Membandingkan Kompetisi Sepak Bola di Thailand dan Indonesia
INDOSPORT.COM – Isu kepindahan Febri Hariyadi secara sadar atau tidak, telah merangsang otak kita untuk melihat kembali bagaimana perbandingan kompetisi sepak bola di Thailand dengan Liga 1.
Isu mengenai kepindahan Febri Hariyadi ke Liga Thailand pertama kali berhembus dari jurnalis ESPN dalam media sosialnya. Ia mengklaim jika Febri Hariyadi, bintang Persib Bandung, sedang diincar oleh klub raksasa Thailand, Muangthong United.
Sebagai pecinta sepak bola nasional, pasti mayoritas berharap dan setuju jika Febri Hariyadi lebih baik pindah ke Muangthong United untuk mencari pengalaman dan meningkatkan kemampuannya. Sayangnya itu hanya rumor belaka, setidaknya, hingga berita ini diturunkan.
Namun bila di masa mendatang, isu tersebut jadi kenyataan, ini yang harus diketahui oleh Febri Hariyadi atau pemain Indonesia lain yang ingin mengadu nasib ke Liga Thailand. Berikut INDOSPORT hadirkan beberapa perbandingan Liga 1 Indonesia dengan Liga Thailand.
Peta Persaingan
Hal pertama yang bisa kita sorot adalah bagaimana peta persaingan yang terjadi untuk menuju tangga juara masing-masing liga. Untuk hal ini, harus diakui jika peta persaingan di Liga Indonesia lebih merata dan seru, setidaknya itu yang terjadi dalam 10 tahun terakhir.
Persipura Jayapura boleh mendominasi Liga Indonesia para era awal 2010-an, akan tetapi mereka tak bisa menjadi juara secara berturut-turut. Entah mengapa, juara Liga Indonesia selalu berganti pada setiap edisi.
Lain cerita jika kita menengok ke tetangga, Liga Thailand di mana dalam 10 tahun terakhir, tampak Buriram United begitu superior. Praktis hanya Muangthong United dan Chiangrai United saja yang bisa mengganggu hegemoni Buriram United.
Dalam 10 tahun terakhir, Buriram United sukses menjadi kampiun sebanyak 6 kali, sebuah bukti jika persaingan di Liga Thailand tidak seketat Liga Indonesia. Dari sisi peta persaingan, Liga Indonesia boleh di atas Liga Thailand.
Kiprah Pemain Asing Asia
Lantas bagaimana dengan kiprah para pemain asing Asia di Liga Thailand? Jika mau dibandingkan dengan Liga Indonesia, rasanya nyaris tidak ada bedanya. Sangat jarang ada pemain asing Asia yang bisa tampil begitu menonjol baik itu di Liga Indonesia maupun Liga Thailand.
Ambil contoh dari sisi top skor saja, para pemain asing yang berasal dari Asia jelas akan kalah kualitas dengan bintang dari Eropa, Afrika atau bahkan Amerika Latin. Padahal para pemain Indonesia yang termasuk dalam kategori pemain asing Asia, nyaris tak pernah absen untuk bermain di Liga Thailand.
Namun tetap saja, jangankan bersaing dengan pemain asing lain, kerap kali pemain Indonesia kalah saing dengan bintang lokal milik Thailand. Tentu ini perlu menjadi bahan pertimbangan bagi Febri Hariyadi, jangan sampai pindah ke Thailand hanya untuk menjadi cadangan mati.
Fanatisme Suporter
Poin selanjutnya yang menarik untuk dibahas adalah bagaimana perbandingan fanatisme suporter yang terjadi antara Liga Indonesia dengan Liga Thailand. Berdasarkan data yang dihimpun dari Fox Sports pada 2019 lalu, tercatatlah 10 klub Asia Tenggara dengan jumlah kehadiran suporter terbanyak.
Menariknya, jumlah suporter untuk klub Liga Indonesia mendominasi untuk 5 besar dalam daftar yang dirilis oleh media asing tersebut. Kelima klub Liga 1 itu adalah Persija Jakarta, PSS Sleman, Bali United, Persebaya Surabaya, dan Persib Bandung, tempat Febri Hariyadi bernaung saat ini.
Sedangkan klub Thailand yang diwakili oleh Buriram United dan Nakhon Ratchasima hanya menempati posisi kedelapan dan sembilan saja. Dengan kata lain dapat kita ambil kesimpulan jika fanatisme suporter Liga Indonesia lebih hidup dibanding Liga Thailand.
Lantas, mengapa berkarier di Liga Thailand dinilai sebagai peningkatan karier dibanding main di Liga 1?
Kualitas Liga
Jawabannya sepertinya ada pada kualitas liga yang dimiliki oleh Thailand dan Indonesia. Tentu akan sangat subjektif untuk membandingkan kualitas liga, tapi bukankah ada rangking kompetisi versi AFC?
Berdasarkan rangking kompetisi yang dirilis oleh AFC pada tahun lalu, Liga Thailand jauh di atas Indonesia dengan jurang pemisah sejauh 20 tingkat. Tentu ada banyak indikator yang diihitung oleh AFC termasuk prestasi klub Indonesia dan Thailand kala berkancah di kompetisi tingkat Asia.
Harus diakui klub Thailand saat ini menjadi raja di Asia Tenggara dengan mampu memberi perlawanan pada ajang Liga Champions Asia. Sedangkan Indonesia? Klub-klub kebanggaan tanah air kita bahkan dipastikan tak lagi mendapat jatah untuk tampil di Liga Champions Asia musim depan.
Jika sudah begini, wajar saja bukan jika Febri Hariyadi atau pemain Indonesia lain yang ingin ada peningkatan karier lebih baik pindah ke Liga Thailand ketimbang main di Liga 1?