'Bulan Madu' Ketiga Solskjaer-Manchester United, Saatnya Bicara Trofi Liga Inggris?
INDOSPORT.COM - Tren positif ketiga Manchester United di bawah asuhan Ole Gunnar Solskjaer kali ini memunculkan kepercayaan diri untuk bisa bersaing merebut juara Liga Inggris musim depan.
Manchester United sukses mencukur tuan rumah Aston Villa dengan skor telak 3-0 pada laga pekan ke-34 Liga Inggris musim 2019-2020 di Stadion Villa Park, Jumat (10/07/20) dini hari WIB.
Tiga gol berhasil mereka ciptakan melalui Bruno Fernandes (27' p), Mason Greenwood (45+5'), dan Paul Pogba (58'). Ini merupakan kemenangan keempat beruntun mereka di Liga Inggris setelah pekan lalu membantai Bournemouth 5-2.
Dengan tambahan tiga poin, Manchester United juga semakin nyaman di posisi kelima klasemen dengan 58 poin. Man United cuma berselisih satu angka dari Leicester (59 poin) yang saat ini ada di posisi akhir zona Liga Champions.
Hasil gemilang yang diperoleh Manchester United di Villa Park melanjutkan tren positif mereka dalam 10 laga terakhir. Dari 10 laga tersebut, Man United belum terkalahkan dengan meraih 7 kemenangan dan 3 imbang.
Bahkan empat kemenangan terakhir diraih mereka dengan marjin tiga gol dari lawan. Sontak, raihan sukses ini mengingatkan publik sepak bola pada masa bulan madu Manchester United bersama Ole Gunnar Solskjaer di awal kepelatihannya.
Bahkan, bisa dibilang tren positif ini sebagai bulan madu ketiga Solskjaer sejak menukangi Manchester United pada Desember 2018.
Bulan Madu Ketiga
Man United di tangan Solskjaer memang bak roller coaster. Publik sepak bola Inggris masih ingat betul bagaimana keajaiban yang berhasil dibuat Solskjaer di masa-masa awal kepelatihannya dengan tak terkalahkan di belasan laga dan menciptakan skor-skor besar.
Namun, di tengah masa kepelatihan, Man United seakan-akan menjadi tim yang berbeda dengan rentetan hasil buruk yang membuat posisi Solskjaer tak aman. Jika diibaratkan pernikahan, masa bulan madu indah Solskjaer di awal kepelatihan telah usai.
Meski begitu, manajemen The Red Devils tetap percaya terhadap pelatih asal Norwegia tersebut. Padahal. di awal musim 2018-2019 lalu, Man United menjadi tim yang inkonsisten dengan terus meraih hasil imbang dan kekalahan sampai pekan ke-17.
Namun, keajaiban kembali dibuat Solskjaer. Seperti layaknya di awal masa kepelatihan, Solskjaer sanggup membawa Man United tak terkalahkan di 12 laga beruntun Liga Inggris dimulai dari pekan ke-18 sampai 29. Masa-masa ini pun dianggap sebagai bulan madu kedua Solskjaer di Man United.
Akan tetapi, layaknya roller coaster, performa Man United kembali jeblok di awal musim 2019-2020 ini. The Red Devils sempat terjerembab ke posisi-14 pada pekan ke-10. Keraguan terhadap Solskjaer kembali muncul.
Akan tetapi, sejak pekan ke-12, Man United mulai menemukan ritme permainan terbaik mereka meski berulangkali juga harus tersandung.
Diawali dengan enam laga tanpa terkalahkan di pekan ke-12 sampai 17, Man United kembali mengulangi tren positif tersebut dengan tampil tanpa kalah di 10 laga terakhir Liga Inggris musim ini, termasuk kemenangan atas City dan Chelsea, serta teranyar saat membantai Aston Villa.
Lagi-lagi publik diingatkan akan masa-masa bulan madu indah Solskjaer dengan Man United. Namun, apakah performa seperti ini bisa terus dipertahankan Solskjaer dan tak menurun di musim depan?
1. Sesumbar Juara Liga Inggris
Keberhasilan Man United menyikat Aston Villa dengan skor 3-0 memunculkan rasa pede pada Ole Gunnar Solskjaer. Bahkan, ia sesumbar timnya bakal kembali menjuarai Liga Inggris.
"Saya yakin MU akan mampu menjawab tantangan dan kembali menjuarai liga," kata Solskjaer dikutip dari Goal International.
Kali ini, sesumbar Ole Gunnar Solskjaer sepertinya tidak main-main. Tak bisa dipungkiri, Manchester United tengah menuju masa-masa keemasan.
17 laga beruntun tanpa kalah di semua kompetisi bukanlah hal kebetulan semata. Man United nyatanya memang memiliki skuat yang mumpuni untuk bisa bersaing di tangga juara musim depan.
Kepergian Romelu Lukaku di awal musim sempat meninggalkan lubang di lini depan Man United. Namun, pertengahan musim ini keraguan ini mampu ditepis dengan penampilan impresif lini depan Setan Merah.
Entah apa yang merasuki para pemuda-pemuda di lini serang Man United, mereka tampil bak kesetanan dengan gelontoran gol dan aksi-aksi kelas dunia.
Penyerang 18 tahun milik Man United, Mason Greenwood, menyumbang dua gol dalam kemenangan timnya atas Bournemouth pekan lalu. Tambahan dua gol itu menambah koleksi golnya musim ini menjadi 15 di seluruh kompetisi.
Mason Greenwood menjadi remaja pertama yang berhasil mencetak 15 gol dalam satu musim di semua kompetisi untuk The Red Devils. Ia hanya butuh satu gol untuk menyamai capaian Wayne Rooney muda di Liga Inggris.
Mason Greenwood bisa jadi adalah produk tersukses akademi Man United di generasi ini. Mencuri perhatian di laga pramusim, ia mampu membayar kepercayaan Ole Gunnar Solskjaer dengan menjadi salah satu pelapis andalan klub.
Mason Greenwood tentu tidak sendiri. Jangan lupa, Man United juga punya dua anak muda yang tampil impresif musim ini. Mereka adalah Marcus Rashford dan Anthony Martial.
Keputusan manajemen untuk melepas Lukaku memang beralasan, karena Rashford dan Martial memang sehebat yang dibicarakan. Musim ini Rashford mencatatkan 20 gol untuk Man United di semua kompetisi.
Kini Man United memiliki salah satu lini serang paling berbahaya di Eropa dengan keberadaan Marcus Rashford, Anthony Martial, Bruno Fernandes, dan Mason Greenwood. Bruno Fernandes sendiri bisa dibilang sebagai pewaris takhta 'Nomor 7' milik Beckham dan Ronaldo.
Jika ditambah dengan kehadiran Jadon Sancho, maka kekuatan Manchester United bakal semakin mengerikan dan bukan tak mungkin bisa bersaing dengan Liverpool, Chelsea, dan Man City di tangga juara Liga Inggris musim depan.