Rapat Nasib Kelanjutan Liga Ditunda, Begini Respons PSMS
INDOSPORT.COM - Klub Liga 2 2020, PSMS Medan, mengaku masih bersabar menunggu hasil putusan terkait kelanjutan atau nasib seluruh kompetisi, baik Liga 1 maupun Liga 2 musim ini.
Sebab sebagaimana diketahui, dijadwalkan induk organisasi sepak bola Indonesia, PSSI seyogyanya menggelar rapat Exco secara virtual dengan agenda terkait putusan kelangsungan seluruh kompetisi di musim ini.
Menyikapi hal itu, Sekretaris klub PSMS, Julius Raja, mengaku pihaknya akan bersabar perihal keputusan nasib liga-liga musim ini. Ia menyebut apapun hasilnya nanti, pihaknya akan tetap mengikuti keputusan tersebut.
"Kita prinsipnya menunggu saja terkait arahan dan kebijakan yang dikeluarkan PSSI. Walaupun rapatnya tertunda kemarin dan menunggu waktu yang tepat, kami baik dari klub dan pemain tetap menunggu kepastiannya," ucap Julius Raja, Sabtu (9/5/20).
Lebih lanjut Julius sedikit menyinggung dengan berharap PSSI juga memikirkan kelanjutan perihal subsidi-subsidi kepada seluruh peserta baik Liga 1 maupun Liga 2. Sebab klub-klub masih memiliki beban untuk menggaji para pemain di sisa waktu force majeure ini.
"Pasti klub harus memikirkan penggajian pemain untuk Mei dan Juni nanti (force majeure). Sementara subsidi baru tahap pertama (klub Liga 2) yang diterima. Harapannya ada kejelasan lanjutan soal subsidi tahap selanjutnya," tutup pria yang akrab disapa King ini.
Sebagai informasi, PSSI menunda rapat Exco mereka terkait masa depan liga musim ini, Jumat (08/05/20) kemarin karena sang Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan atau Iwan Bule, mendadak berdiskusi dengan FIFA terkait perkembangan Piala Dunia U-20 2021 di mana Indonesia menjadi tuan rumah.
Dijadwalkan rapat Exco yang tertunda tersebut akan kembali digelar pada Selasa pekan depan. Rapat ini digelar tak lepas karena klub-klub Liga 1 dan Liga 2 telah mengirimkan surat balasan korespondensi kepada PT Liga Indonesia Baru (LIB), selaku operator liga, terkait masa depan kompetisi musim ini.
Sementara itu, seluruh kompetisi saat ini telah dihentikan sementara sejak pertengahan Maret lalu sampai 29 Mei mendatang. Hal ini karena dampak dari pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia.