Termasuk Jaipong Barkaoui, Ini 4 Selebrasi Gol Legendaris di Liga Indonesia
INDOSPORT.COM – Berikut deretan selebrasi gol unik nan legendaris di Liga Indonesia, seperti tarian Jaipong oleh pemain Persib Redouane Barkaoui, gaya Suster Ngesot dan lainnya.
Selebrasi gol selalu bisa mencuri perhatian dalam sebuah pertandingan sepak bola, bahkan tak jarang melebihi proses gol itu sendiri.
Seperti di sepak bola internasional misalnya, bagaimana selebrasi gol meloncat Cristiano Ronaldo begitu menjadi ciri khas, yang bahkan ditiru oleh banyak pesepak bola lainnya.
Di sepak bola Indonesia sendiri, selebrasi goltak kalah menarik untuk dinikmati. Sejumlah pesepak bola di Tanah Air sejak dulu sudah paham betul betapa pentingnya selebrasi gol mereka lakukan. Bukan hanya sebatas sebagai perayaan, namun juga menjadi sebuah hiburan tersendiri buat penonton yang menyaksikan.
Berkaca dari hal itu, maka berikut INDOSPORT coba rangkumkan beberapa selebrasi gol unik yang menjadi begitu legendaris di sepak bola Indonesia. Selebrasi apa dan oleh siapa saja? Berikut di antaranya.
Redouane Barkaoui
Seperti disinggung di atas, salah satu pemain di Liga Indonesia yang memiliki selebrasi gol unik dan melegenda adalah Redouane Barkaoui. Pemain asal Maroko yang hijrah ke Indonesia dengan memperkuat Persib Bandung pada musim 2007 itu begitu terkenal dengan selebrasi golnya menari Jaipong.
Dengan total 15 gol selama membela Persib di dua musim, hampir sebagian besar gol tersebut dirayakan Redouane Barkaoui dengan menari Jaipong.
Bukan tanpa alasan Redouane Barkaoui melenggak-lenggok menarikan tarian khas Jawa Barat itu dalam setiap selebrasinya.
Hal itu berawal dari salah satu rekannya yang mengenalkan dan mengajarinya tari Jaipong, didukung dengan kecintaannya dengan budaya tradisional, jadilah tarian itu selalu hadir, setiap kali dirinya mencetak gol. Sebagai bentuk terima kasihnya untuk sang teman yang mengajarinya menari Jaipong.
Marcio Souza
Selanjutnya ada pemain asal rasil Marcio Souza. Pemain yang pernah memperkuat klub Persela Lamongan, Semen Padang, Deltras Sidoarjo, Persib Bandung hingga Perseman Manokwari itu begitu identik dengan sleebrasi gol menirukan tepuk tangan komedian terkenal Indonesia, Tukul Arwana.
Selebrasi gol tersebut sering terlihat utamanya ketika Marcio Souza masih memperkuat Persela Lamongan di media 2006 hingga 2009.
Hampir di setiap kesempatannya mencetak gol kala membela Persela itu, Marcio Souza selalu menghampiri kamera di pinggir lapangan, menjulurkan tangannya ke depan dan bertepuk dengan arah ke atas ke bawah, kemudian megarahkan tangan ke kedua telinga sekaan mengambil sesuatu, hingga terakhir menggunakan satu tangannya untuk sekan mencomot sesuatu dari mulut sambil memajukan bibirnya.
Tak jelas betul apa tujuan Marcio Sauza melakukan selebrasi seperti itu. Namun sangat mungkin tak lepas dari kesukaannya melihat Tukul Arwana di televisi, yang saat itu memang sedang naik daun. Juga mungkin karena gaya potongan rambutnya yang juga kurang lebih mirip komedian asal Semarang itu.
Nova Arianto
Banyaknya film bertema horor di Indonesia pada sekitar tahun 2007-2010, menghadirkan insipirasi untuk seorang Nova Arianto.
Pemain kelahiran Semarang yang saat itu memperkuat klub Persib Bandung, mendapatkan inspirasi dengan menjadikan salah satu karakter di film horor, suster ngesot, sebagai gaya selebrasinya usai mencetak gol.
Hampir di seluruh kesempatannya bisa mencetak gol kala itu, Nova yang seorang pemain belakang, selalu berlari ke arah pinggir lapangan tempat kursi cadangan berada, dan kemudian dilanjutkannya dengan ngesot, seperti layaknya sosok suster ngesot di film-film horor saat itu.
Cristian Carrasco
Satu lagi selebrasi gol yang cukup legendaris di Liga Indonesia hadir dari pemain asal Chile, Cristian Carrasco. Pemain yang besar di klub PSMS Medan itu sangat identik dengan selebrasi golnya mengenakan topeng spiderman.
Sebagai penyerang tajam dan sering mencetak gol, 24 gol di PSMS Medan, 18 gol di Persebaya Surabaya dan 32 gol di Persita Tangerang, semakin membuat selebrasi tersebut terlihat oleh publik sepak bola Indonesia pada masanya.
Carrasco sendiri memang menyiapkan sendiri topeng Spiderman setiap mau bertanding. Topeng itu dimasukannya ke dalam saku yang ada khusus di bagian celananya.