x

Perisai Scudetto yang Terlepas dari Cengkraman Elang Ibu Kota Lazio

Rabu, 8 Juli 2020 13:54 WIB
Editor: Prio Hari Kristanto
Kekalahan atas Lecce semakin memupuskan harapan Lazio untuk bisa merebut scudetto Serie A Italia musim ini dari tangan Juventus.

INDOSPORT.COM - Kekalahan atas Lecce semakin memupuskan harapan Lazio untuk bisa merebut scudetto Serie A Italia musim ini dari tangan Juventus. 

SS Lazio harus kembali menelan pil pahit usai menderita kekalahan memalukan pada pekan ke-31 Serie A Italia dari tuan rumah Lecce, Rabu (08/07/20) dini hari WIB. 

Bertandang ke tim zona degradasi, Lecce, Lazio bertekuk lutut dengan skor tipis 2-1 berkat dua gol dari Khouma Babacar (30') dan Fabio Lucioni (47'). Padahal, elang ibu kota sudah uggul terlebih dahulu lewat gol cepat Felipe Caicedo pada menit ke-5. 

Kekalahan ini semakin memupuskan harapan Lazio untuk merengkuh gelar scudetto Serie A Italia 2019-2020 karena saat ini mereka berjarak tujuh angka dari pemimpin klasemen, Juventus.

Baca Juga
Baca Juga

Padahal laga melawan lece menjadi kesempatan emas bagi mereka untuk memangkas poin dari pemuncak klasemen karena di waktu bersamaan Bianconeri dikalahkan AC Milan 4-2 di San Siro. 

Penderitaan Lazio ini melengkapi rangkaian buruk mereka selepas Serie A kembali bergulir pertengahan Juni ini. Sejak dimulainya kembali Serie A, Lazio tampil inkonsisten. 

Mereka menelan tiga kekalahan dari lima laga terakhir. Kekalahan itu diterima dari Atalanta (3-2), AC Milan (3-0), dan Lecce (2-1). Padahal melawan Fiorentina dan Torino mereka sempat menang 2-1. 

Sementara di waktu bersamaan, pesaing mereka Juventus meraih empat kemenangan dari lima laga terakhir. Maka tak heran marjin poin mereka melebar dari satu kini menjadi tujuh. 

Musim Kejutan Lazio

Lazio sejatinya tampil luar biasa di musim ini. Skuat asuhan Simon Inzaghi tampil mengejutkan dengan mampu menempel ketat Juventus di tiga besar persaingan Serie A. 

Biancocelesti secara konsisten tampil terkalahkan di 21 laga Serie A secara beruntun. Mereka dengan sekejap menyalip Inter Milan dan sempat menjadi capolista alias pemuncak klasemen di atas Juventus. 

Lazio tampil begitu solid dengan formasi 3-5-2 ala Simone Inzaghi. Penampilan solid lini tengah mereka yang berpusat pada Lucas Leva, Luis Alberto dan Sergej Milinkovic-Savic, membuat Lazio dominan atas lawan-lawannya. 

Salah satu kunci utama kebangkitan Lazio musim ini adalah tajamnya penampilan bomber maut mereka, Cirro Imnobile. Penyerang 30 tahun itu sekali lagi menunjukkan dirinya sebagai striker terbaik di Italia saat ini dengan kemasan 29 gol dan 7 assist di Serie A.

Fakta-fakta ini membantu Lazio di luar dugaan mampu bersaing dengan sang juara bertahan Juventus. Ketika liga harus dihentikan oleh karena pandemi pun fans Lazio jadi yang paling gusar karena ini adalah kesempatan emas mereka untuk meraih scudetto ketiga sepanjang sejarah sejak terakhir kali pada tahun 2000 lalu.  

Baca Juga
Baca Juga

Akan tetapi, perisai scudetto yang dicengkram oleh elang ibu kota harus terlepas. Sang elang terbang gontai seperti kehilangan arah. Apa yang salah dengan Lazio?


1. Melempem Setelah Jeda Pandemi

Luis Alberto merayakan golnya dalam laga Lazio vs Bologna

Jeda panjang kompetisi karena pandemi merugikan semua klub di Eropa, baik itu secara finansial, maupun persiapan tim. 

Lazio adalah salah satu klub top yang paling terdampak dari jeda panjang ini. Seperti diungkapkan di atas, sebelum liga resmi dihentikan, Lazio tengah tampil terkalahkan di 21 laga beruntun terhitung dari pekan 6 sampai 26. 

Sebuah prestasi terbaik mereka selama mengikuti Serie A Italia. Akan tetapi, ketika kompetisi kembali bergulir, konsistensi mereka terganggu. Rekor tak terkalahkan mereka langsng putus di tangan Atalanta. 

Tak cuma kalah, mereka juga seperti belum bisa kembali ke performa terbaik. Beruntung, setelah itu mereka menghadapi tim yang di atas kertas lebih lemah yakni Fiorentina dan Torino. Meski menang tipis, namun hasil ini penting untuk menjaga persaingan papan atas. 

Akan tetapi, lagi-lagi Lazio kedodoran. Absennya Ciro Immobile Felipe Caicedo karena akumulasi kartu jadi penyebab utama. Lazio kalah dominan dari AC Milan yang tengah di top performa bersama Stefano Pioli. 

Kekalahan ini pun langsung menurunkan mental mereka. Sebab di waktu bersamaan Juventus terus merenggut tiga poin dan menjauh. 

Dampak menurunnya mental terlihat dari penampilan mereka kala bertamu ke markas Lecce di Via del Mare. Strategi Simone Inzaghi seakan tak ampuh untuk menekuk tim papan bawah seperti Lecce. 

Mereka tampil kedodoran baik fisik maupun mental hingga akhirnya harus kalah 2-1 dan secara ikhlas mulai merelakan gelar scudetto kembali ke tangan Juventus. 

Serie A Italia memang masih menyisakan tujuh laga lagi (21 poin). Namun, butuh keajaiban bagi Lazio untuk bisa menyalip Juventus yang kini sudah unggul dengan tujuh angka. Elang ibu kota harus bermanuver cepat untuk bisa kembali merebut perisai tersebut dari Si Nyonya Tua. 

Serie A ItaliaJuventusLazioLiga ItaliaBerita Liga Italia

Berita Terkini