Ditahan Imbang Celta Vigo, Bukti Nyata Sisi Kelam Barcelona, Messi, dan Setien
INDOSPORT. COM - Hasil imbang yang didapat dari laga kontra Celta Vigo, seakan menjadi bukti nyata sisi kelam Barcelona, Lionel Messi, dan Quique Setien.
Pentas LaLiga Spanyol semalam memainkan laga pekan ke-32 antara Celta Vigo vs Barcelona. Pertandingan dimainkan di markas Celta Vigo, Abanca Balaidos.
Selaku tuan rumah, Celta Vigo yang dilatih Oscar Garcia menerapkan skema 3-5-2. Sedangkan pelatih Barcelona, Quique Setien, menginstruksikan anak asuhnya untuk bermain dengan formasi 4-3-3, menempatkan trio Lionel Messi, Luis Suarez, dan Ansu Fati di lini depan.
Barcelona mampu membuka keran gol lebih dulu saat memasuki menit ke-20. Lionel Messi memberikan umpan matang yang memudahkan rekannya, Luis Suarez, untuk mencetak gol.
Celta Vigo baru bisa membalas pada menit ke-50 melalui Fedor Smolov. Berawal dari umpan Okay Yokuslu, Smolov yang menerima bola di kotak penalti, melakukan pergerakan ciamik dan diakhiri sepakan keras ke jala gawang Barcelona.
Skor imbang 1-1 ternyata cuma bertahan selama 17 menit saja. Menit ke-67, Barcelona kembali unggul lewat gol kedua Luis Suarez, yang lagi-lagi memanfaatkan umpan Lionel Messi.
Kejutan tiba-tiba terjadi ketika waktu normal tinggal menyisakan dua menit. Penyerang Celta Vigo, Iago Aspas, berhasil mencetak gol memanfaatkan skema tendangan bebas, yang sekaligus memastikan laga berakhir imbang 2-2.
Menatap Segala Sisi Kelam
Barcelona
Tertahan imbang 2-2 di markas Celta Vigo jelas jadi hasil yang mengecewakan bagi Barcelona. Maklum, mereka cuma bisa membawa pulang satu poin, sementara situasi tim kini sedang bersaing ketat dengan Real Madrid memperebutkan posisi puncak klasemen.
Barcelona sampai laga pekan ke-32 mampu mengumpulkan 69 poin, unggul satu angka dari Real Madrid. Namun perlu diingat, Los Blancos baru akan memainkan laga pekan ke-32 pada Senin (29/06/20) esok, yang jika berakhir menang, posisi Barcelona otomatis tergusur kembali turun ke peringkat dua.
Kondisi tampak makin kelam bagi Barcelona, lantaran hasil imbang semalam kian memperpanjang catatan buruk tim terkait rekor laga tandang. Berdasarkan data Squawka Football, Blaugrana hanya bisa menang dua kali dalam delapan laga tandang terakhirnya di ajang LaLiga Spanyol.
Lionel Messi
Sisi kelam turut menghampiri pemain bintang yang selama ini jadi anak emas Barcelona, yaitu Lionel Messi. Ada tanda-tanda jelas bahwa performa Messi belakangan mengalami penurunan.
Messi sejatinya tampil apik dalam laga kontra Celta Vigo. Perannya yang mengisi lini depan mampu menghasilkan dua assists dan memudahkan rekannya, Luis Suarez, mencetak dua gol.
Tapi Messi yang biasanya begitu lihai mengancam gawang lawan, terlihat tak bisa banyak berkutik semalam. Selain tidak mencetak gol, ia turut gagal menghasilkan sekalipun tendangan on target.
Berdasarkan data Whoscored, Messi total melepaskan tujuh tendangan sepanjang melakoni laga kontra Celta Vigo. Rincian dari tujuh percobaan itu, tiga di antaranya off target dan empat lainnya terkena hadangan bek lawan.
Bahkan pada laga pekan sebelumnya melawan Athletic Bilbao, nasib Messi kurang lebih serupa. Pada pertandingan 24 Juni 2020 kemarin, ia melepaskan tujuh tendangan dan apesnya nihil on target.
Bayangkan, pemain sekelas Messi sudah dua pertandingan beruntun menderita puasa shot on target. Entah siapa yang salah, sisi kelam ini jelas harus diperbaiki agar Messi dapat kembali menjadi mesin gol berbahaya Barcelona.
Quique Setien
Rekor tandang Barcelona kurang mengesankan, Messi performanya menurun, masih harus ditambah lagi oleh catatan pelatih Quique Setien yang mulai kedodoran dalam menjalankan taktik memukau. Laga melawan Celta Vigo menjelaskan betul bahwa gaya menyerang Barcelona kurang hebat untuk menggempur gawang lawan.
Seluruh pemain Blaugrana yang berlaga total melepaskan 18 tendangan. Namun dari sekian banyak percobaan, cuma ada dua yang tepat sasaran.
Taktik menyerang Setien malah terlihat kalah ketimbang yang ditampilkan Celta Vigo. Jumlah shot on target Cetla Vigo mampu menyentuh angka enam buah, padahal percobaannya hanya 10 kali, tidak sebanyak Barcelona.
Sekarang tinggal kita nantikan saja, bagaimana perubahan yang akan terjadi di skuat Barcelona untuk menanggapi segala sisi kelam tadi. Bisakah Barcelona memperbaiki segala kekurangannya dan meraih gelar juara LaLiga Spanyol?