Sekarang Membenci, Ini Perjalanan Hubungan Barcelona dan Lionel Messi
INDOSPORT.COM - Tepat hari ini, Rabu (26/08/20), merupakan saat paling bersejarah bagi raksasa LaLiga Spanyol, Barcelona karena Lionel Messi menyatakan ingin pergi secara resmi. Bagaimana kronologi hubungan keduanya harus berakhir?
El Barca sejatinya memiliki popularitas tinggi sebagai tim hebat dengan strategi Tiki-Taka sekaligus berbagai nama-nama besar pemain La Masia. Sebut saja bintang-bintang yang pernah berseragam di antaranya seperti Carles Puyol, Cesc Fabregas, Xavi Hernandez, Andres Iniesta, dan tentu saja Messi.
Seiring berjalannya waktu, beberapa pemain itu pun mulai berganti silih berganti seperti Xavi yang putuskan jadi pelatih Al Sadd, Iniesta berkarier di liga Jepang, Fabregas meniti karier bareng AS Monaco dan Puyol pilih pensiun. Kini Azulgrana pun hanya meninggalkan satu bintangnya saja melakoni LaLiga Spanyol dan pentas Eropa.
Akan tetapi, pada akhirnya Lionel Messi malah membuat keputusan krusial usai rentetan kegagalan klub asal Catalonia itu dan memilih keluar dari zona nyaman alias tinggalkan Camp Nou. Berbagai fans dan media pun langsung menyerbu kantor Barcelona.
Banyaknya pemberitaan media tersebut tak lepas dari loyalitas Messi yang sudah membantu memenangkan 10 gelar LaLiga, empat Liga Champions, dan raih penghargaan individu enam Ballon d'Or. Apa yang membuat sosok bintang asal Argentina ini memilih keputusan pergi sedari sekarang?
Berikut INDOSPORT merangkum beberapa fakta akar permasalahan dari keretakan hubungan yang terjalin antara klub besar Spanyol ini dengan pemain ikoniknya sepanjang masa dilansir laman Four Four Two dan beberapa sumber lain.
Awal jatuh cinta Barcelona dengan Lionel Messi
Lahir pada 24 Juni 1987, sosok Lionel Messi langsung memiliki bakat alami seorang pesepak bola andal. Tak heran dua orang tuanya, Jorge Messi dan Celia Cuccittini menyekolahkan anaknya itu akademi sepak bola Argentina, Newell's Old Boys.
Selama kurang lebih enam tahun disana, pemain berujulukan Si Kutu ini catatkan statistik mengerikan yakni 234 gol dari 176 pertandingan selama mengembangkan bakat disana. Tak heran ia lantas menyita perhatian scout Barca yang membawanya ke tim junior.
Setelah tiga tahun menambah ilmu di La Masia, kemampuan Messi yang kian terasah sukses masuk ke tim cadangan Barcelona C dan Barcelona B sebelum akhirnya masuk skuat utama. Usia 17 tahun menjadi momen bersejarah baginya merumput dengan skuat utama.
Lewat aksi memukau kala diturunkan di menit 75 saat duel persahabatan antara Barcelona dengan Porto-nya Jose Mourinho, performanya cukup mengesankan dengan membuat dua kesempatan dan sebuah gol tunggal. Ronaldinho bintang anyar Barca langsung menyebut Messi sebagai calon megabintang.
Benar saja, ucapan itu pun jadi kenyataan, Lionel Messi tumbuh berkembang dengan berbagai rekan tim sebut saja Ronaldinho, Xavi, Samuel Eto'o, Iniesta, Puyol, Eric Abidal, Thierry Henry dan masih banyak lagi. Berbagai teman seperjuangan itu membuat bakatnya kian hebat.
Salah satu momen paling membahagiakannya ialah sukses persembahkan treble kala Barcelona ditukangi Luis Enrique dan Pep Guardiola. Ia juga sukses mencuri perhatian kala membuat trisula maut berjulukan trio MSN bareng Neymar dan Luis Suarez.
Imbas dari Messi pun sangat besar setelah Barcelona selalu mengagung-agungkan dirinya yang disebut-sebut lebih hebat dari Diego Maradona. Bahkan Catalan dipercaya sebagai klub satu orang saja, kala pemain La Albiceleste tersebut memiliki peranan penting dalam urusan transfer maupun hal lain.
Maklum saja, Barcelona seolah mulai kehilangan arah usai ditinggal banyak pemain hebat dan La Masia sulit memproduksi pemain baru berbakat. Tak heran, mereka mengistimewakan pemain yang sudah mencetak 634 gol dalam 731 pertandingan sekaligus penyumbang trofi terbanyak ini.
