Eks Real Madrid Masih Terngiang Memori Final Piala Indonesia
INDOSPORT.COM - Final Piala Indonesia 2018/19 rupanya masih terngiang diingatan mantan penyerang asing PSM Makassar asal Finlandia, Eero Pekka Sakari Markkanen.
Kepada media Finlandia, Helsingin Sanomat, Markkanen masih mengingat momen dramatis di luar lapangan yang terjadi pada Final Piala Indonesia 2018/19 dengan format dua legnya.
Eks Real Madrid Castilla ini mengantarkan PSM menembus laga final untuk menantang salah satu musuh bebuyutan klubnya yang telah terukir sejak era Perserikatan, Persija Jakarta.
Pada leg pertama, laga dihelat di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta. Kala itu, PSM harus takluk dengan skor tipis 0-1 lewat gol tunggal bek Persija, Ryuji Utomo.
Markkanen mengenang momen saat PSM harus diiringi pengawalan ketat oleh pihak keamanan saat hendak menuju ke kandang Persija yang telah dipadati oleh 70.306 pasang mata.
"PSM Makassar melakukan perjalanan beberapa ratus meter dengan mobil lapis baja tentara," ungkap Markkanen seperti yang dikutip oleh INDOSPORT dari Helsingin Sanomat.
Insiden demi insiden yang melibatkan suporter PSM dan Persija saat leg pertama pun berlanjut ke leg kedua yang dihelat di Stadion Andi Mattalatta, Makassar.
Sehari menjelang kick off, terjadi sebuah insiden penyerangan oleh sejumlah oknum kepada bus Persija saat hendak meninggalkan Stadion Andi Mattalatta pasca menghelat official training.
Rupanya, insiden tersebut sangat sulit dilupakan oleh saudara kandung pemain bintang klub NBA Chicago Bulls, Lauri Markkanen, ini sebab laga final leg kedua Piala Indonesia harus tertunda.
"Sebelum laga kandang Makassar, seseorang telah melempar batu ke jendela bus tim lawan Persija Jakarta. Mereka pun menolak untuk berlaga," kenang eks Timnas Finlandia ini.
Laga leg kedua final Piala Indonesia 2018/19 pun sempat ditunda selama delapan hari. Beruntung bagi PSM sebab laga tetap dihelat di Stadion Andi Mattalatta.
PSM berhasil menjuarai Piala Indonesia 2018/19 setelah memenangi leg kedua dengan skor 2-0. Markkanen pun sukses memberikan sebuah trofi prestisius sebelum hengkang pada paruh musim.