Dua Pemain PSMS Tak Dapat Gabung Pekan Depan, Kenapa?

INDOSPORT.COM - Klub Liga 2 2020, PSMS Medan, mengharapkan pekan depan sebagian pemain yang belum bergabung dengan tim di Medan sudah dapat bergabung. Akan tetapi ada dua pemain yang tak dapat gabung.

Hal itu dilontarkan Manajer PSMS, Mulyadi Simatupang. Ia menyebut saat ini baru 16 pemain yang baru bergabung dengan tim dan sisanya diharapkan pekan depan sudah bergabung semua.

Namun kata Mulyadi, dua pemain dipastikan tidak dapat gabung segera dengan tim berjuluk Ayam Kinantan itu karena berbagai alasan. Dua pemain tersebut yakni pemain berposisi kiper, Herlian Arif Laksono dan kiper muda Muhammad Adi Satryo.

"Diharapkan pekan depan semua sudah gabung. Baik dari Jawa, hingga beberapa pemain kita yang ada di Indonesia Timur sana," katanya kepada awak media, Jumat (17/7/20).

"Tapi dua kiper kita tidak dapat gabung cepat dengan kita. Adi Satryo fokus dengan Timnas U-19, sedang Herlian izin awal Agustus baru bisa gabung," tambah Mulyadi.

Lanjut Mulyadi, ia memahami Adi Satryo telah banyak mengikuti agenda bersama Timnas Indonesia U-19 sejak awal tahun ini. Sementara Herlian izin karena akan menikah, sehingga tidak dapat gabung dengan PSMS dalam waktu dekat.

"Herlian izin karena mau menikah akhir bulan ini, sehingga di kemungkinan di awal-awal Agustus dia bisa gabung dengan kita. Selain kedua itu, diharapkan pekan depan sudah gabung," ujar Mulyadi.

Harapan itu sambung Mulyadi, tak lepas dari jadwal penerbangan dari daerah para pemain PSMS tersebut. Dengan semakin cepat gabung tentu program latihan yang disusun tim pelatih bisa terlaksana segera.

"Terutama yang berasal dari Indonesia timur seperti dari Maluku (Hamdi Sula dan Ichlasul Qadri) serta yang dari Papua (Yohanis Nabar dan Ananias Fingkreuw). Tentu dalam kondisi seperti ini sulit untuk jadwal penerbangan," pungkasnya.

Sebagai informasi, PSMS telah mengumpulkan sejumlah pemain gabung sebagai persiapan mereka untuk kelanjutan Liga 2 musim ini, yang sempat dihentikan sementara sejak Maret lalu karena pandemi virus corona.