Farhat Abbas: PSSI dan LIB, Jangan Ada Adu Domba dan Mafia
INDOSPORT.COM - Kondisi PSSI dan PT LIB sepertinya tengah mengalami perang dingin. Keduanya seakan tengah berpolemik.
Ketidakharmonisan keduanya terlihat dalam beberapa waktu terakhir. Berawal isu nepotisme yang menyeruak ketika dua pimpinannya memasukan sanak saudara atau keluarga dalam kepengurusan.
Terkait situasi ini pun menimbulkan beberapa pihak angkat bicara. Seperti diutarakan salah satu pengacara dan mantan Anggota Komite Banding PSSI, Farhat Abbas.
Farhat sangat menyayangkan kondisi PSSI dan LIB saat ini. Dia menilai jangan sampai permasalahan ini justru disusupi oleh pihak tidak bertanggung jawab. Sehingga perubahan PSSI yang lebih baik dapat membuat citra PSSI kembali buruk.
"Kalau bicara tentang PSSI, pasti banyak kepentingan di sana. Kalau dari sisi saya, pasti ada orang yang sakit hati dan mau adu domba dan ada keinginan tertentu," buka Farhat Abbas.
"Kalau orang sepak bola bilangnya mafia. Mereka itu punya kepentingan. Integritas Pak Iwan (Mochamad Iriawan Ketua Umum PSSI) dan Pak Cucu (Somantri Direktur Utama PT LIB) itu tidak diragukan lagi."
"Mereka itu mau bangun sepak bola Indonesia. Jangan sampai PSSI sekarang seperti dulu lagi," tambah Farhat.
Farhat menambahkan ia justru sangat sedih melihat kondisi PSSI saat ini. Padahal ia yakin, PSSI di bawah arahan Mochamad Iriawan sebagai Ketua Umum dan Cucu Soemantri sebagai wakil bisa membawa PSSI lebih baik.
"Saya pernah menjabat sebagai anggota komite banding pada tahun 2004 melihat PSSI kembali kisruh membuat saya sangat prihatin. Saya percaya PSSI ditangan 2 Jenderal seharusnya bisa lebih baik."
"Pesan saya kepada Iwan Bule dan Cucu Somantri agar selalu solid, waspadai penumpang gelap yang ingin mengadu domba PSSI. Jalin silaturahmi bertemu duduk bersama, selesaikan masalah internalnya secara kekeluargaan."
"Ingat kita ini menjadi tuan rumah piala dunia tahun depan. Persiapkan dengan baik dan PSSI harus benar-benar menjadi kebanggan yg bisa membawa harum nama Indonesia di ajang internasional," pungkasnya.