Perbandingan Kualitas Shin Tae-yong dengan Pelatih Eropa Berdarah Indonesia
INDOSPORT.COM – Shin Tae-yong dilaporkan terancam terdepak dari Timnas Indonesia. Maka taka da salahnya jika membandingkan kualitasnya dengan pelatih Eropa berdarah Indonesia, Andre Wetzel.
Ketua Ketua Satuan Tugas (Satgas) Timnas Indonesia, Syarif Bastaman baru-baru ini menyatakan, kontrak pelatih skuat Garuda, Shin Tae-yong bisa saja diputus alias dipecat.
Hal itu bisa terjadi, apabila pelatih asal Korea Selatan itu tak kunjung datang untuk melatih para pemain Timnas Indonesia U-19 jelang Piala Asia U-19 2020.
Andai Shin Tae-yong mangkir, PSSI akan melakukan evaluasi dan kerja samanya bisa saja terancam karena dianggap tidak melaksanakan tugas.
"Kalau tak datang harus kami evaluasi, mungkin dipecat. Sejago apapun dia, kalau dia tidak datang, tak mau melatih bisa saja (kami pecat)," kata Syarif Bastaman.
"Kami minta minggu depan, kami lihat minggu depan datang atau tidak dia," lanjutnya.
Lebih lanjut, Syarif Bastaman menjelaskan, PSSI hanya ingin bertemu empat mata dengan Shin Tae-yong untuk membahas kelanjutan program Timnas Indonesia.
"Itu saja, datang, duduk, lalu sepakati program seperti apa. Ini ada saya, yang ditugaskan PSSI khusus untuk mengelola timnas, dan dengan demikian bermitra dengan tim kepelatihan. Mari kita duduk, susun program. Itu dulu," tegasnya.
Dengan kabar pemecatan tersebut, nama pelatih Eropa berdarah Indonesia pun bisa saja menjadi solusi untuk Garuda. Salah satu pelatih tersebut adalah Andre Wetzel.
Maka dari itu INDOSPORT mencoba untuk membandingkan kualitas Shin Tae-yong dengan Andre Wetzel di dunia sepak bola. Berikut ulasannya.
1. Shin Tae-yong vs Andre Wetzel
Shin Tae-yong, yang mengawali karier kepelatihan sejak 2014 silam ketika menjadi asisten pelatih dan karetaker Timnas Korea Selatan.
Lalu di 2015, eks Queensland Roar FC ini diminta membantu Korea Selatan U-23 untuk mengikuti Olimpiade 2016 Rio dan tampil apik di fase grup.
Shin Tae-yong sukses imbangi Jerman serta kalahkan Meksiko dan Fiji. Namun Korea Selatan harus terhenti di babak 16 besar setelah kalah dari Honduras.
Pada 2016, dirinya dipercaya memimpin Korea Selatan U-20 untuk ajang Piala Dunia U-20 2017 yang berlangsung di Negeri Gingseng.
Sempat tampil memukau di fase grup, Korea Selatan U-20 takluk dari Portugal pada babak 16 besar dengan skor 1-3, sehingga mereka gagal juara di negara sendiri.
Kemudian di 2017, Shin Tae-yong didapuk menjadi kepala pelatih utama Korea Selatan yang mentas pada Piala Dunia 2018 di Rusia.
Meski gagal melaju ke fase 16 besar Piala Dunia 2018, bahkan secara mengejutkan pelatih kelahiran Gyeongbuk itu bisa mengalahkan Jerman dengan skor 2-0.
Bicara raihan gelar, Shin Tae-yong hanya bisa memenangi EAFF E-1 Football Championship 2017 bersama Korea Selatan dan menjadi gelar kelima negara tersebut.
Menurut situs Transfermarkt, Shin Tae-yong secara keseluruhan memiliki jumlah kemenangan yang baik. Dari 210 laga yang ia mainkan sepanjang karier kepelatihannya, Shin Tae-yong mampu meraih 86 kemenangan 52 kali imbang dan 72 kali kalah.
Catatan itu nampaknya sedikit lebih dari Andre Wetzel. Karena Wetzel belum pernah meraih trofi sepanjang karier kepelatihannya.
Wetzel lebih sering memperkuat klub-klub Belanda, seperti HFC Haarlem, FC Amsterdam, ADO Den Haag, VVV Venlo dan SC Telstar.
Karier kepelatihannya dimulai pada tahun 1997 bergabung dengan ADO Den Haag sebagai asisten pelatih. Ia juga pernah menjadi pelatih muda Timnas Belanda dan pemandu bakat Feyenoord Rotterdam.
Sayangnya, prestasi terbaik yang pernah ia raih hanya mambantu VVV Venlo menjadi runner-up kasta kedua Liga Belanda (Eerste Divisie) musim 2006/07 silam.
Catatan kemenangannya pun tak sebanyak Shin Tae-yong. Masih dari sumber yang sama, Wetzel hanya mampu meraih 58 kemenangan, 43 hasil imbang dan 87 kali kalah dari 188 pertandingan.
Lalu menurut kalian cocokkah pelatih Eropa berdarah Indonesia ini menggantikan posisi Shin Tae-yong di Timnas Indonesia? Silakan jawab di kolom komentar INDOSPORT.