Tindak Kriminal Buat Lionel Messi Nyaris Tinggalkan Barcelona

INDOSPORT.COM - Lionel Messi masih merupakan pemain ikonik raksasa LaLiga Spanyol, Barcelona. Tapi siapa sangka jika megabintang asal Argentina itu sempat berencana hengkang karena sempat terlibat aksi kriminal.

Bicara terkait karier, Messi mampu membuktikan diri sebagai pemain paling loyal seantero dunia. Meskipun banyak bintang sepak bola memutuskan pindah klub lain, dirinya tetap setia bersama Blaugrana.

Terbukti hingga kini pemain berjulukan La Pulga alias si Kutu ini sudah catatkan masa bakti selama 18 tahun bermukim di Camp Nou. Namun rupanya, Messi bisa saja mengakhiri sepak terjangnya lebih cepat di Barcelona setelah tersandung penggelapan pajak pada 2017 silam.

Tiga tahun lalu Messi beserta sang ayah, Jorge terancam pidana 21 bulan penjara karena terbukti bersalah dengan tidak membayar pajak senilai 4,1 juta euro (Rp66 miliar) di antara tahun 2007 hingga 2009. Saat itu si peraih enam Ballon d'Or sudah pasang ancang-ancang tinggalkan Spanyol dan tentu saja Barcelona.

"Saat itu merupakan waktu terburuk dalam ekonomi saya beserta keluarga. Kala itu saya ingin pergi. Sebenarnya saya tak mau tinggalkan Barcelona, tapi memang kondisi kala itu seakan mengharuskan saya pergi dari Spanyol. Hal ini dikarenakan saya merasa tidak bersalah karena kesalahan pemerintah," ucap Messi dilansir Sport Bible.

Pada akhirnya Messi batal pergi tinggalkan Barcelona karena tak memiliki tawaran di tempat lain, setelah kasus ini berakhir lewat pembayaran denda senilai 252 ribu euro (Rp4 miliar). Alhasil menetap di Catalan membuatnya bertekad untuk mengubur masa kelamnya itu.

"Saat itu merupakan masa-masa tersulit bagi saya dan keluarga karena tak ada orang lain yang mengerti kejadian aslinya. Segalanya sangat rumit untuk dijelasakan dan bagi anak-anak mungkin ada baiknya tidak tahu akan hal ini," tutupnya.

Rumor Messi meninggalkan LaLiga Spanyol sendiri sempat beredar kuat musim ini setelah banyak isu yang terjadi. Semasih berseragam Barcelona, pemain berusia 32 tahun ini diterpa konflik internal dengan Eric Abidal, kisruh presiden klub Josep Maria Bartomeu, dan krisis finansial akibat virus Corona sehingga berpotensi hengkang.