Belajar di Sekolah Islam, Pelatih PSIS Pernah Diharapkan Jadi Guru Agama
INDOSPORT.COM – Kisah menarik datang dari salah satu asisten pelatih PSIS Semarang di Liga 1 2020, yakni Imran Nahumarury. Pria asal Maluku ini ternyata pernah diharapkan oleh orang tuanya untuk menjadi guru agama.
Namun takdir berkata lain, pria yang pernah mengantarkan Persija Jakarta juara di tahun 2001 ini justru menjadi seorang pesepak bola dan kini masuk di dunia kepelatihan.
Imran Nahumarury kecil disekolahkan orang tuanya di sekolah Islam mulai dari madrasah hingga tsanawiyah (setingkat SMP). Ia pun juga tidak pernah terpikirkan bahwa suatu saat akan menjadi pesepak bola yang bisa mengantarkan Persija juara dan menembus Timnas Indonesia.
“Saya dulu disekolahkan di madrasah. Setelah itu lanjut di madrasah tsanawiyah. Di MTs saya baru bertemu dengan takdir saya di dunia sepak bola ketika kelas dua,” beber Imran.
Pada saat kelas dua Mts, Imran mengaku mengikuti seleksi tim sepak bola Provinsi Maluku yang akan mengikuti Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas) di Bandung. Dalam seleksi tersebut, ia lolos dan berhak membela tim Maluku dalam even yang digelar di Kota Kembang ini.
“Ketika itu saya mengikuti Popnas di Bandung mewakili Maluku. Performa saya saat itu ternyata dilirik oleh talent scout dari SKO Ragunan. Siapa yang tidak ingin masuk ke sana. Singkat cerita akhirnya saya bergabung dan belajar sepak bola di Ragunan,” kenang Imran.
Usai bergabung dengan Ragunan, Imran kemudian terpilih mengikuti program Timnas Baretti di Italia pada tahun 1995 dan 1996. Setelah itu ia memiliki klub profesional pertama yakni PSB Bogor. Puncak karirnya terjadi ketika berhasil mengantarkan Persija juara di tahun 2001.
Saat ini Imran sudah memiliki lisensi kepelatihan A AFC dan menjadi bagian dari tim pelatih PSIS sejak awal 2020 kemarin.