Kepahlawanan dan Pengkhianatan Willian kepada Chelsea
INDOSPORT.COM - Nama Willian menjadi buah bibir di bursa transfer musim panas 2020. Hal ini lantaran dirinya berada di ambang kepindahan dari Chelsea ke Arsenal setelah pembicaraan kontraknya tak menemui titik terang.
Willian sendiri dikenal sebagai salah satu pemain yang loyal terhadap Chelsea. Total tujuh musim telah dilaluinya bersama The Blues sejak bergabung dari Anzhi Makhachkala pada 2013.
Sejak bergabung, Willian menjadi pilihan utama dari sekian banyak pelatih yang menukangi Chelsea. Perannya sebagai winger kanan tak tergantikan dan bahkan mampu menjadi pahlawan di balik buruknya penampilan The Blues pada musim 2015/16.
Namun pada akhir 2019/20, sebuah kenyataan pahit menimpanya. Chelsea enggan memenuhi permintaanya yang meminta kontrak berdurasi tiga tahun. The Blues sendiri diketahui hanya berani menawarkan kontrak berdurasi dua tahun.
Hal ini membuat Willian tersinggung. Ia pun membuat sebuah gebrakan usai dilaporkan menerima pinangan Arsenal yang memang berani memberinya kontrak tiga tahun dengan opsi perpanjangan satu tahun.
Mengingat rivalitas yang dimiliki Chelsea dan Arsenal, status Willian pun menjadi perdebatan di kalangan pendukung The Blues. Dengan segala kenangan sang pemain bersama The Blues beserta tindak-tanduknya, julukan apa yang pantas diberikan kepada pemain berusia 31 tahun tersebut? Pahlawan kah atau pengkhianat?
Aksi Kepahlawanan Willian di Stamford Bridge
Nama Willian mungkin tak sementereng Eden Hazard yang juga membawa Chelsea selama tujuh musim. Secara kontribusi pun, torehan pria asal Brasil tersebut tak begitu mentereng. Dari 339 penampilan bersama The Blues, ia hanya mampu mencetak 63 gol dan 62 assist walau berperan sebagai winger kanan.
Namun pendukung Chelsea takkan melupakan jasanya di musim 2015/16. Pada musim tersebut, The Blues menjadi pesakitan. Untuk pertama kalinya sejak di era Roman Abramovich, klub asal London Barat ini dekat dengan jurang degradasi.
Ditengah melempemnya sejumlah pemain Chelsea seperti Hazard, Diego Costa, Cesc Fabregas saat itu, Willian mampu hadir sebagai penyelamat muka The Blues. Beberapa kali ia hadir sebagai pahlawan yang menyelamatkan muka The Pensioner.
Musim 2015/16 menjadi salah satu musim terbaik Willian bersama Chelsea. Ia mampu mencetak 10 gol dan 11 assist (21 kontribusi gol) dan membawa The Blues menjauhi zona degradasi dan finis di peringkat 10 Liga Inggris 2015/16.
Pun dengan 2017/18. Di saat Chelsea terpuruk dan kesulitan menghadapi laga-laga besar, Willian bersama Hazard bahu membahu menjadi tulang punggung serangan The Blues dan mampu mencetak 13 serta 12 gol, termasuk salah satu gol apiknya kala menghadapi Barcelona.
Namun yang paling berkesan di hati pendukung Chelsea mungkin karena kecintaan Willian terhadap The Blues. Bahkan dalam beberapa kesempatan seperti saat ibunya wafat, ia memilih tetap bermain membela klub asal London Barat tersebut dan bahkan menolak pinangan Tottenham Hotspur demi Chelsea kendati tiketnya ke London dibayar oleh Spurs.
1. Kepahlawanan dan Pengkhianatan Willian
Entah apa yang ada di benak Willian dan agennya saat meminta Chelsea memberinya kontrak tiga tahun dan melanggar aturan yang dibangun klub sejak satu dekade silam atau lebih.
Berbicara soal moral, permintaan kontrak Willian yang mencapai tiga tahun di usianya yang telah menginjak 31 tahun tentu sebuah permintaan yang tak sopan ke Chelsea. Dengan kata lain, permintaan ini merupakan pengkhianatan bagi The Blues sendiri.
Tentu pendukung Chelsea tak lupa akan sosok John Terry, Frank Lampard dan Didier Drogba. Ketiga legenda The Blues ini tak pernah mendapatkan tawaran perpanjangan kontrak lebih dari satu atau bahkan dua tahun di saat usai ketiganya menginjak 30 tahun.
Bahkan aturan kontrak ini memaksa para legenda yang paling dihormati tersebut berpaling hingga membela rival (Lampard membela Manchester City). Ketiganya bahkan tetap menghormati keputusan klub sebagai wujud rasa cinta dan tak ingin memblokade jalan pemain muda di tubuh Chelsea.
Melihat fakta tersebut, Willian seakan melupakan rasa cintanya kepada Chelsea dan lebih mementingkan egonya. Permintaan kontrak tiga tahun jadi bukti nyata bahwa pria asal Brasil ini memaksa The Blues mengkhianati pada legenda yang paling berjasa.
Berbicara soal jasa dan prestasi, tentu Willian tak ada apa-apanya dibandingkan ketiga legenda tersebut. Tentu pria asal Brasil ini harus berkaca lebih dalam. Apakah permintaannya tersebut untuk kebaikan klub yang ia bela atau demi kepuasan pribadi.
Terlebih, sang agen, Kia Joorabchian, dilaporkan menawarkannya ke Arsenal. Dan Willian disebut menerimanya. Melihat rekam jejak rivalitas Chelsea dan The Gunners, tak salah jika cap pengkhianat akan mampir kepadanya jika kepindahan tersebut benar terjadi.