Jelang LaLiga Spanyol, Barcelona Alami Kondisi Gawat Darurat
INDOSPORT.COM - Setelah alami penangguhan lama akibat virus Corona, LaLiga Spanyol akhirnya kembali. Barcelona yang dijadwalkan lawan Real Mallorca berpotensi alami kondisi gawat.
Bagaimana tidak. Blaugrana kemungkinan besar tak akan diperkuat oleh Lionel Messi selaku pemain andalan utamanya. Melansir laman berita Sport Mole, absennya bintang asal Argentina ini disebabkan oleh cedera.
Pada sesi latihan yang dijadwalkan rutin pada Rabu (05/06/20) lalu, pemain berjuluk La Pulga ini tak terlihat ikut serta dalam sesi latihan bersama rekan-rekan tim lainnya. Menurut pemberitaan media Spanyol, Messi absen karena menderita cedera otot adductor.
Cedera ini diduga telah dialami Messi kala melakukan sesi latihan perdana setelah pandemi Corona menghentikan segala kompetisi LaLiga Spanyol pada bulan Maret lalu. Saat pertama kali latihan 1 Juni lalu, pemain berusia 32 tahun ini sempat tampil gesit seolah masih dalam keadaan sehat.
Tentunya karena ini Barcelona kemungkinan besar tak akan diperkuat oleh Messi kala kontra Real Mallorca pada Minggu (14/06/20) mendatang. Los Cules hanya bisa andalkan Antoine Griezmann, Ansu Fati, dan Martin Braithwaite. Komposisi ini seakan membuat Catalan terlihat tak memiliki daya serang tinggi di garis depan.
Apalagi saat ini mereka sedang dibayangi oleh Real Madrid di peringkat dua klasemen LaLiga Spanyol sementara, dengan selisih dua poin ada kemungkinan rival Barcelona tersebut akan lakukan kudeta. Real Mallorca sendiri tidak bisa dipandang sebagai klub sembarangan karena diperkuat "Messi Jepang," Takefusa Kubo.
Terlepas dari kabar cedera, Messi nampak mulai mengobarkan pernyataan perang kepada Barcelona setelah menolak kebijakan potong gaji jilid dua saat dimulainya lagi paruh kedua kompetisi kasta atas Negeri Matador.
Seperti diketahui sebelumnya, dengan dalih kerugian akibat imbas virus Corona, Barcelona kembali ajukan pemotongan gaji yang membuat Messi kian murka dan mengajak rekan setim lain untuk menolak proposal itu. Alasannya sebelum ini mereka sempat dipaksa memangkas gaji hingga 70 persen.