Sebelum Degradasi, Espanyol Tenyata Pernah Berkunjung ke Indonesia
INDOSPORT.COM – Klub LaLiga Spanyol, RCD Espanyol, telah dipastikan terdegradasi ke Segunda Division. Namun rupanya sebelum turun kasta, tim ini pernah berkunjung ke Indonesia.
Laga derbi Catalan antara Barcelona vs Espanyol, Kamis (09/07/20) lalu membawa duka bagi tim tamu. Pasalnya, berkat kekalahan 0-1 dari Blaugrana di partai tersebut, Espanyol harus terdegradasi dari LaLiga Spanyol dan turun ke Segunda Division.
Kepastian turun kastanya Los Periquitos ini pun mengakhiri perjalanan panjang mereka selama 26 tahun di LaLiga Spanyol.
Menariknya, Espanyol sendiri sebenarnya memiliki ikatan khusus dengan Indonesia. Pasalnya, salah satu pesepak bola Indonesia yakni Arthur Irawan, diketahui pernah membela klub yang berasal dari daerah Catalan itu.
Bahkan, pada tahun 2017 lalu, rival sekota Barcelona ini pernah berkunjung ke Indonesia, tepatnya pada bulan Juli. Tidak tanggung-tanggung, ketika itu mereka membawa dua tim sekaligus, yakni tim utama dan tim B, untuk menjalani laga persahabatan jelang musim 2017/2018.
Pada tanggal 14 Juli 2017, tim Espanyol B bertemu dengan timnas Indonesia U-19 yang ketika itu diasuh Indra Sjafri. Mereka menaklukkan Egy Maulana Fikri dkk dengan skor 4-2 dalam laga yang digelar di Stadion Gelora Bandung Lautan Api.
Sementara itu, lima hari kemudian tepatnya 19 Juli 2017, giliran tim utama Espanyol yang turun berlaga melawan Persija Jakarta. Menurunkan para pemain terbaiknya termasuk eks pemain Real Madrid, Esteban Granero, Espanyol meraih kemenangan telak 7-0.
Espanyol sendiri kemudian menjalani kompetisi musim 2017/2018 itu dengan cukup baik dan finis di peringkat 11 klasemen akhir LaLiga Spanyol.
Meski demikian, musim ini berbagai masalah memang mewarnai perjalanan Espanyol sejak awal musim. Dimulai dari kepergian Mario Hermoso, Borja Iglesias, dan Rubi tanpa adanya pengganti yang sepadan, hingga pergantian pelatih yang dialami 3 kali sepanjang musim.
Belum lagi, pada pertengahan musim presiden klub memutuskan merombak jajaran direksi. Hal ini pun berujung pada kehancuran tim yang sejatinya telah dibangun di awal musim. Akibatnya, Espanyol pun terpuruk di dasar klasemen dan terdegradasi ke Segunda Division, mengakhiri perjalanan 26 tahun mereka di kasta teratas.