Kisah Kocak Legenda Persibo Asal Brasil Saat Rasakan Ramadhan di Indonesia
INDOSPORT.COM - Kisah kocak salah satu legenda tim Liga 3, Persibo Bojonegoro asal Brasil saat merasakan nuansa ramadhan di Indonesia.
Adalah Wanderley Da Silva Junior, pelatih berusia 54 tahun tersebut sebelumnya pernah berkarier di Liga Indonesia dan menukangi sejumlah tim lokal Tanah Air seperti Persibo, Perseru, hingga Persipura.
Selama aktif bermain, Wanderley dikenal sebagai gelandang serang asing milik Persibo yang sangat lincah. Namanya makin dikenal pada era Divisi Satu Liga Indonesia atau pertengahan 2000-an.
Wanderley semakin bersinar di Persibo, setelah dirinya sukses menghantarkan Laskar Angling Dharma merebut Piala Indonesia tahun 2012 silam sebagai asisten pelatih.
Selama berkarier di Indonesia, mantan pelatih Kuala Lumpur FA ini sempat beberapa kali merasakan ketatnya kompetisi di tengah bulan ramadhan, bahkan Wanderley memiliki cerita lucu saat ramadhan bersama salah satu klub Indonesia.
"Bulan Ramadhan memang sedikit beda dari hari biasa, karena kami harus hormat agama masing-masing pemain," ucap Wanderley kepada INDOSPORT.
"Ada kisah lucu saat di Persiba. Setelah kami selesai latihan, para pemain langsung masuk cepat ke mess untuk berbuka puasa, semua pemain harus cepat ambil makanan karena kalau terlambat bisa tidak dapat makan, dan harus tunggu jam sahur untuk buka puasa lagi," tambahnya.
Karier Wanderley Da Silva sebagai pelatih terbilang cukup impresif, pasca hengkang dari Liga Indonesia pada tahun 2018 silam, dirinya langsung mendapat tawaran menukangi tim Liga 3 Thailand, Phrae United.
Hanya butuh semusim bagi Wanderley untuk bisa meraih prestasi bersama Phrae United. Pada akhir kompetisi musim lalu, dirinya menghantarkan The Horsemen promosi ke Liga 2 setelah memenangi babak play off kontra Ranong United.
Meski cukup sukses di Thailand, namun Wanderley masih memiliki minat untuk bisa kembali merumput di Liga Indonesia jika ada tawaran menarik dari klub lokal yang masuk.
"Soal kembali ke Indonesia, sejak musim kemarin dari awal kompetisi banyak agen-agen yang meminta untuk ke Liga Indonesia, tapi sayang tidak satupun yang berhasil terealisasi," tutupnya.