Pasang Surut Performa Ferdinand Sinaga Selama Perkuat PSM Makassar
INDOSPORT.COM - Setiap pesepak bola pernah mengalami naik turun performa dalam satu musim kompetisi. Berikut kami ulas pasang surut performa Ferdinand Sinaga selama memperkuat PSM Makassar.
Ferdinand merupakan penyerang yang sangat dicintai suporter PSM Makassar. Walau tak lahir di Makassar, ia dinilai sangat cocok dengan karakter masyarakat Kota Daeng dan juga karakter permainan Pasukan Ramang.
The Dragon memiliki semangat juang tinggi yang tak ingin kalah disetiap laga. Pesepak bola asal Bengkulu ini bahkan bisa memberikan suntukan motivasi besar kepada rekan-rekannya setiap kali dimainkan.
Penyerang berusia 31 tahun ini seolah menemukan pelabuhan terakhirnya bersama klub Liga 1, PSM Makassar. Sekadar informasi, Ferdinand sering gonta-ganti klub sebelum resmi diikat kontrak bersama Pasukan Ramang pada tahun 2016.
Ayah tiga anak yang memutuskan berdomisili di Makassar ini pun menyabet status sebagai top skor PSM selama empat musim beruntun. Hal tersebut merupakan salah satu faktor sehingga dirinya sangat dicintai suporter.
Namun, bukan berarti perjalanan The Dragon selalu mulus disetiap musimnya. Berikut redaksi berita olahraga INDOSPORT merangkum pasang surut performa Ferdinand Sinaga selama memperkuat PSM Makassar.
1. 2015
Ferdinand pertama kali berjersey PSM dengan mengikuti Piala Presiden (Pilpres) 2016. Ia dipinjam dar Sriwijaya FC untuk mengarungi turnamen yang dijadikan sebagai ajang mengisi kekosongan selama PSSI dibekukan oleh FIFA.
The Dragon menjadi andalan di lini depan PSM yang kala itu tak memakai satupun jasa pemain asing. Namun, Ferdinand justru tampil melempem dengan hanya mencetak satu gol saja dari lima laga.
Ia pun hanya mampu mengantarkan PSM hingga Babak 8 Besar. Pasukan Ramang yang mampu menjadi juara Grup D kandas akibat kalah agresifitas gol tandang dengan skor 2-2 atas Mitra Kukar.
2. 2016
Ferdinand resmi diikat kontrak pada tahun 2016 dan kembali menjadi andalan PSM diajang Indonesia Soccer Championship (ISC) 2016. Sekali lagi, turnamen tersebut dijadikan sebagai ajang untuk mengisi waktu selama PSSI ditangguhkan.
Diajang ISC 2016, Ferdinand membuktikan kertajamannya jika diberikan menit bermain yang banyak. Ia tetap menjadi lumbung gol meski bersaing dengan dua penyerang asing, Lamine Diarrasouba (putaran pertama) dan Luiz Ricardo (putaran kedua).
Pada putaran pertama, Ferdinand langsung mencetak gol pada laga pembuka di kandang mantan klubnya, Semen Padang. Setelah itu, The Dragon mengalami puasa gol pada delapan laga beruntun.
Barulah pada pekan ke-10, kran golnya terbuka yang sempat tersumbat dengan mencetak brace ke gawang Persiba Balikpapan. Disepanjang putaran pertama, ia mengemas tujuh gol dan dua assist dari 17 laga.
Tak pernah absen disepanjang putaran pertama ISC 2016, Ferdinand justru hanya tampil sebanyak tujuh kali pada putaran kedua. Golnya pun turut berkurang dengan hanya menghasilkan tiga gol dan satu assist.
Ferdinand melewatkan 10 laga sebab mengikuti pemusatan latihan Timnas Indonesia yang akan mengikuti Piala AFF 2016. Namun, ia berstatus sebagai top skor PSM diajang ISC 2016 dengan 10 gol dan tiga assist.
3. 2017
Diajang Liga 1 2017, Ferdinand kembali menunjukkan tajinya sebagai penyerang papan atas di Indonesia. Ia mampu menjadi top skor PSM dengan torehan 12 gol dan dua assist dari 27 laga disepanjang musim.
Sejatinya, Ferdinand mengawal musim dengan kurang baik setelah diganjar kartu merah pada pekan pertama melawan Persela Lamongan. Ia dijatuhi hukuman tambahan sehingga harus absen pada lima laga beruntun.
The Dragon hanya dijadikan pemain pengganti oleh pelatih Robert Alberts pada lima laga beruntun selepas menjalani hukuman. Ia baru diturunkan sejak menit pertama pada pekan ke-12 melawan Persib Bandung.
Gol pertamanya pun baru tercipta pada pekan ke-15 ke gawang Barito Putera. Selama putaran pertama Liga 1 2017, Ferdinand tampil sebanyak 12 laga (8 sebagai pengganti) dengan hanya mengemas sebiji gol.
