Hak Komersial Hanya Rp800 Juta, PSIS Semarang: Kemungkinan Harus Nombok
INDOSPORT.COM - Manajemen PSIS Semarang secara terus terang mengatakan bahwa hak komersial sebesar Rp800 juta per bulan belum mampu menutup operasional tim dalam lanjutan kompetisi Liga 1 2020.
Wahyu Winarto selaku General Manager PSIS mengatakan bahwa manajemen segera melakukan perhitungan ulang soal anggaran dengan hak komersial sebesar Rp800 juta dan tidak adanya pemasukan dari tiket pertandingan.
“Sudah pernah kami katakan sebelumnya bahwa hak komersial sebesar Rp800 juta cukup berat bagi PSIS. Kami tak menutup kemungkinan akan tombok dengan kondisi seperti itu,” tutur pria yang kerap disapa Liluk ini kepada redaksi berita olahraga INDOSPORT, Selasa (11/8/20).
“Maka dari itu, skema keuangan akan kami susun lagi mempertimbangkan hasil manager meeting kemarin terkait hak komersial,” imbuh Wahyu Winarto.
Sebelumnya, PSIS Semarang bersama beberapa klub Liga 1 lain memang menginginkan hak komersial dibayarkan PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator liga sebanyak di atas Rp1 miliar per bulannya.
Namun, PT LIB mengaku belum bisa menyanggupi nominal itu dan hanya bisa memberikan hak komersial di angka Rp800 juta per bulan untuk Liga 1 2020.
Tidak diperbolehkannya suporter hadir ke stadion memang membuat beberapa klub Liga 1, termasuk PSIS, sedikit kelimpungan menatap kompetisi. Pasalnya selama ini hasil penjualan tiket pertandingan menjadi salah satu sumber pemasukan terbesar.