Eks PSIS Ungkap Perbedaan Penghentian Liga di Tahun 1998 dan 2020
INDOSPORT.COM – Mantan bek kanan PSIS Semarang di tahun 2013, Nurul Huda menyebut ada perbedaan yang berarti dalam penghentian kompetisi pada 1998 silam dan 2020 ini.
Menurut pria asal Jawa Timur ini, saat Soeharto lengser di tahun 1998, kompetisi yang dihentikan bisa diprediksi kapan akan berjalan lagi, sementara saat ini hal itu sulit untuk diprediksi karena virus Corona tidak terlihat.
Di tahun 1998 pada saat Liga Indonesia IV, Nurul Huda bermain untuk Assyabaab Salim Group Surabaya (ASGS). Klub tersebut merupakan tim asal Kota Pahlawan yang didirikan masyarakat keturunan Arab. Sayangnya setelah krisis keuangan di periode tersebut, tim ini terjerembab karena krisis keuangan.
“Perbedaannya tentu ada, dulu kalau tahun 1998 masih bisa diprediksi kapan kompetisi akan jalan. Kalau sekarang susah karena virus itu kan tidak kelihatan,” tutur Nurul Huda kepada redaksi berita olahraga INDOSPORT, Kamis (30/04/20) sore.
Pada tahun 1998 pasca-peristiwa reformasi, Liga Indonesia V langsung digelar di Bulan November setelah Liga Indonesia IV berhenti di Bulan Maret. Nurul Huda pun ketika itu menyebrang ke Persikabo Bogor untuk mencari petualangan baru.
Di tahun 2020, Nurul Huda juga masih belum bisa jauh dari sepak bola. Akibat dihentikannya segala aktivitas sepak bola, ia pun harus libur menjadi tim pelatih di klub Liga 1 Bhayangkara FC U-18.
Sebelum ada wabah Corona, mantan pemain Timnas Primavera ini memang berkesibukan menjadi tim pelatih The Guardian muda yang berlatih di Lapangan Polda Jawa Timur untuk mempersiapkan diri menghadapi kompetisi Elite Pro Academy tahun 2020.
Nurul Huda berharap supaya virus Corona cepat teratasi di Indonesia dan sepak bola kembali berjalan dengan normal.
“Tentu saya sendiri berharap Corona bisa segera teratasi. Apalagi hidup saya di sepak bola, jadi semoga pemerintah segera mengatasi,” pungkasnya.