5 Pertukaran Terburuk yang Pernah Terjadi di Jagat Sepak Bola
INDOSPORT.COM - Beberapa klub sepak bola pernah merasakan nasib apes ketika salah langkah dalam melakukan pertukaran pemain. Bukannya untung, klub-klub ini justru buntung karena menelan kerugian.
Pertukaran pemain sudah menjadi hal yang wajar dalam dunia sepak bola. Bagi klub yang perekonomiannya lemah, menukarkan pemain bisa menjadi salah satu opsi untuk mendatangkan pemain yang diinginkan.
Namun, tidak tidak semua transfer pertukaran pemain berakhir bahagia. Berikut lima pertukaran terburuk yang pernah terjadi di jagat sepak bola seperti yang dilansir dari Sportskeeda.
1. Fabio Cannavaro - Fabian Carini
Inter Milan pernah salah langkah pada tahun 2004 ketika menukarkan Fabio Cannavaro dengan kiper cadangan Juventus, Fabian Carini. Keputusan itu bagaikan dagelan yang membuat Interisti di seluruh dunia bertanya-tanya.
Pasalnya Fabian Carini yang bergabung dengan Juventus sejak musim 2001/02 bahkan tak pernah sekalipun bertanding di laga resmi untuk Juventus karena lebih banyak menghabiskan waktu bersama kesebelasan asal Belgia, Standard Liège, dengan status pinjaman.
Meskipun Fabio Cannavaro sedang dalam kondisi cedera waktu itu, seharunya Inter Milan bisa mengambil keputusan lebih bijak dengan tidak melepas salah satu pemain andalannya.
2. Francesco Coco - Clarence Seedorf
Clarence Seedorf adalah pemain hebat, ia sudah meraih dua trofi Liga Champions bersama Real Madrid dan AC Milan. Namun, kemampuan mumpuni yang dimiliki oleh Seedorf rupanya dirasa belum cukup oleh Inter Milan.
Baru bermain dua musim, pemain berkebangsaan Belanda ini ditukar dengan pemain AC Milan, Francesco Coco. Setelah berseragam Inter, Coco justru gagal bersinar lantaran performanya menurun.
1. 3. Zlatan Ibrahimovic - Samuel Eto'o
Entah apa yang ada dipikiran Barcelona saat menukarkan Samuel Eto'o dengan Zlatan Ibrahimovic di tahun 2009. Padahal saat itu, Eto'o sedang dalam performa gemilang. Ia tercatat turut andil membawa Barcelona gelar Liga Champions, Copa del Rey, La Liga Spanyol, Piala Super Spanyol, Piala Super Eropa dan Piala Dunia Antarklub.
Namun, tim berjuluk Blaugrana itu justru lebih memilih menukarkan Samuel Eto'o dengan Zlatan Ibrahimovic. Setelah bergabung dengan Inter Milan, Eto'o tetap tampil gemilang dan membantu timnya merebut mahkota Liga Chmapion, Liga Italia dan Coppa Italia.
4. Ashley Cole - Wiliam Gallas
Pada 2006, William Gallas memang sangat ingin meninggalkan Chelsea. Ia bahkan sempat mengancam akan menccetak gol bunuh diri agar bisa pindah.
Bak gayung bersambut, di waktu yang sama Ashley Cole juga sudah muak dengan Arsenal. Chelsea dan Arsenal pun kemudian sepakat untuk bertukar pemain.
Namun, Arsenal justru buntung setelah mendapatkan Wiliam Gallas. Pemain asal Prancis itu kerap berulah dan tidak bisa akur dengan rekan setimnya.
5. Alexis Sanchez - Henrikh Mkhitaryan
Manchester United berharap akan mendapatkan keuntungan ketika barter dengan Arsenal di tahun 2019. Namun, ketika Alexis Sanchez sudah tiba di Manchester United, pemain asal Cile itu justru melempem.
Dari 45 pertandingan yang telah dilakoni oleh Sanchez, ia hanya mampu mencetak 5 gol saja. Henrikh Mkhitaryan pun mengalami nasib serupa dengan gagal bersinar saat hijrah ke Arsenal.