Mark van der Maarel, Bek Berdarah Indonesia yang Kena Sial di Belanda
INDOSPORT.COM – Bak petir di siang bolong, bek berdarah Indonesia bernama Mark van der Maarel harus menerima nasib sialnya di Belanda.
Nasib sial yang menimpa Mark van der Maarel dikarenakan virus corona memaksa KNVB (PSSI-nya Belanda) mengambil keputusan kontroversial untuk menghentikan semua kompetisi di Belanda. Dengan kata lain, ajang KNVB Cup atau Piala Belanda dan Eredivisie Belanda harus benar-benar dihentikan.
“Dewan Sepak Bola Belanda telah membahas hal ini dengan seluruh klub, pemain, dan pelatih, yang juga mendapat persetujuan dari Dewan Pengawas untuk menghentikan kompetisi Eredivisie musim 2019-2020,” demikian ucapan perwakilan dari pihak Eredivisie.
Penghentian kompetisi itupun menjadi kabar buruk bagi Mark van der Maarel yang sedang menjalani musim menyenangkan bersama FC Utrecht. Padahal Mark van der Maarel sebagai bek berdarah Indonesia sudah mengerahkan segala usahanya demi FC Utrecht, tapi kini sia-sia.
Perjuangan Mark van der Maarel Jadi Sia-sia
Sebagai informasi, penghentian kompetisi Liga Belanda memang membuat sejumlah klub juga merasakan kerugian. Ambil contoh Ajax Amsterdam yang gagal juara meski sudah berada di puncak klasemen sementara.
Akan tetapi Ajax Amsterdam bersama AZ Alkmaar dipastikan akan diberi izin untuk mengikuti ajang Liga Champions musim depan karena telah menempati posisi 1 dan 2. Sedangkan jatah Liga Europa akan diambil oleh PSV Eindhoven, Feyenoord dan Willem II Tilburg.
Dengan ketentuan itu, maka pupuslah harapan bagi Mark van der Maarel membawa FC Utrecht ke Liga Europa musim depan. Padahal FC Utrecht sudah berada tepat satu strip di bawah Willem II Tilburg dengan tabungan satu laga sisa.
Akan tetapi pihak KNVB mengabaikan satu laga sisa FC Utrecht dan menganggap Willem lebih layak ke Liga Europa. Di sisi lain, FC Utrecht sejatinya memiliki cara lain untuk main di Liga Europa yaitu dengan memenangkan Piala Belanda.
Perjuangan Mark van der Maarel pun sudah berhasil bertahan hingga babak final melawan Feyenoord. Namun KNVB pun meniadakan final Piala Belanda sehingga semua jalan FC Utrecht untuk menuju Liga Europa ditutup semua oleh KNVB dengan alasan bahaya virus corona.
Bagi Mark van der Maarel ini sungguh tidaklah adil mengingat di musim ini ia menjadi tulang punggung tim untuk berada di posisi sangat dekat ke Liga Europa. Bermain dalam 21 laga di berbagai ajang dan sempat diberi jabatan kapten merupakan sebuah kehormatan bagi Mark van der Maarel.
Akan tetapi keputusan secara sepihak KNVB telah mengkhianati kerja keras Mark van der Maarel yang terpaksa harus meratapi nasib sialnya di Belanda.
FC Utrecht yang Malang
Sejatinya, Mark van der Maarel tak sendiri, seluruh skuat FC Utrecht termasuk manajemen pun mengecam kebijakan KNVB yang dinilai sangat merugikan itu. tidak tanggung-tanggung FC Utrecht disebut akan membawa masalah ini ke meja hijau.
“FC Utrecht tidak menerima keputusan yang dipakai untuk menentukan kualifikasi menuju Liga Europa. Kami tak ragu untuk menentang keputusan yang tidak memberi kami tempat ke Eropa,” tulis klub melalui pernyataan resmi.
FC Utrecht tidak bisa menerima kalau usahanya yang telah sampai ke final Piala Belanda dan memiliki satu tabungan laga di Liga Belanda diabaikan oleh pihak KNVB. Hingga berita ini diturunkan, FC Utrecht tampak serius dan sedang mempersiapkan gugatannya bahkan jika perlu sampai ke arbitrase.
Pada akhirnya, Mark van der Maarel sebagai bek berdarah Indonesia yang berkarier di FC Utrecht hanya bisa menunggu keputusan dari KNVB. Satu hal yang pasti, musim ini akan menjadi tahun sial bagi Mark van der Maarel di Liga Belanda, sabar kawan.