Serupa Insiden di Bekasi, Ini List Kekerasan ke Wasit di Liga Indonesia
INDOSPORT.COM - Berikut ini list tindak kekerasan pada wasit selama Liga Indonesia ada dan serupa insiden yang terjadi di Stadion Patriot, Bekasi, Jawa Barat.
Tindak kekerasan kembali mencederai ranah olahraga, tepatnya sepak bola. Karena si kulit bundar terkenal dengan kampanye aksi fair play.
Pasalnya ada sebuah pertandingan sepak bola amatir yang berlangsung di Stadion Patriot, Bekasi, Jawa Barat berujung penganiayaan terhadap wasit.
Wasit yang menjadi korban diketahui bernama Wahyudin dan berasal dari Jakarta Utara. Dirinya memimpin laga Champas FC vs Yutaka di Fun Football Gilbar FC 2020.
Kelakuan tak beradap itu terkuak ketika akun media sosial Twitter @horabpodcast mengunggah video yang berujung baku hantam kepada sang pengadil lapangan.
Pelaku penginjak wasit diketahui bernama Nager Dumatubun. Sontak saja para penggiat sepak bola ikut memberikan respons terhadap tindak brutal itu.
Imbasnya Stadion Patriot berencana menunda seluruh pertandingan ke depan. Bahkan hal ini turut mempengaruhi kegiatan Timnas Indonesia U-16 yang berlatih di sana.
"Untuk antisipasi ke depannya, kami akan lebih ketat dan memberikan penjelasan terkait peraturan di Stadion Patriot," ucap perwakilan pengurus venue Solihin kepada INDOSPORT, Senin (13/07/20).
Sampai-sampai Ketua Asprov PSSI Jawa Barat Tommy Apriantono dan Seskemenpora Gatot S. Dewa Broto ikut mengutuk aksi kekerasan tersebut.
Sang wasit, yakni Wahyudin mengaku sempat disogok oleh pelaku penginjak agar kasus ini selesai. Akan tetapi dirinya membawa insiden tersebut ke ranah hukum.
Kendati demikian, tindak kekerasan terhadap wasit tampaknya pernah terjadi di sejumlah pertandingan sepak bola Indonesia, baik itu profesional ataupun amatir.
Maka dari itu berikut ini merupakan daftar kejadian tindak kekerasan pemain sepak bola terhadap wasit di Liga Indonesia. Simak.
Persegres vs Persiwa
Tindak kekerasan wasit pernah terjadi pada laga Persegres Gresik United 2-1 Persiwa Wamena di Liga 2 2018, tepatnya di pekan ke-16, September dua tahun silam.
Jalannya pertandingan memang sangat panas. Bahkan akar tindak kekerasan tersulut kala wasit Abdul Razak menganggap ada pelanggaran di kotak penalti.
Sontak saja beberapa pemain Persiwa naik pitam dan melakukan protes berujung mengejar wasit dengan pukulan sampai tendangan hingga sang pengadil tersungkur.
1. List Kekerasan ke Wasit
Perseta vs PSG
Lalu ada pertandingan Liga 3 2019 yang mempertemukan Perseta Tulungagung 2-3 Putra Sinar Giri (PSG), Desember setahun lalu. Laga ini cukup panas kala itu.
Sepanjang laga tak ada hal-hal yang mencengangkan. Akan tetapi usai 90 menit berakhir, sederet penggawa Perseta melayangkan protes keras ke wasit Rohani.
Bek Perseta kala itu Fathurrohman sempat melayangkan bogem mentah ke wasit. Lalu Frank Rikhat Sokot juga ikut memukul sang pengadil hingga dihadiahi Komdis PSSI setahun larangan main.
Perseden vs Persebi
Berikutnya ada laga Liga 3 Perseden vs Persebi yang juga sempat diwarnai aksi kekerasan terhadap wasit yang memimpin jalannya pertandingan, Desember 2019.
Sebanyak enam pemain Persebi turut diganjar hukuman keras oleh Komdis PSSI karena terbukti melakukan aniaya kepada sang pengadil lapangan hijau.
Dua diantaranya dilarang ikut kegiatan sepak bola lingkungan PSSI selama enam bulan. Sedangkan empat lainnya cuma tak boleh main empat kali.
Persiba vs Persepam
Selanjutnya ada partai ISL 2014 wilayah timur antara Persiba vs Persepam sempat berjalan begitu mengkhawatirkan karena situasi kesetanan di area lapangan.
Persoalannya adalah pemain Persiba tak terima atas keputusan asisten wasit yang menganggap Zaenal Arif telah offside kala mencetak gol.
Langsung saja, sederet penggawa Persiba mendatangi wasit untuk protes dan berujung pemukulan terhadap korban. Laga sempat terhenti tetapi bisa berlanjut hingga usai.
Itulah deretan tindakah brutal pemain ke wasit yang tercatat dalam sejarah kelamnya sepak bola Indonesia sejauh ini dan masih bisa bertambah.
Namun tak menutup kemungkinan ada catatan lain dimana wasit dibogem oleh suporter, pengurus klub, ataupun lain-lain. Maka hentikan tindak kekerasan di sepak bola.