Punya Serangan Terbaik, Atalanta Bisa Juarai Liga Champions Musim Ini!
INDOSPORT.COM - Memiliki trio lini serang terbaik di Eropa, skuad Atalanta berpotensi besar menjuarai kompetisi Liga Champions musim 2019/20. Akankah terwujud?
Sempat tertunda akibat pandemi Corona yang mewabah sebagai daerah di benua Eropa, namun akhirnya kompetisi Liga Champions 2019/20 dipastikan akan kembali dilanjutkan pada Agustus mendatang.
Walau sudah dipastikan bakal kembali bergulir, namun UEFA menyatakan bahwa Liga Champions 2019/20 nanti akan dilanjutkan dengan format baru yaitu mini turnamen.
Dimulai dari fase perempat final hingga final, akan dilangsungkan secara terpusat pada satu venue yakni di kota Lisbon, Portugal. Serta sistem dua leg juga akan dihapuskan dan diganti dengan satu leg saja di venue netral.
Jelang kembalinya kompetisi terbesar antar klub benua Eropa nanti, menarik disimak kabar terbaru serta peluang para tim peserta menuju tangga juara.
Sejauh ini sendiri, sudah ada empat tim yang sudah memastikan tempat ke babak perempat final. Mereka adalah Paris Saint-Germain, RB Leipzig, Atalanta dan Atletico Madrid. Sementara delapan tim lain masih harus berjuang di leg kedua 16 besar.
Dari keempat tim yang dipastikan lolos ke perempatfinal, Atalanta menjadi klub yang penuh kejutan bahkan diprediksi bisa terus menorehkan tinta manis dan bukan tidak mungkin keluar sebagai juara Liga Champions musim 2019/20.
Dalam gelaran Liga Champions musim ini, Atalanta berhasil lolos dari babak penyisihan grup dengan status runner up. Pada awal-awal penyisihan, sejatinya skuat arahan Gian Piero Gasperini ini tampil tidak terlalu baik.
Bahkan mereka tidak pernah menang dalam tiga laga awal babak penyisihan, dengan rincian kalah 4-0 dari Dinamo Zagreb, Shakhtar Donetsk (1-2), serta Manchester City (5-1).
Atalanta akhirnya bangkit pada pertemuan kedua, mereka pun menyapu bersih tiga laga dengan raihan dua kemenangan serta satu hasil imbang.
Sempat dianggap keberuntungan, Josip Ilicic dan kolega membuktikan kualitas mereka di dua leg pertemuan babak 16 besar. Menghadapi Valencia, wakil asal Italia ini berhasil menang dengan agregat 8-4 (4-1 dan 3-4).
Jika dikalkulasikan, maka Atalanta belum pernah tersentuh kekalahan di Liga Champions sejak 6 November 2019 silam. Berbekal catatan tersebut, Atalanta diprediksi bisa mempertahankan performa positif mereka.
Apalagi lini depan Atalanta punya statistik mengerikan musim ini. Total trío lini serang Atalanta yang diuni Alejandro ‘Papu’ Gómez, Josep Ilicic dan Duván Zapata telah berkontribusi dalam 64 gol La Dera di semua ajang.
Bahkan pada kompetisi Liga Italia, skuat Atalanta menjelma menjadi tim yang paling produktif dengan total 82 gol. Unggul jauh dari sang pemuncak klasemen Juventus, yang cuma mencetak 59 gol.
Produktivitas gol Atalanta pun telah memakan cukup banyak korban di Liga Italia, seperti AC Milan yang mereka cukur hingga lima gol tanpa balas. Serta AS Roma, Lazio hingga Napoli juga dibuat bertekuk lutut.
1. Optimisme Atalanta
Berkat penampilan tersebut, tidak heran jika Atalanta merasa percaya diri jelang babak perempatfinal Liga Champions nanti. Bahkan sang kapten merasa optimis jika tim dan rekan-rekannya bisa berbuat lebih jauh.
Melansir laman TyC Sports, Papu Gomez meyakini bahwa apapun bisa terjadi di turnamen sekelas Liga Champions, termasuk peluang Atalanta melangkah ke semifinal bahkan menembus partai final.
Papu Gomez juga meyakini, bahwa sistem satu leg yang bakal diterapkan nanti bisa menguntungkan Atalanta.
"Kami merasakan kejayaan, mengalami momen unik dan bersejarah untuk klub dan kota. Luar biasa bahwa semuanya telah terjadi," ucap Gomez.
"Sekarang kita berada di perempat final Liga Champions dan itu akan cocok untuk kita kalau bermain satu kali (satu leg). Karena apapun bisa terjadi dalam 90 menit, ini akan menjadi hal yang spektakuler," tambahnya.
Papu Gomez pun optimis jika timnya bisa memperoleh peluang menang lebih besar saat berhadapan dengan tim-tim Spanyol daripada Inggris atau Jerman.
Mengutip ucapan Papu Gomez bahwa semua bisa terjadi, peluang Atalanta lolos ke babak semifinal dengan sistem venue netral sejatinya sangat terbuka lebar apalagi jika melihat statistik mereka saat melakoni laga tandang.
Dari 14 laga away Liga Italia musim ini, Atalanta cuma sekali kalah dan meraih sembilan kemenangan. Artinya, Atalanta tidak terpengaruh dimana venue pertandingan berlangsung. Hal yang bisa menguntungkan lantaran
Selain itu, sistem satu leg juga bakal membawa keuntungan karena tim asuhan Gian Piero Gasperini ini tidak perlu khawatir terdepak karena kalah gol tandang. Gaya permainan all out attack yang biasa diterapkan Atalanta pun bisa berjalan maksimal.
Atalanta tidak akan takut jika tim lawan bermain bertahan seperti yang kerap dilakukan saat sistem dua leg diterapkan. Dengan sudden death match, membuat tim harus bermain menyerang hingga pemenang ditemukan.
Beruntungnya Atalanta, lantaran mereka punya lini depan yang haus gol. Bahkan Atalanta sudah sangat lama merasakan pertandingan tanpa bisa mencetak gol.
Tercatat, Atalanta sudah melewati 22 laga tanpa nihil gol sejak 10 November 2019 silam atau saat bermain imbang 0-0 ketika berjumpa Sampdoria.
Dengan fakta tersebut, akankah Atalanta mampu melanjutkan keajaiban mereka di Liga Champions? Atau malah terhenti dan mengubur dongeng mereka mengangkat trofi Si Kulit Bundar.