Awas, Konflik Rangnick-Maldini Ancam Proyek Besar AC Milan
INDOSPORT.COM - Badai konflik internal sepertinya belum akan berakhir di klub Serie A Italia, AC Milan. Kedatangan calon pelatih anyar Ralf Rangnick ke San Siro mengundang konflik yang lebih dalam dengan sang legenda Paolo Maldini.
Dilansir dari laman Goal International, Paolo Maldini mengecam dan menasihati agar Ralf Rangnick belajar arti menghormati sebelum merapat ke San Siro.
Ini merupakan tanggapan Maldini setelah eks pelatih RB Leipzig mengatakan butuh kekuasaan penuh apabila menangani AC Milan.
"Saya belum pernah berbicara dengan Rangnick jadi tidak mengerti atas dasar apa ia mengatakan hal itu. Di samping itu, saya juga tidak pernah mendapat informasi apapun dari pemilik klub," tutur Maldini, saat diwawancarai kantor berita Italia, ANSA.
Menurut Maldini, pelatih asal Jerman itu berusaha menyerang pihak-pihak yang sudah berperan di posisi-posisi tertentu. "Untuk itu saya punya saran, selain belajar bahasa Italia, Rangnick harus punya tata krama dan belajar arti menghormati,"
Kegelisahan Maldini sejatinya bisa dimengerti. Bahkan sebelum keduanya terlibat perang kata-kata, hal seperti ini sudah bisa diprediksi sebelumnya.
Kedatangan Rangnick ke Milan diyakini bukan hanya untuk mengisi posisi pelatih kepala. Rangnick juga digadang-gadang bakal mengisi peran setara direktur teknik yang berperan dalam transfer pemain.
Hal inilah yang menjadi beban pikiran Paolo Maldini. Maldini saat ini adalah sosok yang dipercaya sebagai direktur teknik klub.
Kedatangan Rangnick tentu saja bisa mengancam posisinya. Meski begitu petinggi AC Milan tidak mau mendepak Maldini dari kursi manajemen.
Berbeda dengan Boban yang dipecat secara menyakitkan, Elliott Management dan CEO, Ivan Gazidis, masih ingin Maldini bertahan di klub.
Maldini pun sadar akan hal itu. Sebagai respons, bulan Arpil lalu ia melontarkan sejumlah syarat khusus agar dirinya bisa bertahan.
Pria 51 tahun itu mengajukan beberapa syarat jika Rossoneri ingin dirinya tetap menjabat direktur teknis. Salah satunya, ia menginginkan adanya peran penting agar terlibat dalam banyak pembuatan keputusan klub.
Maldini ingin dirinya dilibatkan dalam keputusan penting, baik dalam hal pasar dan pilihan pelatih. Karena itu, perannya tidak hanya formal, tetapi juga terlibat langsung dalam pengambilan kebijakan.
Sayang, permintaan Maldini ini berbenturan dengan kesepakatan yang diyakini terjadi antara klub dengan Ralf Rangnick. Bak matahari kembar, keduanya sama-sama ingin mengisi peran direktur teknik dan olahraga.
Bagi Ralf Rangnick, peran ini sendiri sudah dilakoni sejak ia membesut dua klub milik Red Bull, yakni RB Leipzig dan RB Salzburg. Hasilnya? Kedua klub itu sukses besar.
Ancam Proyek Besar Milan
Para milanisti di seluruh dunia pantas khawatir. Pasalnya, konflik yang tidak perlu ini pecah di saat Milan tengah menyongsong proyek besar baru.
Elliott Management bersama dengan Ivan Gazidis kali ini tak akan main-main di bursa transfer. Setelah mendapat pemasukan dari penjualan Piatek, Suso, dan Andre Silva, Milan sudah menyiapkan nama-nama pemain kelas dunia untuk didatangkan musim panas ini.
Nama-nama beken yang berseliweran di media antara lain adalah Sandro Tonalli, Memphis Depay, Mario Gotze, Dayot Upamecano, Luka Jovic, Timo Werner, Rafinha, sampai Mauro Icardi.
Jika Milan tak cepat-cepat mencari solusi dari konflik yang pecah antara Rangnick dan Maldini, maka proyek besar mereka terancam terhambat.
I Rossoneri harus segera mungkin membuat keputusan dalam kepelatihan dan manajerial agar tak kehilangan pemain-pemain incaran di bursa transfer nanti.