Mengulik Strategi Chelsea yang Belanja Jor-joran di Bursa Transfer 2020
INDOSPORT.COM - Menjelang musim baru Liga Inggris 2020/21, Chelsea menjadi sorotan karena jor-joran belanja pemain di bursa transfer musim panas 2020.
Geliat transfer Chelsea membuat klub lain melongo. Di tengah krisis karena pandemi virus Corona, The Blues masih bisa mengeluarkan banyak biaya untuk memperkuat tim.
Sejauh ini, Senin (07/09/20) sudah ada tujuh pemain yang didatangkan ke Stamford Brigde. Hakim Ziyech, Timo Werner, Ben Chilwell, Thiago Silva, Malang Sarr, Kai Havertz, dan Xavier Mbuyamba berhasil diamankan Chelsea.
Memang ada pemain yang didatangkan secara gratis seperti Thiago Silva, Mbuyamba, dan Malang Sarr. Namun, nama-nama lain yang didatangkan Chelsea sudah menguras keuangan mereka mencapai 200 juta poundsteling.
Chelsea pun kabarnya tak berhenti sampai disitu, The Blues masih ingin mendatangkan beberapa pemain lagi seperti Declan Rice dan sosok kiper untuk menggantikan Kepa Arrizabalaga.
Lalu bagaimana Chelsea bisa mengeluarkan dana besar, sementara tim lain harus berhemat karena adanya krisis di tengah pandemi Covid-19 ini.
1. Larangan transfer
Chelsea sempat terkena sanksi larangan transfer pada bursa transfer musim panas 2019. Pada saat itu, Frank Lampard tak bisa belanja pemain untuk membangun timnya sendiri.
The Blues hanya mengeluarkan biaya untuk mempermanenkan Mateo Kovacic saja dari Real Madrid. Kondisi ini membuat mereka berhemat di bursa transfer musim panas kemarin.
Nah, larangan transfer Chelsea sendiri juga diringankan. Sejatinya The Blues terkena hukuman sampai musim dingin 2020, tapi setelah mengajukan banding Lampard sudah belanja pemain di bursa transfer musim panas 2020.
1. 2. Strategi penjualan pemain
Tak hanya mendatangkan bintang anyar, Chelsea punya bisnis yang bagus dalam penjualan pemain. The Blues menggunakan model bisnis yang mengutamakan pengembangan pemain di tingkat akademi.
Nantinya pemain-pemain akademi yang sudah berkembang akan dijual yang bisa menjaga kondisi keuangan klub serta memberikan keuntungan signifikan.
Selain itu, keuntungan Chelsea dalam bisnis penjualan pemain ini bisa dilihat saat mereka melepas Eden Hazard ke Real Madrid dan Alvaro Morata ke Atletico Madrid.
Eden Hazard dijual dengan nilai transfer mencapai 103 juta poundsterling. Bahkan Chelsea mendapatkan keuntungan dari bonus sehingga transfernya meningkat 146 juta poundsterling.
Padahal Hazard sendiri hanya memiliki sisa satu tahun dalam kontraknya. Maka dari itu, penjualan yang dilakukan Chelsea patut diacungi jempol karena menghasilkan banyak pemasukan.
Hal serupa juga terjadi dengan Alvaro Morata. Striker asal Spanyol itu tak tampil maksimal ketika berseragam The Blues. Namun, Chelsea bisa menjualnya di angka 50,4 juta poundsterling ke Atletico Madrid.
3. Aturan Financial Fair Play yang Berubah
UEFA mengubah peraturan Financial Fair Play (FFP) dikarenakan adanya pandemi Corona. Badan sepak bola Eropa itu mengizinkan klub mengalaai kerugian keuangan lebih dari aturan awal, yaitu 30 juta euro dalam periode tiga tahun.
Pemilik klub juga diizinkan untuk menggunakan uang pribadi mereka sebanyak yang mereka mau untuk mengurangi angka kerugian.
UEFA juga menekankan bahwa finansial klub pada 2020 tidak akan ditelaah di tahun tersebut, melainkan diakumulasi menjadi satu dengan data keuangan tahun 2021 mendatang.