Sejarah Manis Klub Termasyhur Turki dan Ratapan Pemain Termahal Dunia
INDOSPORT.COM - Super Team of Millennium! Avrupanin en Iyisi (terbaik seantero Eropa). Kalimat ini terpampang jelas dalam beranda situs resmi Galatasaray seiring keberhasilan mencapai puncak prestasi di ajang kontinental.
Galatasaray pertama kali menyita perhatian para penikmat sepak bola Eropa pada awal milenium ketiga ketika menjuarai Piala UEFA 1999-2000 (kini Liga Europa). Mereka mengalahkan raksasa Inggris, Arsenal, melalui drama adu penalti setelah bermain imbang tanpa gol selama 120 menit.
Itulah kali pertama wakil Turki merengkuh trofi antarklub Eropa sepanjang sejarah. Sebelumnya, langkah paling jauh tim asal Negeri 1.000 Menara adalah menembus perempat final Piala Winners 1991-1992 (Galatasaray).
Predikat jawara Piala UEFA membawa Galatasaray menantang kampiun Liga Champions, Real Madrid, di pentas Piala Super Eropa 2000. Nyaris tak ada yang menduga pertandingan itu bakal menciptakan sejarah lainnya.
Status Madrid adalah favorit mengingat skuat mereka bertabur bintang sepak bola mancanegara semacam Roberto Carlos (Brasil), Claude Makelele (Perancis), Raul Gonzalez (Spanyol), serta Luis Figo (Portugal).
Khusus Figo, Madrid baru saja menggelontorkan dana sebesar 56,1 juta dolar AS (sekitar Rp 476,8 miliar) untuk memboyong sang pemain dari seteru abadi, Barcelona. Nominal itu merupakan rekor termahal dunia kala itu.
Namun, segala kemewahan yang dimiliki Real Madrid rupanya tak lantas menciutkan nyali Galatasaray. Klub berjulukan Aslanlar alias Si Singa tersebut justru berani menerapkan strategi menekan sejak menit pertama.
Metode Galatasaray berbuah gol pembuka melalui titik putih pada menit ke-41. Akselerasi berbahaya Hakan Unsal memasuki kotak penalti memaksa bek sentral Real Madrid, Ivan Campo, melakukan aksi terlarang.Â
Tak pelak, wasit Guenther Benko asal Austria langsung menghadiahi Galatasaray tendangan penalti. Mario Jardel yang bertugas sebagai eksekutor mampu menunaikan tugas dengan baik mengelabui Iker Casillas.
Real Madrid tak tinggal diam dan menekan balik Galatasaray. Hasilnya, Raul Gonzalez lantas menyamakan kedudukan via eksekusi penalti menyusul handball Suat Kaya saat hendak memotong umpan silang Savio di sisi kanan pertahanan tim.
Skor 1-1 bertahan hingga waktu normal berakhir sehingga laga pun mesti berlanjut ke babak ekstra. Di sinilah momentum Galatasaray mengukir sejarah, tepatnya ketika Mario Jardel mencetak gol emas pada menit ke-103.
Berawal dari pergerakan dan dribel Gheorghe Popescu menyisir sisi kanan pertahanan Real Madrid. Bek berpaspor Rumania itu kemudian melepaskan umpan silang yang disambut secara sempurna oleh Jardel menggunakan kaki kanan.
"Kami memperlihatkan keberanian dan kepercayaan diri. Hasrat itu telah memberi kami kemenangan," kata gelandang Okan Buruk usai pertandingan.
Di kubu Real Madrid, Luis Figo tertunduk lesu akibat gagal mempersembahkan trofi perdana. Sang pemain termahal dunia hanya bisa meratapi kegagalan sambil duduk di atas rumput lapangan dan menyaksikan selebrasi juara seluruh pemain Galatasaray.Â
Susunan Pemain:
Real Madrid (4-4-1-1): 25-Casillas; 21-Geremi, 12-Ivan Campo (17-Conceicao 66'), 15-Helguera, 3-R. Carlos; 10-Figo, 16-Makelele, 6-Celades (2-Salgado 100'), 11-Savio; 14-Guti (22-Munitis 53'); 7-Raul
Cadangan: 13-Cesar Sanchez, 18-Karanka, 19-SolariÂ
Pelatih: Del Bosque
Galatasaray (4-4-2): 1-Taffarel; 35-Capone (14-Fatih Akyel 86'), 4-Popescu, 3-Bulent Korkmaz, 57-Hakan Unsal; 7-Okan Buruk (11-Hasan Sas 81'), 5-Emre, 8-Suat Kaya, 10-Hagi (28-Bulent Akin 72'); 22-Umit Davala, 9-JardelÂ
Cadangan: 16-Kerem Inan, 6-Yildirim, 20-Serkan Aykut
Pelatih: Lucescu (Rum)
Stadion: Louis II (15.000)
Gol: Raul 79' pen./Jardel 41' pen., 103'Â Â Â
Wasit: Benko (Aut)
Kartu Kuning: Makelele, Helguera, Figo, Munitis (M)/Okan Buruk, Suat Kaya, Umit Davala (G)
Kartu Merah: -