x

Lucu dan Menggemaskan, Ini 5 Maskot Unik Klub Jateng

Minggu, 31 Mei 2020 19:58 WIB
Penulis: Prabowo | Editor: Ivan Reinhard Manurung
Dalam sepak bola modern saat ini termasuk di Indonesia, hampir semua klub memiliki maskot.

INDOSPORT.COM - Dalam sepak bola modern saat ini termasuk di Indonesia, hampir semua klub memiliki maskot. Sebuah maskot yang dimunculkan sebagai bentuk mewakili identitas klub secara visual.

Para maskot itu selalu hadir di setiap laga, terutama partai kandang setiap klubnya bertanding. Tak sekadar datang, maskot itu juga terkadang menyapa penonton dengan mengelilingi lintasan lari.

Maskot sendiri juga menjadi ciri khas dari daerah mana klub tersebut berasal. Bisa juga mengambil dari hewan khas di daerah tersebut, atau tokoh yang melekat kuat dengan daerah sang klub.

Namun jika ditelaah lebih mendalam lagi, maskot sejatinya bisa menjadi alat branding klub yang efektif dan tentu saja menguntungkan. Tak pelak, berbagai kegiatan klub di luar pertandingan banyak menghadirkan sang maskot.

Kreativitas manajemen atau klub yang menginisiasi pembuatan maskot lantas memunculkan kreasi unik, termasuk di Jawa Tengah. Redaksi berita olahraga INDOSPORT merangkum kumpulan maskot unik tim-tim Jawa Tengah.

Baca Juga
Baca Juga

Si Dodi (Persipur Purwodadi)

Si Dodi, si maskot Persipur Purwodadi.

Pertama ada maskot kebanggaan klub Liga 3 Jawa Tengah, Persipur Purwodadi bernama Si Dodi. Nama itu merupakan singkatan dari Kodok Purwodadi.

Kodok atau katak memang jadi hewan ciri khas Kabupaten Grobogan. Tak pelak, Purwodadi terkenal dengan makanan khas bernama Swike yang memanfaatkan daging kaki katak.

Pembuatan Si Dodi sendiri muncul atas inisiasi salah satu suporter tim Persipur, Garas Persipur Fans tahun 2017 silam. Mereka rela patungan dalam pembuatan maskot yang jadi kebanggaan tim Laskar Petir.

Selama ini, Si Dodi selalu setia menemani Persipur bertanding. Tak hanya itu, maskot berwarna dasar hijau dengan perut kuning itu jadi ajang swafoto suporter.

Juna (Persis Solo)

Maskot Persis Solo, Juna, berfoto dengan maskot PSS Sleman, Falcao.

Persis Solo mulai mengenalkan maskot mereka bernama Juna sejak kompetisi Liga 2 2017. Juna sendiri merpakan sosok maskot berbentuk burung alap-alap dengan menggunakan jersey Persis.

Alap-alap kawah merupakan salah satu burung tercepat di dunia yang jadi salah satu chant suporter. Burung ini mampu dengan cepat menerkam musuhnya meski hanya sedikit gerakan di udara. Filosofi itulah yang mendasari pemilihan Juna sebagai maskot dari Persis.

Adalah pemuda bernama M Akbar Romdhoni yang berada di balik maskot Juna. Pria kelahiran 7 Desembar 2000 itu rela menahan panas dan gerah saat menggunakan baju maskot.

Sebelum menjadi Juna, Akbar sering menjadi badut dan cosplay. Berbekal pengalaman itulah dia akhirnya diajak untuk memerankan menjadi Juna.

"Awalnya dulu grogi sekali, karena dilihat banyak suporter. Keberadaan saya jelas jadi sorotan. Kalau tidak lucu pasti bisa salting (salah tingkah) sendiri," kata Juna.

Ghiga (Persijap Jepara)

Gigha, maskot Persijap Jepara.

Tak ingin kalah dengan klub lain, Persijap Jepara mulai memperkenalkan maskot sejak kompetisi Liga 3 2018. Maskit itu bernama Si Ghiga yang merupakan Elang Laut Dada Putih.

Seperti diketahui, Elang Laut Dada Putih merupakan fauna identitas Kabupaten Jepara. Hewan itu dipilih manajemen karena terkenal tangguh, pantang menyerah, dan cepat. Hal ini sesuai dengan karakter permainan Persijap selama ini.

Warna cokelat pada sayap dan kaki menggambarkan warna kayu yang juga akrab dengan warga Jepara. Di mana Jepara terkenal sebagai Kota Ukir. Sosok elang laut dada putih dalam maskot itu mengenakan kostum berwarna merah yang merupakan warna abadi bagi Laskar Kalinyamat.

Tak hanya itu, makna lain dari sosok Ghiga adalah harapan agar Persijap juga bisa terbang tinggi. Kini, Persijap telah kembali ke Liga 2 setelah musim lalu keluar sebagai juara Liga 3.

Si Balo (Persekat Tegal)

Si Balo maskot Persekat Tegal saat launching tim.

Klub promosi Liga 2, Persekat Tegal juga memiliki maskot bernama Si Balo atau singkatan dari Banteng Loreng. Si Balo sendiri resmi diperkenalkan menjelang kompetisi Liga 3 2018 silam.

Adalah salah satu kelompok suporter Persekat, Skaterz yang melahirkan Si Balo. Penggunaan Banteng Loreng sebagai maskot sendiri diambil dari simbol Tegal pra Belanda, dimana Tegal dilambangkan dengan Banteng Loreng Binoncengan. Untuk penamaan, Balo diambil dari singkatan Banteng Loreng.

Tak hanya itu, ada juga kesenian khas Tegal "Balo-Balo". Banteng Loreng Binoncengan sendiri disebut-sebut juga menggambarkan watak orang Tegal yang gagah berani dan agak kasar. Namun, pada hakikatnya Banteng Loreng Binoncengan dapat dituntun oleh orang yang lemah lembut dan ramah-tamah serta tidak mempunyai maksud buruk.

Si Balo selama ini terus setia menemani Persekat saat bertanding, baik di rumah sendiri maupun kandang lawan. Dengan warna merah menyala, sosok Si Balo selalu menarik perhatian para suporter.

Baca Juga
Baca Juga

MJ (PSIS Semarang)

MJ, Maskot PSIS Semarang.

Berbeda dengan empat klub di atas yang mengusung tema fauna, PSIS Semarang mengambil maskot sebuah tokoh. Adalah Mahesa Jenar atau yang biasa disapa MJ yang menjadi maskotnya.

MJ adalah singkatan dari Mahesa Jenar yang merupakan julukan PSIS. Maskot MJ kali pertama kali pertama diperkenalkan manajemen PSIS saat acara peluncuran atau launching tim menghadapi Liga 2 2017.

Mahesa Jenar sendiri adalah tokoh protagonis utama dalam kisah Nagasasra dan Sabukinten karangan S.H. Mintardja. Terinspirasi oleh julukan ini pula, PSIS lantas menciptakan maskot tim berwujud seorang pendekar.

Selama ini, MJ setia menemani pertandingan PSIS termasuk di Liga 1 sepanjan tiga musim ini. Tak hanya di kandang saja, MJ juga beberapa kali ikut mendampingi tim kesayangannya saat bermain tandang.

Persijap JeparaPersis SoloPSIS SemarangJawa TengahTRIVIABola IndonesiaBerita TransferPersekat Tegal

Berita Terkini