Marco Materazzi: Mario Balotelli Memang Pantas Dihajar
INDOSPORT.COM – Bek legendaris Inter Milan, Marco Materazzi, menyebut Mario Balotelli memang pantas dipukuli ketika mereka masih menjadi rekan setim di klub Serie A itu.
Dua pesepak bola Italia, Marco Materazzi dan Mario Balotelli sama-sama dikenal sebagai sosok yang termperamental.
Materazzi dikenal luas lewat insiden yang terjadi di Piala Dunia 2006 ketika dadanya disundul oleh bintang Prancis, Zinedine Zidane. Sementara itu, Balotelli juga pernah membuat kehebohan ketika terlibat baku hantam dengan manajernya di Manchester City, Roberto Mancini.
Kedua pemain itu pun juga pernah mengalami insiden ketika mereka berdua sama-sama membela Inter Milan, yang tepatnya terjadi pada semifinal Liga Champions 2009/2010 ketika Inter menghadapi Barcelona.
Dalam laga tersebut, di tengah pertandingan manajer Jose Mourinho memutuskan untuk menarik Mario Balotelli dan menggantikannya dengan pemain lain. Balotelli yang kecewa dengan keputusan itu pun langsung melepas seragamnya dan membantingnya ke tanah.
Marco Materazzi yang melihat kejadian itu pun langsung mengamuk dan mengejar Balotelli hingga ke ruang ganti. Bek bertubuh jangkung itu pun kemudian diketahui menjepit Balotelli ke dinding dan memukulinya.
“Saya memukulinya dengan parah, itu benar. Saya menyayangi Mario, tapi pada hari itu dia memang pantas dipukuli,” kata Materazzi melalui wawancara di Instagram seperti dilansir Football Italia.
Lebih lanjut, Materazzi menyebut Balotelli sudah membuat ulah sejak perjalanan menuju stadion. “Sebelum pertandingan, di dalam bus tim, Balotelli berkata, ‘Hari ini saya akan bermain dengan jelek,’ jadi saya berjanji kepadanya bahwa dia harus membayarnya jika dia benar-benar bermain jelek.”
Meski demikian, bek berjuluk Matrix itu mengaku hubungan dengan Balotelli kini sangat baik bak kakak-beradik. “Sekarang kami sudah berteman lagi, bisa dibilang seperti saudara. Tapi hari itu dia melakukan sesuatu yang seharusnya tidak dia lakukan.”
Kerja sama Materazzi dan Balotelli di Inter sendiri sebenarnya berjalan baik. Kedua menjadi bagian dari tim Nerrazurri yang meraih Treble Winners dengan menjuarai Serie A Italia, Liga Champions, dan Coppa Italia di bawah asuhan manajer Jose Mourinho.