Gara-gara Ini, Barcelona Pastikan Sulit Pertahankan Jasa Ter Stegen
INDOSPORT.COM - Potensi raksasa LaLiga Spanyol, Barcelona, untuk pertahankan masa depan penjaga gawang andalannya, Marc Andre ter Stegen kemungkinan bakal menemui titik buntu karena suatu alasan.
Tak ada yang memungkiri kehebatan dari skuat inti Blaugrana tak lepas dari para pemain bintang yang melengkapi di segala posisi. Jika garis depan mereka diperkuat oleh Lionel Messi, Luis Suarez, dan Antoine Griezmann, maka untuk urusan penjaga gawang ter Stegen jagonya.
Terbukti meskipun El Barca kehilangan gelar juara kompetisi kasta atas Negeri Matador, kiper asal Jerman ini punya statistik mencengangkan berupa 17 clean sheets dalam 44 pertandingan. Punya masa kontrak hingga 2022, ada suatu proposal yang bisa membuatnya bertahan hingga tiga tahun mendatang.
Melansir laman berita Barca Universal, namun keraguan mulai muncul di benak ter Stegen yang membuat masa depannya di ragukan di Camp Nou. Saat ditanya terkait perpanjangan masa bakti, ia menjawab lugas: "Kita lihat saja," tanpa mau berikan keterangan.
Melihat akan jawabannya yang ragu, bisa dibilang ter Stegen sedang menimbang-nimbang tinggalkan Barcelona dalam gelaran bursa transfer nanti. Maklum, bintang berusia 28 tahun ini dapat banyak tawaran dari klub-klub besar seantero Eropa.
Apalagi saat ini berbagai masalah telah terjadi di kubu Barca yang bisa memastikan kesejahteraan para pemain terombang-ambing. Sebagai bukti terjadinya konflik internal antara pihak manajemen terkait pemotongan gaji imbas virus Corona, lalu seretnya prestasi juga bisa menjadi salah satu faktornya.
Seperti diketahui sebelumnya, meskipun sudah melakukan pergantian pelatih dari Ernesto Valverde ke Quique Setien, Barcelona urung bisa tampil gemilang dan malah kehilangan gelar LaLiga Spanyol usai direbut Real Madrid, begitu juga trofi Copa del Rey dan Supercopa Espana.
Tak heran akan beragam inkonsistensi itu ter Stegen mulai ragu untuk selalu loyal bersama Barcelona dan lakoni LaLiga Spanyol musim depan. Apalagi setelah pinta naik gaji melebihi 5 juta euro (Rp86 miliar) semusim tak mendapat lampu hijau.