Nasib Miris Legenda PSMS Mamek Sudiono, Sempat Stroke dan Hidup Terlunta-lunta
INDOSPORT.COM - Kabar cukup miris datang dari salah satu pemain legenda PSMS Medan bernama Sudiono. Sebab, pria yang akrab disapa Mamek ini dikabarkan hidup terlunta-lunta di kota terbesar ketiga di Indonesia ini.
Pria berusia 64 tahun ini dikabarkan sempat terkena sakit stroke ringan dan tinggal di salah satu posko milik organisasi masyarakat (ormas) di daerah Belawan, Medan.
"Hampir setahun tinggal di pos (ormas) itu. Pas mau hari raya tahun lalu dikasih tinggal di sini. Tidur hanya beralaskan tikar saja, enggak ada apa-apa," kata Mamek kepada awak media, baru-baru ini.
"Tapi, saya sekarang sudah ngekost di dekat pos itu. Saya kena stroke ringan 2014 lalu. Itu gara-gara terkejut dan langsung dibawa ke rumah sakit," lanjutnya.
Sebelum tinggal di pos ormas tersebut, Mamek mengaku hidup terus berpindah-pindah pasca meninggalnya sang istri, Widiyani, pada 2012 silam.
"Harus pindah-pindah mencari kontrakan untuk tinggal. Saat itu biaya sendiri, setelah gak ada uang lagi dan tak bisa bayar (kontrakan), tinggal di pos itu," ungkap Mamek dengan suara pelan akibat stroke ringan yang pernah menimpanya.
Pria yang berstatus 5 anak ini mengakui menyesal dengan kehidupannya saat masih muda dulu. Sebab, dirinya merupakan pensiunan pegawai bea cukai pada 2012 silam.
Dan alasan dirinya tidak mau tinggal dengan anak-anaknya karena masih ingin mandiri dan tak mau menyusahkan anggota keluarganya.
"Waktu muda saya kurang berhemat. Pasti menyesal tapi itu pasti gak bisa diulangi lagi. Belum mau tinggal sama mereka (anak-anak), masih mau mandiri dan gak bergantung sama mereka. Tapi, mereka beberapa kali melihat saya ke sini," tutupnya.
Sebagai informasi, bagi yang tak mengenal Mamek, ia merupakan salah satu pemain dan pahlawan saat PSMS menjadi kampiun Kompetisi Perserikatan edisi 1985 saat mengalahkan Persib Bandung lewat drama adu penalti di Senayan, Jakarta.
Selain Mamek Sudiono, kala itu PSMS menjadi juara diperkuat pemain-pemain top seperti Ponirin Meka, Amrustian, Sunardi A, Sunardi B, M. Sidik dan lainnya.
Usai juara Perserikatan tersebut, hingga saat ini PSMS sama sekali belum pernah menjadi juara di kompetisi kasta tertinggi Indonesia dan saat ini masih berkutat di kasta kedua.