Sudah Jatuh Tertimpa Tangga, Derita Arsenal di New Normal Tiada Akhir
INDOSPORT.COM – Sudah jatuh tertimpa tangga, itulah kira-kira derita yang harus diterima Arsenal di era new normal saat ini.
Memasuki era new normal di mana masyarakat dunia diminta untuk berdamai dengan virus corona, Liga Inggris pun dimulai lagi dengan melanjutkan sisa kompetisi. New normal dengan protokol kesehatan yang ketat tentu disambut baik oleh klub-klub Liga Inggris, tak terkecuali Arsenal.
Pasalnya, bisa melanjutkan kompetisi berarti pemasukan dana bagi Arsenal agar bisa membeli pemain bintang musim depan sekaligus memastikan diri tampil di Liga Champions. Namun jauh panggang dari api, tampil dalam 2 laga Liga Inggris di era new normal, justru nestapa yang didapatkan.
Bukannya mendekatkan diri pada zona Liga Champions, Arsenal justru semakin jatuh terjerembab dengan segudang masalah yang mengendap. Sebagai informasi, Arsenal saat ini tertahan di posisi ke-10 dengan perolehan 40 angka.
Tertinggal 6 poin dengan Manchester United yang berada di batas akhir lolos ke Liga Champions musim depan (dengan catatan banding Manchester City ditolak). Tak hanya menjauh dari target lolos ke Liga Champions, Arsenal juga diterpa sejumlah masalah menahun seperti badai cedera dan inkonsistensi.
1. Derita Arsenal di New Normal
Semua derita Arsenal di new normal bermula tatkala harus bertamu ke kandang Manchester City di Etihad Stadium, Kamis (18/06/20) dini hari. Memang secara hitung-hitungan, Arsenal diprediksi bakal kalah dengan tim yang sedang berjuang menghambat pesta juara Liverpool di Liga Inggris.
Akan tetapi, kekalahan ternyata tak hanya menjadi kabar buruk bagi Arsenal, soalnya insiden kartu merah dan badai cedera ikut menambah nestapa klub London Utara ini. Bagaimana tidak, baru 5 menit laga berjalan, Granit Xhaka sudah tergeletak di lapangan dan harus ditandu keluar lapangan.
Hanya berselang tak sampai 20 menit, giliran pembelian anyar Arsenal, Pablo Mari yang menyatakan tak sanggup melanjutkan laga akibat cedera. Pergantian 2 pemain saat laga belum berjalan setengah jam jelas sangat merugikan bagi Arsenal.
Semakin runyam ketika yang menggantikan Pablo Mari adalah David Luiz yang tampil bak public enemies. Soalnya, blunder saat menjaga Raheem Sterling yang berujung gol pembuka Manchester City dan kartu merah menjadi dosa tak termaafkan David Luiz di laga itu.
Status sebagai salah satu bek termahal ketika pindah dari Chelsea ke PSG seakan hanya menjadi nominal di atas kertas saja. Penampilan sangat buruk David Luiz menambah penderitaan Arsenal yang harus kalah 0-3 dari Manchester City dan kehilangan 3 pemain sekaligus di laga berikutnya.
Derita Arsenal Berlanjut
Mencoba untuk move on dari tragedi di laga melawan Manchester City, Arsenal menatap mantap pertandingan kontra Brighton. Semua berjalan sesuai dengan keinginan Arsenal untuk menguasai jalannya pertandingan sehingga gol rasanya tinggal menunggu waktu saja.
Namun ternyata nestapa kembali mendatangi Arsenal ketika pemain Brighton, Neal Maupay menabrak Bernd Leno. Siapa sangka akibat tabrakan itu, Bernd Leno ternyata mengalami cedera sangat parah dengan terlihat kakinya sedikit ‘bengkok’ atau mungkin terplintir.
“Saya rasa ini (cedera yang dialami Leno) tidak bagus. Namun saya belum dapat memastikan seberapa parah cederanya. Kami akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk mengetahuinya,” jelas pelatih Arsenal, Mikel Arteta, seperti dilansir dari Metro.
Masalah bagi Arsenal karena mau tidak mau harus memainkan kiper cadangan, Emiliano Martinez yang selama ini jarang bermain. Meski begitu, Arsenal ternyata mampu keluar dari tekanan dengan mencetak gol pembuka dari Nicolas Pepe.
Brighton yang sadar jika kiper Arsenal hanya berstatus cadangan saja, langsung mencoba untuk mencuri gol. Benar saja, Lewis Dunk akhirnya berhasil menyamakan kedudukan sekaligus membuat Arsenal mulai ketar-ketir.
Hingga akhirnya drama berakhir dengan Neal Maupay (musuh dari fans Arsenal karena sudah mencederai Leno) berhasil mencetak gol penentu kemenangan Brighton memanfaatkan lambatnya reaksi Emiliano Martinez.
Gagal memangkas jarak poin dengan Manchester United, badai cedera (Leno, Pablo Mari, Xhaka) serta blunder ajaib David Luiz seakan menjadi pelengkap penderitaan Arsenal di era new normal. Jika Arteta selaku pelatih tak mampu mencari jalan keluar, rasanya derita Arsenal ini bakal tiada akhir.