Gabungan Messi dan Ronaldo, Ini Pemain Impian Andres Iniesta
INDOSPORT.COM - Dominasi kehebatan Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi masih terasa hingga kini. Memadukan keduanya, Andres Iniesta selaku eks bintang raksasa LaLiga Spanyol, Barcelona, memiliki versi tersendiri terkait konsep pemain sempurna.
Iniesta yang pernah bermain bareng Messi di Barcelona menyebut mantan rekannya itu sosok pemain hebat. Seperti diketahui bersama, Xavi yang termasuk 'trio' lulusan Akademi La Masia ini tergolong sukses sabet LaLiga Spanyol dan juga Liga Champions.
Walaupun mengakui Messi hebat, Andres Iniesta hanya perlu kaki kiri temannya saat di Blaugrana. Bagi gelandang yang sekarang gabung tim divisi utama Jepang, Vissel Kobe, pemain yang sempurna itu kombinasi dari Xavi, Ronaldo, dan Sergio Ramos.
"Untuk kaki kiri cukup punya Leo (Messi), kaki kanan punya Xavi, kemampuan heading Sergio Ramos dan semuanya dilengkapi oleh kekuatan Cristiano (Ronaldo)," ucap Iniesta ketika ditanya versi pemain impian yang tak terkalahan di LaLiga Spanyol dilansir Daily Star.
Pendapat Iniesta sendiri cenderung berdasarkan pengalamannya kala masih melakoni LaLiga Spanyol bareng Barcelona. Dalam 16 tahun masa baktinya di Camp Nou, dirinya pun sempat berhadapan dengan Ramos dan Ronaldo yang sama-sama bermain di Real Madrid.
Messi memang dikenal memiliki kaki kiri mematikan ditambah kelincahan kaki kanan Xavi, bisa dibayangkan ketajaman serta dribble mumpuni dari si pemain impian. Berkat kekuatan tinggi Ronaldo beserta keakuratan header Ramos, bisa dipastikan bintang impian Iniesta ini sukses sebagai mesin pencetak gol.
Terlepas dari versi pemain sempurna itu, sepeninggal Iniesta, Barcelona nampak seolah kehilangan kualitas terbaiknya musim ini. Terlihat meski berhasil raih puncak klasemen LaLiga Spanyol, mantan klubnya itu tak konsisten.
Menjelang jadwal LaLiga Spanyol perdana setelah alami penangguhan virus corona melawan Real Mallorca, Minggu (14/06/20), Barcelona malah kembali lakukan kebijakan kontroversial. Dilaporkan demi menutup krisis finansial, mereka memberlakukan lagi sistem pemotongan gaji para pemain utamanya.