4 Alasan Juventus Bakal Tetap Serius Jalani 2 Laga Tersisa Serie A
INDOSPORT.COM - Berikut empat alasan mengapa Juventus bakal tetap serius jalani dua laga tersisa di Serie A Italia 2019/20, salah satunya demi Cristiano Ronaldo.
Juventus memastikan diri sebagai kampiun Serie A musim ini usai mengalahkan Sampdoria 2-0 pada pekan ke-36, Senin (27/07/20) dini hari WIB.
Dengan kompetisi masih menyisahakan dua pertandingan lagi, tidak sedikit yang menilai Juventus akan kurang serius menuntaskan Serie A Italia 2019/20.
Suatu hal yang wajar apabila pelatih Bianconeri, Maurizio Sarri, akan melakukan rotasi dan mengistirahatkan para pemain top mengingat jadwal sibuk yang mereka lakoni sejak restart pada Juni silam.
Meski demikian, Juventus tetap perlu memandang dua pertandingan tersisa di Serie A musim ini secara serius, yakni ketika menyambangi Cagliari (30/07/20) dan menjamu AS Roma (02/08/20) WIB.
Setidaknya, ada empat alasan mengapa Juventus dan Maurizio Sarri harus tetap fokus meraih hasil maksimal di dua laga tersisa Serie A 2019/20.
1. Gelar Top Skor Cristiano Ronaldo
Satu pemain yang sepertinya tak akan keberatan bila tetap dimainkan di dua laga tersisa Serie A musim ini adalah Cristiano Ronaldo.
Pasalnya, megabintang asal Portugal itu tengah bersaing sengit dengan bomber Lazio, Ciro Immobile, dalam perebutan top skor Serie A 2019/20.
Cristiano Ronaldo saat ini mengemas 31 gol, tertinggal tiga gol dari Ciro Immobile yang memuncaki daftar top skor.
Sebagai sosok yang ambisius dalam meraih gelar tim maupun individu, tentunya Cristiano Ronaldo ingin tetap bermain di dua pertandingan sisa demi menggondol trofi top skor perdananya di Serie A.
1. Alasan Juventus Harus Tetap Fokus di 2 Pertandingan Tersisa Serie A
2. Hindari Catatan Tim Juara Terburuk
Banyak kritik yang menyebut bahwa Juventus 2019/20 merupakan tim terburuk dalam sejarah kesuksesan sembilan scudetto beruntun.
Hal itu untuk sementara dapat dibantah secara statistik musim ini. Misalnya, total 75 gol Juventus sejauh ini telah mengalahkan rekor di 2011/12, 2012/13, dan 2014/15
Akan tetapi, Juventus pantang kalah di dua laga tersisa. Bila demikian, statistik sudah akan sulit membantu memperbaiki reputasi musim ini.
Jika kalah, jumlah kekalahan Juventus di Serie A musim ini dipastikan terburuk dibandingkan delapan musim sebelumnya. Saat ini, mereka telah kalah lima kali.
Hal itu belum ditambah jumlah kebobolan, 38 kali, yang merupakan terbanyak sepanjang histori sembilan scudetto beruntun.
3. Seleksi Transfer Pemain
Pelatih Maurizio Sarri, yang sepertinya tetap melatih Juventus musim depan, bisa memanfaatkan dua pertandingan tersisa untuk menyeleksi mereka yang harus Sang Zebra buang di bursa transfer musim panas 2020.
Nama-nama seperti Daniele Rugani, Gonzalo Higuain, Blaise Matuidi, Sami Khedira, Aaron Ramsey dan sebagainya disinyalir masuk daftar jual Juventus karena berbagai alasan, baik masalah performa maupun rutin cedera.
Untuk yang tidak diganggu cedera, para pemain bisa membuktikan kepada Maurizio Sarri bahwa mereka layak bertahan lewat permainan meyakinkan di dua pertandingan tersisa Serie A 2019/20.
4. Jaga Fisik dan Mental Jelang Liga Champions
Liga Champions bakal bergulir kembali pada awal Agustus alias kurang dari sepekan setelah berakhirnya Serie A 2019/20.
Juventus sendiri masih harus melakoni leg kedua 16 besar Liga Champions melawan Lyon (08/08/20).
Setelah kalah 0-1 pada leg pertama, Juventus diwajibkan menang bila ingin ke perempatfinal. Karena itu, tetap fokus di dua laga tersisa Serie A musim ini sangat krusial untuk menjaga fisik dan mentalitas para pemain tetap kompetitif.