3 Hal Unik dari Jadwal Pertemuan Persija vs PSM di Era ISL
INDOSPORT.COM - Tak banyak yang menyadari bahwa ada tiga hal yang sangat unik dari jadwal pertemuan antara Persija Jakarta versus PSM Makassar di era Indonesia Super League (ISL/kini Liga 1).
Pada edisi pertama (2008/09) dan kedua (2009/10) perhelatan ISL, Persija selalu bertindak sebagai tuan rumah pada putaran kedua. Uniknya lagi, jadwal pertemuan kedua klub selalu terjadi pada tanggal 29 April.
Serta terakhir ialah sosok Bambang Pamungkas yang menjadi momok bagi PSM dalam dua pertemuan tersebut. Bepe sapaan akrabnya sukses mencetak tiga gol ke gawang Pasukan Ramang yang dikawal Syamsidar.
Persija dan PSM merupakan dua musuh bebuyutan sejak era Perserikatan hingga saat ini. Keduanya pun menyandang status sebagai klub yang tak pernah terdegradasi dari kompetisi kasta teratas sepakbola Indonesia.
Lantas bagaimanakah alur jalannya kedua pertemuan klub legendaris Indonesia tersebut? Berikut redaksi berita olahraga INDOSPORT rangkum untuk anda.
29 April 2009
Persija menjamu PSM dalam lanjutan putaran kedua ISL 2008/09 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Rabu (29/04/09). Pada laga ini, kedua klub harus puas berbagi poin setelah bermain imbang dengan skor 2-2.
Macan Kemayoran yang dilatih Danurwindo langsung memasang kuartet penyerangnya sejak menit awal. Mereka ialah Bepe, Fabio Lopes, Aliyudin, dan M Ilham yang disokong Robertino Pugliara.
Sementara Pasukan Ramang yang diarsiteki Hanafing mengandalkan duet Julio Lopez (J-Lo) dan Claudio Damian Pronetto. Dari second line, ada duo winger lincah dalam diri Irsyad Aras dan Diva Tarkas.
Laga baru berjalan empat menit, Persija dibungkam lewat gol Diva yang mengecoh kiper, Hendro Kartiko. Gerakan coming from behind produk akademi PSM itu tak terdeteksi untuk menyongsong trough pass Pronetto.
Tertinggal dimenit awal membuat Persija menggempur habis-habisan pertahanan PSM. Kuartet penyerang tuan rumah silih berganti menghasilkan peluang berbahaya namun belum mampu memperdayai Syamsidar.
Macan Kemayoran semakin tertinggal jauh pada awal babak kedua, tepatnya pada menit ke-52. Sepakan keras J-Lo dari dalam kotak penalti membuat Hendro memungut bola di dalam gawangnya untuk kali kedua.
Setelah berkali-kali tak mampu ditembus, Syamsidar akhirnya harus kebobolan pada menit ke-60. Walau sempat memblok heading keras Bepe, kiper PSM tersebut tak mampu menghalau sepakan rebound Aliyuddin.
Bepe akhirnya menjadi pahlawan bagi Persija sekaligus mimpi buruk bagi PSM pada laga tersebut. Sundulannya meneruskan crossing Fabio Lopes pada menit ke-90+2 sukses menyamakan skor menjadi 2-2.
29 April 2010
Setahun berselang, Persija kembali menjamu PSM dalam lanjutan ISL 2009/10. Namun, kali ini laga dihelat di Stadion Utama Gelora Bung Karno yang tentunya disaksikan oleh puluhan ribu The Jak Mania.
Setelah pada musim lalu menyelamatkan Persija dari kekalahan, Bepe beralih peran menjadi pahlawan kemenangan. Dua golnya membuat PSM pulang dengan tangan hampa setelah laga berakhir 2-0.
Bepe mencetak gol pertama pada laga tersebut dimenit ke-30. Dari sisi kanan pertahanan PSM, ia melepaskan sepakan setelah mengecoh Rendy Siregar, bola yang berbelok arah pun menggetarkan gawang Syamsidar.
Persija mengunci tiga poin dimenit ke-65 dan lagi-lagi berkat aksi Bepe. Penyerang yang identik dengan nomor punggung 20 tersebut berhasil melepas sepakan rebound hasil dari sundulan Abanda Herman.
Selepas laga, Bepe tak hanya menjadi pahlawan kemenangan bagi Persija dan Man of The Match (MoTM). Ia juga berhasil mengakhiri puasa mencetak gol setelah terakhir kali pada 27 Januari 2010 ke gawang Bontang FC.