Gareth Bale Itu Joker-nya Kota Madrid, Pemain Baik yang Tersakiti
INDOSPORT.COM – Awalnya ia tak pernah menunjukkan gestur yang menarik perhatian, namun lama-kelamaan akhirnya Gareth Bale seakan memperlihatkan jika dirinya mulai merasa tidak nyaman di Real Madrid.
Ya, mungkin saja diawali rasa tidak nyaman berada terlalu lama di bangku cadangan hingga menjalar tidak nyaman bertahan lebih lama di klub Ibu Kota Spanyol tersebut.
Real Madrid baru saja menahbiskan diri sebagai juara LaLiga Spanyol musim 2019-2020 usai mengempaskan Villarreal dengan skor 2-1 melalui dua gol dari Karim Benzema.
Seluruh penggawa Real Madrid beserta jajaran staff manajemen dan tim kepelatihan bersorak gembira, melompat-lompat, berteriak untuk meluapkan kemenangan tersebut, tak terkecuali Gareth Bale.
Bale memang terlihat tersenyum dan turut merasakan gelar juara Los Blancos malam itu (waktu Spanyol). Sayangnya, senyum di bibir Bale dan tatapan mata dari pemain ber-KTP Wales itu tidak sejalan.
Senyum di bibir menandakan dirinya turut bersukacita, namun tatapan di mata sangat terlihat jelas jika Bale merasa kecewa, sedih, dan mungkin saja juga ada rasa kesal.
Wajar, karena dalam pertandingan tersebut dirinya tidak dimainkan oleh pelatih sekaligus legenda Real Madrid, Zinedine Zidane.
Bukan pada malam itu saja, bahkan dalam lima laga terakhir sebelum pertandingan melawan Villarreal, mantan pemain Tottenham Hotspur tersebut hanya menjadi penghias bangku cadangan.
Terakhir kali, Bale dimainkan oleh Zidane pada tanggal 24 Juni 2020, saat El Real menang atas Mallorca dengan skor 2-0. Itu pun ia tidak dimainkan secara penuh karena pada menit ke-71 dirinya ditarik keluar dan digantikan oleh Marco Asensio.
Jika ditotal secara menyeluruh di musim 2019-2020 ini, Bale hanya bermain sebanyak 20 kali saja, dengan rincian 16 kali di LaLiga Spanyol, tiga kali di Liga Champions, dan satu lagi di ajang Copa del Rey. Ia juga turut menyumbangkan tiga gol, dua di ajang LaLiga dan satu lagi di Copa del Rey.
Berdasarkan data dari Transfermarkt, Gareth Bale memang banyak berkutat dengan cedera, namun saat dirinya sedang fit dan berada dalam kondisi prima, tetap saja dirinya tidak diberikan kesempatan tampil oleh Zidane.
1. Bagaikan Joker versi Kota Madrid
Setelah bermain selama 71 menit, Bale harus puas duduk di bangku cadangan dalam enam pertandingan yang telah dilalui oleh Real Madrid.
Bagi Anda penggemar film sejati, tentu tahu film keluaran DC Comics yang berjudul Joker bukan? Salah satu tokoh antagonis yang tinggal di kawasan Kota Gotham.
Tokoh Joker dikisahkan memiliki gangguan psikologis, di mana ia kerap mendapat tekanan dari manapun dan keberadaannya tidak dianggap oleh masyarakat setempat.
Padahal, Joker yang bernama asli Arthur Fleck yang diperankan oleh Joaquin Phoenix selalu berusaha untuk tegar, tetap tersenyum, dan terus memberikan yang terbaik melalui pekerjaannya dengan menjadi badut untuk menghibur orang-orang disekelilingnya.
Singkat cerita, karena terlalu banyak mendapat tekanan hingga membuatnya benar-benar merasa tak dihargai, akhirnya Joker berubah menjadi sosok kriminal yang mengerikan hingga membuatnya ditakuti oleh Kota Gotham.
Situasi itulah yang pada akhirnya membuat pencinta film dari Indonesia yang terkenal akan kreatifitasnya menyebut jika sosok Joker adalah orang baik yang tersakiti.
Kisah Joker hampir serupa dengan Gareth Bale. Bedanya, Bale tidak menjadi tokoh kriminal dan semoga saja hal itu tidak terjadi.
Bale kerap mengeluarkan permainan terbaiknya saat mendapat kesempatan bermain. Hal ini sudah sering ia lakukan bahkan dalam beberapa musim terakhir, termasuk saat namanya sering masuk dalam daftar jual Los Merengues.
Bale tak peduli namanya sering disebut bakal dilepas oleh Madrid, entah itu kembali ke Tottenham, ke Manchester United, Chelsea, Inter Milan, bahkan hingga ke kompetisi beda benua di Chinese Super League.
Salah satu contoh bukti Bale tetap tampil professional adalah saat dirinya mencetak brace alias dua dari tiga gol yang tercipta di gawang Liverpool yang membuat Madrid juara Liga Champions untuk ke-13 kalinya dengan menang 3-1.
Ya, Gareth Bale memang Joker-nya Real Madrid. Dalam lima pertandingan terakhir ia kerap berulah dari pinggir lapangan.
Mulai dari jalan-jalan di tribun penonton sebagaimana tempat duduk untuk pemain cadangan, berpura-pura tidur, hingga yang teranyar memperagakan sedang melihat pemandangan dengan gestur menggunakan teropong.
Sebelum musim ini bergulir juga Bale sempat membuat aksi kontroversi di mana dirinya membentangkan bendera negara asalnya yang bertuliskan, Wales, Golf, dan Madrid seakan menandakan Madrid merupakan prioritas pilihan ketiganya.
Aksi-aksi ini membuat Gareth Bale dinilai tidak menghormati Real Madrid dan dianggap tidak profesional.
Jika dilihat dari sisi Real Madrid, mungkin memang Bale terlihat menyebalkan karena tidak menghargai klub yang telah memberikannya gaji besar.
Namun jika melihat dari sisi netral dari sudut pandang yang dirasakan oleh Gareth Bale, rasanya wajar Bale bertindak demikian.
Pasalnya, ia sendiri pastinya merasa tidak dihargai oleh Real Madrid termasuk sang pelatih Zinedine Zidane. Sehingga dirinya melakukan sejumlah aksi yang membuatnya tentu merasa nyaman dan bahagia.
Sama halnya dengan Joker, pastinya ia juga melakukan segala sesuatu yang dianggap kriminal karena sebelumnya keberadaannya tidak dihargai.
Kini tentu menarik untuk dilihat, apakah Gareth Bale masih setia untuk bertahan di Real Madrid atau pindah ke klub lain? Patut ditunggu.