Jelang Liga Champions, Chelsea Ketiban Durian Runtuh dari UEFA
INDOSPORT.COM – Chelsea merasa diuntungkan dengan peraturan baru yang ditetapkan UEFA. Aturan ini memungkinkan skuat The Blues tampil kuat saat Liga Champions berlanjut musim panas ini.
Dilansir dari situs resmi Cheslea, UEFA telah menetapkan aturan baru terkait dengan Financial Fair Play (FFP). Aturan ini dibuat guna merespons krisis keuangan yang dialami klub akibat pandemi virus corona.
Diketahui, komite eksekutif UEFA menyatakan peninjauan atas neraca keuangan tahun fiskal 2020 klub-klub anggota akan ditunda setahun dan ditinjau bersama laporan keuangan 2021, demikian dilansir Reuters.
Namun, klub tetap diwajibkan untuk tidak memiliki utang terkait transfer, gaji pemain, jaminan sosial pekerja, serta pajak.
Aturan ini bisa dibilang sangat menguntungkan Chelsea yang sempat puasa belanja pemain selama dua musim terakhir karena sanksi pelanggaran FFP.
Dengan simpanan uang belanja yang besar, The Blues bisa saja membeli pemain baru di musim panas tanpa memikirkan aturan FFP.
Chelsea sendiri saat ini sudah berhasil menandatangani dua pemain berkualitas, yakni Hakim Ziyech dari Ajax Amsterdam senilai 37 juta pounds (Rp656 miliar) dan Timo Werner dari RB Leipzig senilai 47,5 juta pounds (Rp842 miliar).
Seluruh biaya itu rupanya dicicil, yang artinya Chelsea hanya akan membayar sekitar 17 juta pounds per tahun selama lima tahun ke depan untuk dua pemain tersebut.
Aturan ini pun juga memungkinkan Chelsea membeli pemain baru lagi. Terbaru, klub London Barat itu sedang menargetkan Kai Havertz (Bayer Leverkusen) dan Ben Chilwell (Leicester City) yang masing-masing dibanderol 50 juta pounds (Rp886, 9 miliar).
Menyusul aturan baru tersebut, UEFA menyerukan asosiasi tingkat negara untuk menyelaraskan bursa transfer musim depan agar berakhir bersamaan pada 5 Oktober 2020.
Sementara itu, tenggat waktu pendaftaran skuat untuk Liga Champions dan Liga Europa, yang kompetisinya musim ini ikut tertunda karena pandemi, ditetapkan berakhir pada 6 Oktober 2020.