x

Tak Terbuai Jejak Indah Para Perantau, Andhika Prioritaskan Bali United

Senin, 18 Mei 2020 06:45 WIB
Penulis: Nofik Lukman Hakim | Editor: Indra Citra Sena
I Made Andhika Wijaya belum berpikir untuk mengikuti jejak para pendahulu yang sukses dalam perantauan.

INDOSPORT.COM - I Made Andhika Wijaya belum berpikir untuk mengikuti jejak para pendahulu yang sukses dalam perantauan. Eks PS Badung ini tetap memprioritaskan Bali United sebagai masa depannya.

I Gusti Putu Yasa, I Made Pasek Wijaya, I Komang Putra, dan I Made Wirawan merupakan putra daerah Pulau Dewata yang meraih kesuksesan pada masa lampau. Mereka membela tim-tim besar di Liga Indonesia.

Baca Juga
Baca Juga

Putu Yasa merupakan kiper tangguh Indonesia pada era 1980-an. Kala itu, performanya melambung bersama Persebaya Surabaya dan ia pun tak tergantikan di timnas Indonesia.

Lalu ada Made Pasek dan Komang Putra yang sejak muda sudah berguru ke Diklat Ragunan. Keputusan merantau sejak muda berbuah manis lantaran ia menjadi salah satu legenda Pelita Jaya dan sukses menembus timnas Indonesia. 

Sementara Komang Putra merasakan jersey timnas Indonesia, sekaligus pernah juara bersama PSIS Semarang edisi 1998/99. Hal sama didapat Made Wirawan yang merasakan gelar bersama Persib Bandung (2014) dan berseragam timnas.

Andhika Wijaya mengikuti prestasi para pendahulu. Apalagi, dia sempat merasakan merantau bersama sang ayah, Made Pasek, di tim Pelita Jaya. Namun, Andhika belum berpikir melakukan hal sama.

Baca Juga
Baca Juga

"Dulu memang situasinya di Bali belum ada tim profesional seperti Bali United. Jadi pemain-pemain lebih memilih berkarier di luar. Sekarang ada Bali United, saya prioritaskan untuk Bali United dalam membangun karier saya," ucap Andhika Wijaya mantap, Sabtu (16/5/20).

Andhika dipromosikan ke tim senior Bali United sejak 2016. Kini, dia menjadi salah satu bek kanan terbaik di Liga 1, bahkan tahun lalu sempat dipanggil timnas Indonesia.

Pelita JayaBaliBali UnitedLiga IndonesiaLiga 1Andhika WijayaBola IndonesiaBerita Liga 1

Berita Terkini