1. Keretakan hubungan dan awal mula kehancuran Barcelona
Walaupun punya ikatan masa bakti cukup lama yakni 20 tahun terhitung semenjak gabung La Masia, nyatanya hubungan antara kedua tak lepas dari berbagai goncangan. Ya, salah satu yang paling menonjol ialah predikat nirgelar semusim kala Barca ditukangi Frank Rijkaard (2007-2008).
Akan tetapi, saat itu pamor dari sang winger masih belum terlalu bersinar karena berada ditengah-tengah banyak pemain jempolan lain. Kala pelatih berganti ke Pep Guardiola, sedikit demi sedikit kegusaran dari Messi lenyap dan mau memperpanjang karier di klub pembesar namanya.
Sempat gemilang kala membuat Real Madrid selaku rival LaLiga Spanyol takluk, sosok Lionel Messi bahkan menjadi salah satu pemain hebat yang pernah ada. Akan tetapi, ia tak lepas dari hantu kegagalan dalam beberapa kompetisi lain.
Terbukti, pada laga Liga Champions ia gagal membuat Barcelona menang usai AS Roma dan Liverpool menang comeback periode tahun 2018 serta 2019. Walau sempat sukses melewatinya, musim 2019-2020 menjadi titik puncak keraguan bersama Catalan.
Bagaimana tidak? Konflik dengan Eric Abidal terkait pemecatan Ernesto Valverde, korupsi Josep Maria Bartomeu selaku presiden, masalah finansial, dan kinerja pelatih Quique Setien membuat Messi kian frustrasi. Alhasil, bukan hal mengherankan Barca kembali raih predikat tanpa gelar selama satu musim penuh.
Menurut laman berita Four Four Two, gara-gara gelar LaLiga Spanyol diambil alih oleh Real Madrid cukup membuat sang kapten terguncang namun masih punya harapan menangi Liga Champions. Alih-alih bahagia, rasa malu yang justru didapatnya kala Bayern Munchen mempecundangi timnya dengan skor 2-8.
Padahal, dulu Barcelona mampu menangi duel lawan The Bavarians ketika lakoni pertandingan Liga Champions 2015 silam. Tapi, dulu ada sosok Neymar yang membantunya, dan kini rekan setimnya itu justru dibuang oleh Barca ke PSG.
Lionel Messi kebakaran jenggot
Berawal dari ditinggal Neymar pada 2017 lalu membuat sosok Lionel Messi kian tak bahagia. Mendesak agar mantan rekannya itu datang, Barcelona malah menghamburkan 120 juta poundsterling (Rp2,3 triliun) untuk membeli Antoine Griezmann yang malah membuatnya kian murka.
Bartomeu pun mencanangkan adanya revolusi dengan memecat Setien dan menggantinya dengan Ronald Koeman. Mendapat pelatih baru sempat membuatnya ragu dan adakan pertemuan tertutup dengan legenda Timnas Belanda itu.
Diluar dugaan, kekecewaan malah didapat oleh Messi kala Koeman membeberkan percakapan mereka berdua ke media. Parahnya lagi, skema dari pelatih barunya itu membuat situasi kian runyam dan mempengaruhi keputusan sang pemain untuk angkat kaki.
Ya, Koeman menyebut secara pasti jika kontrak dari Luis Suarez, Arturo Vidal, Samuel Umtiti, dan Ivan Rakitic akan diputus sepihak dengan cara tak masuk tim utama. Mendapati nasib dari para pemain 'geng-nya' bakal bubar, Messi pun tak mau sendirian saja di klub yang kabarnya bakal memiliki wajah baru nanti.
Walaupun Koeman dan Bartomeu masih percaya pemain ikoniknya akan bertahan, Messi sudah memberikan jawaban dan itu sangat di luar dugaan yakni ingin hengkang. Sempat membuat direksi panik, pihak manajemen pun mempersulit kepergian sang kapten dengan tebusan 631 juta poundsterling (Rp12 triliun).
Uniknya bak sudah jatuh tertimpa tangga, Barcelona kini dikabarkan akan kehilangan sosok presidennya setelah Messi pilih undur diri. Josep Maria Bartomeu dilaporkan sedang berencana mengurus surat pengunduran dirinya tepat disaat yang sama saat pemain ikonik ini mau pergi.
Meskipun punya harga tebusan luar nalar, Lionel Messi tetap bisa tinggalkan Barcelon dan bahkan LaLiga Spanyol. Alasannya? Sederhana, secara ia merupakan pemain terhebat dunia beberapa klub besar seperti PSG dan Manchester City pun sudah akan menerimanya dengan tangan terbuka.