Kisah Luis Monti, Main di Final Piala Dunia dengan 2 Negara Berbeda
INDOSPORT.COM – Luis Monti atau Luis Felipe Monti, merupakan satu-satunya pemain yang main di 2 final Piala Dunia dengan negara berbeda.
Banyak orang akan membicarakan bagaimana kehebatan Zinedine Zidane bermain dalam 2 final Piala Dunia bersama Prancis. Di edisi 1998, Zidane menjadi pahlawan dengan membawa Prancis juara, sedangkan pada 2006, ia menjadi pesakitan karena diusir wait.
Tapi sesungguhnya itu adalah hal biasa untuk bermain di 2 final Piala Dunia, soalnya Zidane membela satu negara saja. Apa jadinya jika ada pemain yang bermain di 2 final Piala Dunia dengan negara berbeda, memangnya bisa?
Tenang, ternyata hanya ada satu-satunya pemain sepak bola yang punya hak istimewa bermain di 2 final Piala Dunia dengan negara berbeda, dia adalah Luis Monti.
Bela Argentina
Lahir di Buenos Aires, Mei 1901, Luis Monti memulai karier sepak bolanya di Huracan dengan memenangkan kejuaraan sebelum pindah ke Boca Juniors. Tak sempat bermain bersama Boca Juniors, Luis Monti terlanjur pindah ke San Lorenzo.
Bersama San Lorenzo, Luis Monti berkembang menjadi seorang gelandang tengah serba bisa. Diberkahi kekuatan fisik yang kokoh, Luis Monti juga handal ketika harus beradu teknik dengan pemain lawan, hal yang membuatnya bisa berperan sebagai gelandang bertahan sekaligus playmaker.
Kemampuan spesialnya itu telah membuatnya diakui oleh pelatih Argentina saat itu, Angel Vazquez untuk dipanggil ke tim nasional sejak 1924. Dengan cepat, Luis Monti menjadi sosok penting di balik keberhasilan Argentina meraih medali perak di Olimpiade.
Puncaknya, Luis Monti yang saat itu dianggap sebagai pemain terbaik Amerika Latin itu sukses mengantarkan Argentina ke final Piala Dunia 1930 untuk menantang tuan rumah Uruguay. Namun sayang, terjadi skandal besar dalam babak final Piala Dunia edisi pertama itu.
Sesaat setelah babak pertama berakhir dengan keunggulan Argentina, 2-1 atas Uruguay, Luis Monti mengaku mendapatkan ancaman pembunuhan. Melalui sang cucu, Lorena Monti, ia pernah bercerita mengenai kisah memilukan dan mengerikan itu.
“Di babak pertama, ketika Argentina unggul 2-1, mereka (Uruguay) mengatakan bahwa jika Argentina tidak kalah maka mereka akan membunuh saya, nenek dan bibiku,” begitu cerita Lorena Monti menurut sang kakek, seperti yang dilansir dari These Football Times.
Lebih lanjut, Luis Monti juga bersaksi kalau pemain Argentina lain mendapat ancaman serupa, hanya tidak spesifik seperti yang disampaikan kepadanya. Khawatir keluarganya dibunuh, Monti pun tidak mampu menyelamatkan Argentina dari kekalahan 2-4 di final Piala Dunia pada babak kedua.
Kekalahan yang sangat menyakitkan, tetapi di luar dugaan, dirinya mendapatkan kesempatan emas untuk membela Italia dan ia pun mengiyakan ajakan tersebut.
Juara Bersama Italia
Berawal dari kunjungan dua orang Italia, Luis Monti pun melanjutkan karier sepak bolanya di Serie A Italia setelah menerima hadiah rumah, mobil dan bentuk kekayaan lain. Di tengah masa pemerintahan paham fasis Benito Mussolini, Italia saat itu memang sedang membangun propaganda.
Mereka ingin memenangkan Piala Dunia 1934 yang diselenggarakan di Italia dengan mengandalkan Luis Monti. Oleh karena itu Luis Monti pun diajak bergabung dengan Juventus dan menjadi warga negara Italia untuk Piala Dunia 1934.
Luis Monti pun dengan cepat mampu menjadi tulang punggung di Italia berkat kemampuan serba bisanya tersebut. Singkat cerita, Italia akhirnya berhasil melaju ke final dengan mulus untuk menantang Cekoslowakia.
Akan tetapi kejutan terjadi saat sehari sebelum final dimulai, Luis Monti dan satu tim Italia menerima surat dari telegram yang berisi ancaman pembunuhan. Sebuah surat yang sepertinya sudah disikapi dengan biasa oleh Luis Monti yang pernah menerima hal sama saat di Argentina.
Akan tetapi tidak bagi seluruh anggota skuat Italia yang takut bukan kepalang dengan ancaman dari pemerintah untuk wajib menang. Bagi Luis Monti ini menjadi sebuah ironi lucu karena dulu dia disuruh kalah, sekarang wajib menang.
“Di Uruguay, mereka akan membunuhku jika menang. Di Italia, mereka akan membunuhkan jika aku kalah,” kenang Luis Monti.
Pada akhirnya Luis Monti berhasil membawa Italia juara Piala Dunia 1934 dan langsung diberi guyuran hadiah melimpah dari pemerintah. Jika banyak orang menganggap Zidane adalah pemain hebat, maka Luis Monti itu spesial, karena hanya ia yang bisa main di final Piala Dunia dengan 2 negara berbeda.