Mario Karlovic, Gelandang Incaran AC Milan yang Jadi Andalan Persebaya
INDOSPORT.COM - Mengenal Mario Karlovic, salah satu mantan gelandang asing Persebaya Surabaya asal Australia yang sempat diminati raksasa Liga Italia, AC Milan.
Persebaya sendiri memang cukup ramah dengan pemain Australia, sebelum kedatangan Aryn Williams yang menjadi dinamo permainan Bajul Ijo sejak musim lalu, mereka juga beberapa kali memboyong bintang dari Negeri Kangguru.
Beberapa di antaranya bahkan menjadi bintang, seperti Andrew Barisic, Josh Maguire dan Mario Karlovic. Nama yang cukup dikenal mungkin Andrew Barisic, lantaran penyerang berkepala plontos itu sempat menjadi mesin gol andalan Persebaya pada musim 2011/12 lalu.
Pada musim tersebut, jebolan Gold Coast United itu berhasil mencetak 11 gol dari 14 laga di seluruh ajang Liga Primer Indonesia buat Persebaya 1927.
Selain Barisic, nama pemain Australia lain yang tidak kalah mentereng dan menjadi pujaan para penggemar Persebaya adalah Mario Karlovic.
Gelandang kelahiran Adelaide tersebut, berhasil menarik hati para Bonek dengan gaya permainan yang kerap melepaskan umpan akurat serta mendikte tempo laga sehingga serangan Bajul Ijo selalu enak dilihat.
Berkat kecintaan para Bonek, manajemen Persebaya mempertahankan Mario Karlovic selama dua musim (2011 hingga 2013). Kepercayaan tersebut dibayar lunas sang pemain, terbukti dalam 66 laga dirinya sukses mencetak 16 gol.
Selain itu, gemilangnya performa Karlovic bersama Persebaya membuat ia terpilih masuk dalam skuad Indonesia Selection yang menghadapi Inter Milan pada ajang uji coba di tahun 2012 lalu.
Meski gagal memberikan kemenangan buat Indonesia Selection (kalah 3-0 dari Inter Milan), namun gaya permainan serta pergerakan Karlovic berhasil membuat kagum para penonton.
Perjalanan Karier
Karlovic sendiri memulai karier di akademi FFSA NTC, Australia pada tahun 1997 hingga 2000. Sempat bermain di Liga Australia dengan memperkuat Adelaide City Force, dan mencatatkan 16 caps dan 3 gol sepanjang 2001/02.
Berkat talent scout yang menemukan bakatnya, Karlovic sukses menembus kancah sepak bola Eropa dan berlabuh ke Liga Italia dengan memperkuat A.S. Cittadella di Serie B.
Bahkan selain A.S. Cittadella, raksasa AC Milan juga kepincut dengan gaya permainan Karlovic yang tampil memukau bersama Timnas Australia U17 pada ajang Kualifikasi Piala Dunia U-1 7 dan berniat memboyongnya.
Namun sayang, cedera kaki yang cukup parah menghambatnya tampil bersama Rossoneri saat itu. Akan tetapi, kariernya di Italia tetap berjalan lancar lantaran A.S. Cittadella memberikan kepercayaan cukup tinggi kepada Karlovic.
"Itu benar (kabar ketertarikan AC Milan). Franco Baresi melihat DVD saya dan mengundang saya bergabung dengan AC Milan. Namun waktunya tidak tepat, karena saya baru mengalami patah kaki saat bermain dan cedera," ucap Karlovic dilansir adelaidenow.
Walau gagal bergabung dengan AC Milan, namun mimpi Karlovic bermain di Serie A mampu terwujud setelah pada tahun 2006 dirinya direkrut tim Torino FC.
Sayangnya, cedera kaki yang tampaknya belum sembuh total serta iklim Liga Italia yang saat itu sangat keras membuat Karlovic gagal masuk starting Torino dan lebih banyak menghabiskan karier sebagai pemain pinjaman.
Akhirnya di tahun 2009, Karlovic memutuskan pulang ke Australia dan memperkuat Brisbane Roar. Penampilannya tak kunjung membaik meski bermain di rumah sendiri, hingga tim Minangkabau F.C dari Liga Indonesia memboyongnya.
Bersama tim asal Sumatera Barat tersebut, nama Karlovic mulai kembali dikenal hingga akhirnya Persebaya 1927 pada tahun 2011 kepincut mendatangkannya.
Usai dua tahun tampil di Liga Indonesia, gelandang yang kini berusia 35 tahun tersebut malang melintang di Malaysia dan memperkuat sejumlah tim seperti Terengganu FC, ATM FA dan Kuala Lumpur FA.