3 Hal yang Wajib Dilakukan PSSI untuk Meniru Bergulirnya Liga Korea
INDOSPORT.COM - PSSI sebetulnya bisa meniru kesuksesan K-League yang kembali bergulir di tengah pandemi, asalkan harus memenuhi sejumlah syarat khusus.
K-League atau Liga Korea Selatan secara mengejutkan kembali bergulir di tengah pandemi corona yang melanda dunia. Padahal, beberapa bulan lalu Korea Selatan tengah parah-parahnya dilanda pandemi COVID-19 .
Hal ini tak terlepas dari keberhasilan pemerintahan Korsel dalam merespons pandemi COVID-19. Sebanyak ratusan ribu orang menjadi korban infeksi sementara ribuan di antaranya meninggal dunia.
Namun, berdasarkan data dari Worldmeters, saat ini hanya ada sekitar 18 pasien positif virus corona yang bertambah per harinya dengan tanpa korban meninggal.
Meski begitu, Liga Korea Selatan tetap harus melakukan protokol khusus dalam liganya. Hal ini menambah optimisme bagi sepak bola Indonesia.
Meski begitu, lagi-lagi semua bergantung kepada sikap PSSI dan juga kondisi pandemi di Indonesia. Namun, jika semua berjalan lancar, PSSI bisa mengikuti jejak Korea Selatan asalkan mau melakukan tiga hal ini.
1. Persiapkan Sejak Dini
Meski negaranya tengah kacau balau, namun asosiasi sepak bola Korea Selatan (KFA) terus bekerja keras memikirkan bagaimana caranya liga bisa dilanjutkan demi kebaikan bersama.
Mereka pun telah menyiapkan segala opsi dan kemungkinan. Komunikasi juga terus dilakukan dengan klub-klub sehingga mereka bisa melakukan latihan sebelum liga digelar meski dengan syarat-syarat khusus.
Persiapan juga mencakup pada peralatan yang dibutuhkan jika liga harus digelar dengan protokol khusus. Semua sudah terencana dengan baik dan dapat dieksekusi dengan mulus.
Apakah PSSI bisa meniru hal ini? Jika melihat kondisi sekarang, sampai hari ini baik PSSI dan PT LIB belum mengadakan pertemuan resmi untuk membahas nasib liga.
2. Menggelar Liga dengan Protokol Khusus
Jika Liga 1 nantinya kembali bergulir bulan Juli, PSSI mesti menerapkan protokol khusus di dalamnya. Hal ini berkaca pada Liga Korea Selatan.
Meski kembali digelar, Liga Korea Selatan tetap menerapkan protokol khusus di dalamnya. Hal ini demi mengantisipasi segala kemungkinan terburuk.
Liga, Korea Selatan benar-benar sudah melakukan protokol aturan kesehatan yang sangat ketat. Seperti mewajibkan penggunaan masker bagi para pemain cadangan, ofisial tim, hingga pelatih, kecuali pemain inti di lapangan.
Selain itu, sebelum bertanding semua pemain disebut telah melakukan tes virus corona secara berkala dengan hasil negatif, tidak boleh meludah, tidak boleh ada komunikasi jarak dekat antar sesama pemain atau dengan wasit hingga tanpa penonton.
Dengan melaksanakan protokol seketat itu, barulah K-League akhirnya menjadi kompetisi sepak bola pertama yang melangsungkan pertandingan di tengah wabah virus corona. Sebagai informasi, pertandingan pertama mempertemukan Jeonbuk Hyundai Motors vs Suwon Samsung Bluewings.
3. Laga Tanpa Penonton
Satu lagi syarat yang mesti dipenuhi PSSI jika ingin liga kembali digelar seperti di Korea Selatan adalah mewajibkan tiap laga digelar tanpa penonton.
Ini adalah syarat paling dasar jika Liga 1 ingin digelar nantinya. Ketiadaan penonton dilakukan demi mengantisipasi penularan COVID-19.
Dampak buruknya adalah pemasukan uang dari tiket kepada klub yang harus terpangkas. Meski begitu, akan lebih rugi bagi klub jika liga tak digelar sama sekali.