Kilas Balik: Kepergian Jose Mourinho Bikin Penggawa Senior Chelsea Meronta-ronta
INDOSPORT.COM - Jose Mourinho dan Chelsea dikenal sebagai satu kesatuan yang mampu bersinergi menghasilkan torehan-torehan fantastis di kancah sepak bola Inggris. Hal tersebut tercipta sebanyak dua kali yakni dari musim 2004-2007 dan 2013-2015.
Tak pelak nama Mourinho pun dieluk-elukan oleh penggemar Chelsea dan juga para pemain dari klub asal London Barat tersebut. Bahkan saking dielukannya, banyak penggawa Chelsea menangis terguling-guling di lantai sesaat pelatih berjuluk The Special One tersebut hengkang.
Hal itu terjadi pada tahun 2007 silam. Chelsea dalam dua musim sebelumnya sangat berjaya di tangan Mourinho. Dua kali juara Liga Inggris diraih oleh The Blues bersama pria asal Portugal tersebut.
Namun petaka hadir pada musim ketiga Jose Mourinho di Chelsea. Pada tahun 2007, ia harus menerima namanya dipecat oleh Roman Abramovich. Hal tersebut cukup mengejutkan, mengingat pemecatan terjadi pada awal-awal musim.
Steve Sidwell yang merupakan mantan pemain Chelsea pada musim tersebut, mengenang bahwa tak ada tanda-tanda Mourinho akan dipecat atau mengundurkan diri.
"Saya tak pernah merasakan tensi atau memiliki pikiran bahwa dia (Mourinho) berada dalam masalah (pemecatan)," tuturnya.
Bahkan Sidwell mengaku para pemain bersatu padu mendukung Mourinho di kamar ganti meski tekanan lahir dari media. Banyak pemain yang mendukung The Special One saat itu.
Namun petaka terjadi. Abramovich telah angkat tangan. Ia memilih memecat Mourinho. Sesaat setelah dipecat, pria berusia 57 tahun ini meminta anak asuhnya berkumpul di tempat latihan untuk berpamitan.
"Kami mendapat panggilan untuk berkumpul di cobham. Ini sangat awkward ketika Jose mengatakan selamat tinggal. Kamu bisa mendengar orang menjatuhkan pin. Rasanya ada seseorang yang mati.
"Ketika itu pemain dengan karakter kuat seperti Didier Drogba, Frank Lampard, dan John Terry menangis sejadi-jadinya. Saya pun begitu. Itu sungguh aneh," ujar Sidwell.
Alhasil, kepergian Jose Mourinho membuat Chelsea mengambil langkah cepat. Avram Grant ditunjuk sebagai suksesor dan berhasil membawa The Blues meraih tempat di final Liga Champions 2007-2008 untuk pertama kalinya.