Didominasi Real Madrid, Ini 5 Gelandang 'Tua-tua Keladi' Terbaik Dunia
INDOSPORT.COM - Gelandang menjadi salah satu posisi paling penting dalam sepak bola modern. Didominasi dari Real Madrid, ini lima pemain tengah berusia di atas 30 tahun yang masih memiliki predikat terbaik dunia.
Usia terkadang menjadi halangan utama para pesepak bola untuk terus berkarya. Maklum, fakta akan performa tergantung usia membuat sebagian besar pemain kalah saing dengan para pendatang baru karena beda usia yang begitu besar.
Sebagai contoh ada Andre Schurrle selaku mantan bintang Chelsea yang pensiun di usia 29 tahun, lalu ada Mario Gomez kala berusia 35 tahun dan Claudio Pizarro saat berusia kepala empat. Akan tetapi ada Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi yang justru kian memukau di usia matang.
Tak cuma Ronaldo dan Messi, ternyata ada beberapa gelandang yang patas memiliki julukan Tua-tua keladi alias makin tua makin jadi karena performanya. Siapa saja mereka? Berikut INDOSPORT merangkum lima nama yang didominasi Real Madrid dilansir Sportskeeda.
5. Luka Modric - Real Madrid (34 tahun)
Keberhasilan Real Madrid menjuarai liga domestik musim lalu tak lepas dari peran serta playmaker lawasnya, Luka Modric. Gelandang asal Kroasia ini terkesan berhasil menyandang titel pemain legendaris usai tetap mampu tunjukkan taji di usia 34 tahun.
Penampilan Modric terkesan mengagumkan usai sukses merusak dominasi Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi dalam perebutan Ballon d'Or beberapa tahun terakhir. Ya, ia mampu menjadi pemain terbaik sejagad pada 2018 lalu.
Daya magis geladang ini cenderung sukses membuatnya jadi pilihan utama skuat asuhan Zinedine Zidane dalam rangka menguasai pentas Eropa. Walaupun mendapat kritik performa Modric tak seperti masa jayanya di musim 2017-2018, ia terlihat akan tetap bertahan karena masih tergolong mampu bermain di tingkat tinggi.
4. Santi Cazorla - Villarreal/Al Sadd (35 tahun)
Santi Cazorla mungkin layak menyandang sebagai pemain yang dianugerahi sebagai pemain bertahan terbaik. Bagaimana tidak? Saat masih berusia 27 tahun ia menjadi pemain kunci kejayaan Arsenal di tangan Arsene Wenger pada musim 2012-2013.
Sempat membantu memenangkan dua Piala FA, Cazorla harus rela kehilangan tempat dari The Gunners karena rentetan cedera. Kembali ke Villarreal, ia sukses membuktikan jika usia hanyalah angka dan mampu kian menggila dalam torehan 15 gol dan 11 assists selama masa baktinya di The Yellow Submarine.
Kini berpindah ke raksasa Qatar, Al Sadd, Cazorla malah tak menunjukkan tanda-tanda penurunan dan siap menunjukkan potensinya lagi walau sudah berusia 35 tahun. Sebagai bukti kualitasnya, ia pernah membantu Timnas Spanyol sukses menguasai kejuaraan Eropa dan mampu menampilkan taktik Tiki-Taka dengan gemilang.
1. 3. Jordan Henderson - Liverpool (30 tahun)
Kedigdayaan Liverpool usai sukses menjuarai Liga Inggris sekaligus memutuskan kutukan nirgelar domestik 30 tahun tak lepas dari peran serta kaptennya, Jordan Henderson. Meski sudah berkepala tiga, sosoknya nampak sangat sulit untuk digantikan.
Sebagai bukti kehebatannya, Henderson sukses menyabet penghargaan PFA pemain Liga Inggris terbaik musim lalu karena menjadi jantung The Reds. Meskipun kalah saing dari torehan gol dan assist Kevin De Bruyne selaku gelandang Manchester City, ia berhasil menangi penghargaan itu berkat kesuksesan Liverpool.
Keunggulan dari Henderson sendiri ialah pola permainan berbeda ketimbang De Bruyne karena mampu ditugasi di sisi bertahan sekaligus pemain andalan nomor 8. Walaupun tak punya kreativitas dan seni bermain layaknya Modric, Henderson termasuk sebagai pemain langka karena sukses mengomandoi Liverpool dan kini membela Timnas Inggris.
2. Alejandro Dario 'Papu' Gomez - Atalanta (32 tahun)
Atalanta tampil mengejutkan usai jadi kuda hitam, baik di kompetisi domestik maupun liga Eropa. Keberhasilan mereka tak lepas dari keseluruhan pemain, termasuk Alejandro Dario 'Papu' Gomez yang sudah berusia 32 tahun.
Bergabung dengan La Dea pada 2014-2015, Papu Gomez malah menunjukkan potensi besarnya musim lalu bersama pelatih Gian Piero Gasperini. Keunggulan berupa dinamis, sulit dihentikan, high-pressing, dan menyerang dari berbagai sisi sukses membuat Atalanta finis di urutan tiga liga Italia sekaligus tampil memukau di Liga Champions.
Kehebatan delapan gol dan 18 assists di segala kompetisi musim lalu membuktikan ia membawa pengaruh besar bagi klub kecil asal Bergamo itu. Tak mendapat panggilan tugas Timnas Argentina sejak 2017 lalu, kini Papu Gomez berkesempatan bela negara lewat sepak terjang memukaunya.
1. Toni Kroos - Real Madrid (30 tahun)
Satu lagi gelandang yang berperan dalam kesuksesan Real Madrid musim lalu ialah Toni Kroos. Alasannya? Sederhana, pemain berusia 30 tahun ini layak mendapat predikat pemain tengah terbaik dunia usai tak menunjukkan reaksi kemunduran.
Kehebatan Kroos masih terlihat kala memiliki jarak passing jauh, visi tajam, tendangan, mampu cetak gol, dan mampu lakoni banyak posisi berbeda berkaitan dengan gelandang. Pemain asal Jerman ini mampu menampilkan pola permainan indah hingga sukses mengecoh musuh.
Sebelum menjadi bagian Galacticos baru, ia pernah membantu Bayern Munchen sukses menjuarai Bundesliga Jerman, DFB Pokal, dan bahkan Liga Champions. Tak heran karena referensi menjanjikan itu membuat Kroos jadi bagian tak terbantahkan skuat utama Zidane di Real Madrid hingga saat ini.