikan di lini tengah Arema dalam tiga musim terakhir.
Permainan taktis khas Jawa Timur, tersemat baik pada Hendro Siswanto. Perannya sebagai penghadang serangan lawan di lini tengah juga ditunjang saja jelajah tinggi, plus tendangan jarak jauh mematikan.
Karier Klub :
Persida Sidoarjo (2005-2008) PSIS Semarang (2008-2009) Persiba Balikpapan (2009-2010) Persela Lamongan (2010-2011) Arema FC (2012-2020)
Prestasi :
- Runner-up ISL 2013, TSC 2016 (Arema)
- Semifinal ISL, Babak 16 Besar AFC cup 2014 (Arema)
2. 7. Dave Mustaine
Dave dianggap sebagai tandem mumpuni bagi Hendro Siswanto. Kemampuannya sekaligus melengkapi seniornya di Arema itu, lantaran Dave memiliki pergerakan luwes di lini tengah.
Tak hanya dibekali skill ciamik, performanya juga ditunjang dengan tendangan jarak jauh. Gelandang kelahiran Sidoarjo berusia 27 tahun ini pun sempat masuk proyeksi Indra Sjafri pada pada generasi pertama Bali United di tahun 2015 silam.
Karier Klub :
Persekap Pasuruan (2014) Bali United (2015) PSS Sleman (2016) Persegres Gresik united (2017) PSS Sleman (2018-2019) Arema FC (2020)
Prestasi :
- Juara Liga 2 2018 (PSS)
8. Dendi Santoso
Di sektor Winger, Dendi Santoso menjadi nama terdepan dalam susunan skuat ini. Pemain kelahiran Malang berusia 29 tahun ini juga cukup konsisten sepanjang kareirnya di Arema FC.
Berstatus one man one club, tentu menjadikannya pemain tiada dua di tim Singo Edan. Dedikasinya pun seolah terbayar lunas, melalui deretan gelar juara yang diraih selama membela Arema dalam ajang apa pun.
Karier Klub :
Arema FC (2009-2020)
Prestasi :
- Juara Indonesia Super League 2009/2010
- Runner-up Indonesia Super League 2010/2011 dan 2013
- Babak Kualifikasi Liga Champions Asia 2011
- Babak 16 Besar AFC Cup 2014
- Runner-up Indonesian Soccer Championship A 2016
9. Faris Aditama
Faris bakal menjalankan fungsi utamanya sebagai peyisir kedua sisi lapangan di tim ini. Karirnya memang tak bergelimang gelar dan tim besar, namun performa pesepakbola kelahiran Kediri berusia 32 tahun ini patut diacungi jempol.
Tipikal permainannya bakal menjadi kombinasi ciamik bersama Kusheri Yudo dan Samsul Arif. Jangan lupa juga, Faris memiliki peran penting dalam hal intensitas bola crossing maupun spesialiasi pada bola mati.
Karier Klub :
Persik Kediri (2010-2014) Persepam Madura (2015-2017) Martapura FC, Madura FC (2018) Persik Kediri (2019-2020)
Prestasi :
- Juara Liga 2 2019 (Persik)
- Babak 8 Besar Liga 2 1018 (Madura FC)
10. Kushedya Hari Yudo
Yudo di skuat Arema FC pada musim ini bak seorang anak hilang yang kembali pulang. Pernah menimba ilmu di tim junior, namun baru kali ini Yudo pulang ke tim impiannya semenjak kecil.
Namun itu lah jalan takdir yang ditempuh striker kelahiran Malang ini. Matang bersama tim lain, tim Singo Edan akhirnya meraih hasil manis dari proses pembinaan usia muda di masa lalunya.
Karier Klub :
Persewangi Banyuwangi (2013-2015), Persegres Gresik United (2016-2017), Persekam Metro FC (2017), Kalteng Putra (2018), PSS Sleman (2019), Arema FC (2020)
Prestasi :
- Tiga Besar Liga 2 2018 (Kalteng Putra)
11. Samsul Arif Munip
Dari sekian nominasi, Samsul Arif dipandang paling layak menghuni satu pos di lini serang. Ketangguhan fisiknya pun sudah terbukti, lantaran masih eksis di kompetisi Liga 1 bersama Persita Tangerang musim ini.
Meski sudah 35 tahun, namun performanya tidak perlu diragukan lagi. Striker kelahiran Bojonegoro itu masih masih gesit dalam memborbardir lininpertahanan lawan terutama dari sisi lapangan.
Karier Klub :
Persibo Bojonegoro (2005-2009) Persela Lamongan (2009/2010) Persibo Bojonegoro (2010/2012) Persela Lamongan (2013) Arema Cronus (2014-2015) Persib Bandung (2016) Persela Lamongan (2017) Barito Putera (2018-2019) Persita Tangerang (2020)
Timnas Indonesia U-23 (2006-2008) Timnas Indonesia (2011-2019)
Prestasi :
- Babak 8 Besar Copa Indonesia 2008/2009 (Persibo)
- Juara Piala Indonesia 2012 (Persibo)
- Semifinal ISL, Babak 16 Besar AFC Cup 2014 (Arema)
- Runner-up Piala AFF 2016 (Indonesia)