Analisis 3 Cara untuk Meredam Keganasan Atalanta di Serie A Italia
INDOSPORT.COM - Ada sejumlah cara ampuh bagi tim-tim yang ingin meredam agresivitas Atalanta di Serie A Italia, apa saja itu? Berikut ulasannya.
Raihan 10 laga beruntun tanpa terkalahkan serta rekor produktivitas gol yang sangat gila membuat Atalanta di ambang rekor terbaik dalam sejarah Serie A Italia.
Klub Serie A Italia, Atalanta, seakan tak mau berhenti untuk terus tampil impresif musim ini. La Dea alias Sang Dewi terus melanjutkan tren positif dengan meraih sembilan kemenangan beruntun.
Kemenangan 2-0 yang mereka raih atas Sampdoria dini hari tadi menjadi kemenangan ke-20 Atalanta musim ini sekaligus mengantar mereka naik ke posisi tiga klasemen menggeser Inter Milan.
Perolehan ini semakin mempertegas Atalanta sebagai tim paling ganas di Serie A Italia. Julukan 'Monster Serie A' mungkin paling tepat untuk disematkan pada Atalanta musim ini. Bagaimana tidak, 85 gol sudah berhasil mereka ceploskan dari 31 laga Serie A sejauh ini.
Jumlah ini adalah yang terbaik jauh melebihi Lazio (67 gol) dan Juventus (65 gol) pesaing terdekat mereka. Maka tak heran Atalanta mampu bertengger di posisi ketiga klasemen sementara saat ini berjarak dua angka dari Lazio (68) dan 9 angka dari Juventus (75 poin).
Keunggulan utama Atalanta adalah kolektivitas lini depan mereka yang sanggup dijait dengan baik dalam formasi 3-4-1-2 ala Gian Piero Gasperini. Tiga penyerang mereka tampil sangat subur, mulai dari Luis Muriel (17 gol), Josip Ilicic (15 gol/8 assist), Duvan Zapata (14 gol/6 assist), dan Papu Gomez (6 gol/15 assist).
Dengan penampilan seperti ini, Atalanta diyakini bisa mengoleksi lebih banyak poin sampai akhir musim nanti. Lalu, siapa bagaimana cara paling efektif menghentikan Atalanta yang tengah ganas-ganasnya ini?
Kekuatan Atalanta di Bawah Gasperini
Sebagai sebuah tim, Atalanta adalah skuat yang bermain dengan kolektivitas tinggi. Tak ada pemain yang benar-benar dominan alias memiliki skill gila-gilaan di skuat Atalanta saat ini.
Gasperini adalah pelatih yang gemar dengan pakem formasi 3-4-3/3-4-1-2 dan beragam variasinya. Dengan formasi ini Gasperini menerapkan sepak bola bertahan sekaligus menyerang.
Jika melihat Atalanta bermain, maka akan terlihat bagaimana pressing cukup ketat yang dimainkan anak asuhnya. Ya, Gasperini memang tak ingin memberikan kesempatan pada lawan untuk berkembang.
Strategi pressing dan marking ketat ini ditunjang dengan fleksibilitas. Biasanya tiga pemain Atalanta ditugaskan Gasperini untuk terus menekan bek lawan ketika sedang menguasai bola atau pun hendak melakukan operan.
Di tim Gasperini tak terlihat perbedaan antara bertahan dan menyerang. Dengan pressing ketat ketika bertahan, Atalanta bisa langsung menyulapnya menjadi tekanan yang agresif ke pertahanan lawan.
Kasarnya, untuk bertahan, mereka harus bermain agresif layaknya menyerang. Hal ini yang sering membuat pemain-pemain lawan kerepotan ketika Atalanta memegang bola.
Para pemain Atalanta selalu siap untuk menyerang kapan pun itu. Maka tak heran mereka menjadi tim paling produktif di musim lalu dan musim ini.
1. 3 Cara Meredam Atalanta
Sehebat apapun permainan Atalanta, tetap ada kelemahan yang bisa dieksploitasi lawan. Seperti diketahui, Atalanta di bawah Gasperini memiliki gaya main 'bertahan untuk menyerang'.
Meski main dengan pressing, namun sebetulnya Atalanta cenderung bermain lebih pasif. La Dea hanya menempatkan beberapa pemainnya saja untuk melakukan tekanan saat lawan menguasai bola.
Sebaliknya, Atalanta lebih sering menunggu dengan menerapkan penjagaan ketat, ketika lawan kehilangan bola, di situlah mereka siap untuk menyerang. Skuat asuhan Gasperini dilatih untuk menekan total tim lawan sebisa mungkin setelah mereka menguasai bola.
AC Milan pernah menjadi korbannya ketika mereka kewalahan menahan gempuran Atalanta karena saat itu I Rossoneri memiliki transisi yang buruk.
Untuk itu, cara pertama bagi tim yang ingin mengalahkan Atalanta diharapkan jangan terpancing dengan garis pertahanan Atalanta yang lebih mundur ke belakang. Bermain sabar dan mengulur tempo sangat dibutuhkan untuk membongkar pertahanan La Dea.
Tim yang melawan Atalanta harus sebisa mungkin menghindari individual errors dan memiliki transisi bermain dari menyerang ke bertahan yang super prima demi meredam agresivitas lini depan Atalanta.
Melawan Atalanta itu artinya harus siap diserang kapan pun juga. Tim yang memiliki transisi menyerang ke bertahan yang bagus seperti Juventus bakal menyulitkan Atalanta mencetak gol.
Salah satu titik kelemahan Atalanta musim ini adalah ketidakmampuan mereka dalam meredam pemain dengan skill individu tinggi. Situasi ini bisa dimanfaatkan sebagai cara kedua meredam Atalanta.
Ketika melawan tim seperti Juventus yang punya pemain individu bagus seperti Cristiano Ronaldo, Paulo Dybala, dan lainnya, Atalanta kerap kerepotan.
Musim ini mereka kalah 1-3 dari Juventus di putaran pertama. Inter Milan yang memiliki Christian Eriksen dan bomber Romelu Lukaku memiliki peluang besar untuk bisa mengalahkan Atalanta di sisa pertandingan Serie A musim ini.
Christian Eriksen diyakini bisa mengontrol permainan dan penyerangan secara efektif. Asal bisa memahami karakter permainan Atalanta, maka tim lawan bisa mendikte gaya main Luis Muriel dkk.
Cara terakhir untuk bisa meredam agresivitas permainan Atalanta adalah menghindari pelanggaran-pelanggaran di sekitar kotak penalti. Seperti diketahui, Atalanta mencetak cukup banyak gol dari situasi free kick.
Mereka juga berulangkali mencuri gol dari skema set piece. Untuk itu, sebisa mungkin hindari kesalahan ceroboh untuk melakukan pelanggaran yang tak perlu di sekitar kotak penalti.
Jika ini dilakukan, maka peluang mengalahkan Atalanta bisa lebih besar. Harap diingat, Atalanta adalah tim yang pragmatis, mereka banyak mencetak gol karena tidak menyia-nyiakan peluang sekecil apapun.