Tak Hanya Lampard, Bintang Man United Sebut Virgil van Dijk dan Milner Arogan
INDOSPORT.COM - Frank Lampard sempat menuding akan kesombongan Liverpool yang meraih juara Liga Inggris 2019-2020. Siapa sangka bintang Manchester United juga menyindir kelakukan Virgil van Dijk dan James Milner.
Perseteruan Lampard dengan tim dominan warna merah tersebut bermula ketika Chelsea dibantai dengan skor telak 3-5 di Anfield. Habis di kandang lawan, sang pelatih merasa tak terima ketika dituding lakukan pelanggaran terhadap bintang Liverpool.
Konflik pun memuncak saat juru taktik The Blues ini adu mulut dengan pelatih Liverpool, Jurgen Klopp terkait akan hal ini. Walaupun terlihat situasi mereda, Lampard kemudian membawa permasalahan ini dengan mengucapkan agar rival Liga Inggrisnya itu tak congkak.
Setali tiga uang dengan dendam Lampard, giliran Andreas Pereira yang juga dikenal sebagai gelandang Manchester United ikut serta memberikan kritik kepada van Dijk dan Milner. Semua berawal ketika dua bintang ini lakukan selebrasi pengangkatan trofi Liga Inggris tepat setelah kalahkan Chelsea.
"Saya benar-benar tak menyukai orang itu, Milner, dan jujur saja saya juga tak suka dengan sang bek, Virgil van Dijk. Dia adalah Marrento karena bermain sangat sombong ketika di lapangan," ucap Pereira dilansir Give Me Sport.
Marrento sendiri merupakan bahassa Portugal yang berarti angkuh dan nampaknya memang cukup terlihat pada aksi selebrasi para pemain The Reds beberapa hari lalu. Salah satu yang cukup terlihat ialah kala Milner mengejek pencapaian ini dengan menyebut Manchester United banci.
Patut diketahui, kebencian dari Milner sendiri cukup berdasar karena saat masih berseragam Leeds United ia terlalu sering melihat Setan Merah memenangi kompetisi kasta atas Negeri Big Ben tersebut. Sementara aksi van Dijk sudah dinilai arogan sejak dirinya sesumbar bintang terbaik dalam acara Ballon d'Or 2019 lalu.
Meskipun mendapat banyak cercaan dari bintang Manchester United dan Lampard, Klopp seolah tutup kuping akan pencapaian timnya. Maklum, Liverpool menganggap istimewa penghargaan Liga Inggris tahun setelah alami jatuh bangun perjuangan selama tiga dekade.