Ferdinand menemukan puncak performanya pada putaran kedua Liga 1 2017. Ia bahkan tak pernah absen mencetak gol sejak pekan ke-21 melawan Perseru Serui hingga melawan Persegres Gresik pada pekan ke-25.
Disepanjang putaran kedua Liga 1 2017, Ferdinand tampil sebanyak 15 kali dimana semuanya sejak menit pertama. Penyerang kelahiran Bengkulu ini pun mencatatkan 11 gol untuk Pasukan Ramang.
Sayang, setelah pekan ke-33 melawan Bali United, Ferdinand kembali dijatuhi hukuman larangan dua laga plus denda Rp50 juta. Ia pun harus melewatkan laga terakhir melawan Madura United dan laga pembuka pada musim depan.
1. 4. 2018
Pada Januari 2018, Ferdinand hengkang ke klub Malaysia, Kelantan FA. Namun pada Maret, ia mengundurkan diri untuk kembali ke pelukan PSM pada menit akhir ditutupnya jendela transfer awal musim Liga 1 2018.
Sepanjang putaran pertama Liga 1 2018, Ferdinand mencatatkan 15 penampilan dimana enam diantaranya sebagai pengganti. The Dragon pun hanya mampu mengemas dua gol dan dua assist saja untuk PSM.
Ferdinand bahkan melewatkan 12 laga beruntun tanpa menghasilkan gol selama putaran pertama Liga 1 2018. Sebuah catatan yang tentu saja sangat buruk bagi seorang penyerang papan atas di Indonesia.
Namun sekali lagi, Ferdinand menunjukkan peningkatan performa pada putaran kedua Liga 1 2018. Bahkan bisa dibilang jauh lebih heroik lagi dibandingkan putaran kedua musim lalu.
Ya, Ferdinand memang bisa mencatatkan 15 penampilan lagi pada putaran kedua Liga 1 2018. Namun, 11 diantaranya sebagai pemain pengganti menyusul kehadiran legiun asing berlabel Timnas Hong Kong, Sandro.
Pada kenyataannya, koleksi gol Ferdinand lebih unggul dibandingkan Sandro disepanjang putaran kedua. The Dragon mengemas delapan gol berbanding empat gol milik penyerang bertubuh jangkung tersebut.
Disepanjang Liga 1 2018, Ferdinand total mengemas 30 laga dengan koleksi 10 gol dan tiga assist. Sekali lagi, The Dragon kembali menyandang status sebagai pencetak gol terbanyak PSM dalam satu musim.
5. 2019
Pergantian pelatih dari Robert Alberts ke Darije Kalezic membuat menit bermain Ferdinand semakin menurun bersama PSM. Ia bahkan sempat tak merumput beberapa bulan sebab divonis menderita cedera engkel.
Alhasil, Ferdinand hanya mencatatkan satu gol saja dari tiga penampilan diajang Piala AFC 2019. Bahkan, ketiganya berstatus sebagai pemain pengganti hingga PSM terhenti di fase semifinal Zona ASEAN.
Hal yang sama terjadi diajang Piala Indonesia 2018/19, Ferdinand hanya dua kali dimainkan sebagai starter dari total enam penampilan. Meski demikian, ia mampu membawa PSM menjadi juara dengan sumbangsih tiga gol.
Beralih keajang Liga 1 2019, Ferdinand lagi-lagi tersisihkan oleh kehadiran penyerang asing. Pada putaran pertama ada eks Real Madrid Castilla, Eero Markkanen dan Amido Balde (eks Glasgow Celtic) pada paruh kedua.
Namun, sekali lagi Ferdinand mampu menunjukkan ketajamannya meskipun 14 dari total 29 laga disepanjang Liga 1 2019 berstatus sebagai pengganti. Ia mampu menjadi top skor PSM dengan koleksi sembilan gol.
6. 2020
Pada awal musim Liga 1 2020, PSM ditukangi pelatih baru yakni Bojan Hodak. Sinar Ferdinand pun sempat diprediksi meredup menyusul kedatangan penyerang asing bawaan pelatih, Giancarlo Rordrigues.
Namun, rupanya Ferdinand justru sangat nyetel dengan strategi pelatih sepakbola asal Kroasia tersebut. Ketajaman pesepakbola berusia 31 tahun ini kembali terasah, terutama diajang Piala AFC 2020.
Walau harus digeser sebagai penyerang sayap, nyatanya Ferdinand menjadi kartu as dalam strategi Hodak. Ia mampu mengemas enam gol dari lima laga (empat sebagai statert) diajang Piala AFC 2020.
Sementara dari tiga laga diajang Liga 1 2020, Ferdinand tak pernah absen dimainkan. Pengguna nomor punggung 6 di PSM ini pun telah mengemas satu gol dan satu assist untuk Pasukan Ramang.