Corona Belum Reda, Bos PSS Sleman Bongkar Skenario Terburuk di Liga 1
INDOSPORT.COM - Program latihan PSS Sleman kemungkinan besar mengalami perubahan jadwal menyusul diperpanjangnya masa tanggap darurat pandemi virus corona di DI Yogyakarta hingga akhir Agustus.
Rencana awal, skuat Super Elang Jawa bakal mulai berlatih minggu ketiga Agustus. Pemain bahkan diharuskan sudah berkumpul pada pekan sebelumnya untuk menjalani rapid test dan adaptasi.
Namun, Direktur Utama (Dirut) PT Putra Sleman Sembada, Marco Garcia Paulo membeberkan skenario terburuk yang diharapkan tak akan terjadi, yakni mengumpulkan para pemain dan menggelar program latihan dengan waktu yang mepet dari kick-off 1 Oktober mendatang.
"Ada opsi seperti itu dan mudah-mudahan tidak digunakan ya. Itu bisa dikatakan skenario paling terakhir," kata Marco kepada redaksi berita olahraga INDOSPORT, Minggu (2/8/20).
Skenario itu dinilai Marco bukan tanpa alasan. Pihaknya sedari awal tidak ingin mengambil risiko mengumpulkan pemain di tengah pandemi virus corona yang belum menurun, termasuk di wilayah DI Yogyakarta.
Terlebih, lanjut dia, kompetisi musim ini meniadakan degradasi ke kasta kedua. Sehingga, pihaknya memilih persiapan mepet sampai situasi aman.
"Harapannya skenario itu tidak dijalankan dan memang menjadi pilihan paling belakang. Namun dengan kondisi seperti ini, bisa saja itu naik jadi opsi ketiga atau kedua," tutur Marco Garcia Paulo.
"Kita memang punya target kalau musim lalu 8 besar, setidaknya sekarang 5 besar lah. Tapi keselamatan seluruh anggota skuat di atas segalanya. Tidak bisa ditukar, bahkan dengan gelar juara sekali pun," tegasnya.
Meski demikian, eks CEO Badak Lampung itu menegaskan bahwa PSS Sleman mendukung sepenuhnya keputusan PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB), termasuk soal kelanjutan kompetisi hingga subsidi Liga 1 2020.