Cegat Lionel Messi Hengkang, Josep Maria Bartomeu Tetaplah Pecundang
INDOSPORT.COM - Meski berhasil mencegat Lionel Messi hengkang dari Barcelona, namun cara yang digunakan presiden Josep Maria Bartomeu membuatnya layak disebut pecundang.
Lionel Messi telah memutuskan masa depannya di klub LaLiga Spanyol, Barcelona. Ia akan tetap bertahan di Camp Nou untuk musim 2020-2021.
Seperti diketahui, Messi memang sempat menghebohkan publik sepak bola setelah mengungkapkan keinginannya untuk pindah dari Barcelona. Buntutnya, terjadilah ‘peperangan’ antara pihaknya dan pihak klub terkait klausul pelepasan.
La Pulga akhirnya mengambil keputusan bahwa dirinya akan tetap berseragam Barcelona musim depan demi menghindari huru-hara berkepanjangan dengan klub yang telah membesarkan namanya tersebut.
Keputusan ini disambut sorak-sorai oleh penggemar Barcelona yang ingin legandanya tersebut bertahan atau minimal mendapatkan perpisahan yang pantas musim depan. Meski begitu, bertahannya Lionel Messi tak membuat presiden Barca, Josep Maria Bartomeu, dicap sebagai orang berjasa.
Justru, dialah yang menjadi pecundang dalam saga ini. Seperti diketahui, jika bukan karena terminologi di atas kertas, Lionel Messi hampir pasti meninggalkan Barcelona.
“Saya percaya bahwa klub membutuhkan lebih banyak pemain muda, pemain baru dan saya pikir waktu saya di Barcelona sudah berakhir.
“Saya merasa sangat menyesal karena saya selalu mengatakan bahwa saya ingin mengakhiri karier saya di sini," ujarnya dilansir dari Marca.
Sudah terungkap bahwa Messi tak bahagia di klubnya itu semenjak Bartomeu mengambil alih kepemimpinan. Dengan keresahan menumpuk, Messi pun memutuskan mengaktifkan klausul istimewa dalam kontraknya yang membuat ia bisa pergi secara gratis di akhir musim.
Namun, Blaugrana ngotot ogah melepasnya kecuali ada peminat yang sanggup membayar 700 juta euro atau sekitar Rp12,2 triliun. Persoalannya adalah, karena klausul milik Messi baru bisa diaktifkan sebelum tanggal 10 Juni di akhir musim
Sementara La Pulga merasa Bartomeu telah menjelaskan bahwa dirinya bisa pergi ketika melewati usia 32 tahun kapan pun ia mau ketika musim berakhir. Seperti diketahui, pandemi COVID-19 pun membuat istilah "akhir musim" menjadi rancu.
Terminologi akhir musim bagi Messi adalah saat timnya tersingkir dari Liga Champions. Sementara bagi Bartomeu, akhir musim adalah apa yang tertera di atas kertas, yakni bulan bulan Juni.
"Sepanjang tahun ini saya telah memberi tahu presiden bahwa saya ingin pergi, bahwa sudah waktunya untuk mencari tujuan baru dan arah baru dalam karier saya," jelasnya.
"Apa yang mereka katakan adalah bahwa saya tidak mengatakannya sebelum 10 Juni, tetapi kami tengah berada di kompetisi (karena pandemi) dan itu bukan saatnya (untuk hengkang),"
"Tapi selain itu, presiden selalu memberi tahu saya 'Ketika musim berakhir, Anda memutuskan apakah Anda tinggal atau pergi'."
Lionel Messi merasa Josep Maria Bartomeu telah gagal membuktikan perkataannya. Beruntung bagi Barcelona, Lionel Messi tak ingin membawa masalah terminologi "10 Juni" ini ke ranah hukum karena kecintaannya pada klub yang telah dibelanya selama sejak masa remaja tersebut.